Alt Title

DEKLARASI LAWAN KEMISKINAN SUMEDANG, MAMPUKAH MENJADI SOLUSI?

DEKLARASI LAWAN KEMISKINAN SUMEDANG, MAMPUKAH MENJADI SOLUSI?



Berbagai macam bantuan sosial, belum mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Pasalnya seringkali tidak tepat sasaran, tidak cukup, dan tidak merata. Selain itu, harga kebutuhan pokok pun sering naik sehingga daya beli masyarakat turun


Sistem ekonomi Islam akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat


Penulis Nina Marlina, A.Md.

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com-Kemiskinan merupakan persoalan besar negeri ini. Seiring berjalannya waktu, jumlah kemiskinan semakin bertambah. Problem bersama ini tentu harus segera diatasi. Sungguh ironi, padahal negeri ini subur dan kaya dengan SDA yang melimpah. Namun, rakyatnya mengalami kemiskinan. Mereka sulit memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan.


Kemiskinan ini hampir merata di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sumedang. Hal inilah yang mendorong Pemkab Sumedang dan para stakeholder melakukan gerakan lawan kemiskinan. 


Dikutip dari Kabar Priangan[dot]com, 16/02/2023, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, mendeklarasikan aksi gerakan bersama melawan kemiskinan dan stunting, di Aula Tampomas, Gedung Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) pada Kamis, 16 Februari 2023. Selain kepada para pejabat, unsur Forkopimda dan Kepala Desa, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sumedang untuk bersama-sama menggelorakan aksi lawan kemiskinan. Menurutnya gerakan bersama ini merupakan sebuah ikhtiar untuk memacu kesadaran masyarakat agar mau bekerjasama dan kolaborasi dalam menurunkan angka kemiskinan dan stunting di Sumedang. Adapun beberapa strategi yang akan dilakukan Pemkab Sumedang untuk mengatasi persoalan ini yaitu dengan mobilisasi, orkestrasi, dan cross cutting. Mobilisasi yaitu dengan cara menggerakan para akademisi, bisnis, government, dan media untuk bersama-sama menggelorakan aksi melawan kemiskinan dan stunting. Sementara cross cutting adalah dengan cara memotong kebutuhan yang ada untuk diarahkan pada program penurunan angka kemiskinan dan stunting. 


Diketahui angka kemiskinan Sumedang tahun 2015-2019 sempat mengalami penurunan. Namun tahun 2020, pasca-Covid, cenderung naik angkanya. Adapun mayoritas penduduk miskin di Sumedang  berpendidikan rendah dan berjenis kelamin perempuan. Sebagian dari mereka bekerja di pertanian, perdagangan dan industri. Upaya yang telah dilakukan Pemkab Sumedang dalam mengatasi kemiskinan ini di antaranya dengan rumah simpati bagi fakir miskin, investasi, sektor wisata, dan memaksimalkan dana desa.


Kemiskinan di Indonesia 


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)  jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 adalah sebesar 26,36 juta orang. Sebagian besar pulau menunjukkan peningkatan persentase penduduk miskin, hanya Pulau Sumatera yang menunjukkan penurunan. Sementara itu, kemiskinan ekstrem ada di 212 kabupaten dan kota yang menjadi prioritas pemerintah 2022. Pada 2021 tingkat kemiskinan ekstrem pada Maret sebesar 3,61 persen, kemudian menurun menjadi 2,76 persen di Maret 2022.


Kesejahteraan dan kemakmuran memang sulit untuk diperoleh rakyat saat ini. Untuk bisa makan sehari-hari saja harus berupaya secara keras. Seringkali makan alakadarnya hingga banyak yang kelaparan. Apalagi untuk biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, akhirnya banyak yang tak dapat mengaksesnya. Rakyat miskin ini banyak yang tidak memiliki sumber mata pencaharian yang mencukupi atau tidak sama sekali karena menganggur. Selain itu tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan memiliki sanitasi yang buruk. 


Meski selama ini pemerintah telah memberikan berbagai macam bantuan sosial, tapi nyatanya belum mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Pasalnya seringkali bantuan tidak tepat sasaran, tidak cukup dan tidak merata. Selain itu, harga kebutuhan pokok pun sering naik sehingga daya beli masyarakat turun. 


Ironisnya di tengah rakyat yang menjerit dalam kondisi sulit, para pejabat negeri ini justru hidup dalam kemewahan. Mereka memiliki kekayaan yang fantastis. Mereka sering memamerkan gaya hidup mewah di media sosial tanpa ada rasa empati kepada rakyat. Padahal selama ini rakyatlah yang menggaji para pejabat dengan berbagai macam pajak.  


Penyebab kemiskinan yang terjadi saat ini adalah karena diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme. Kapitalisme memberikan kesempatan pada individu untuk melakukan privatisasi terhadap pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) strategis. Akhirnya mereka memperoleh keuntungan yang sangat besar. Para pemilik modallah yang sejatinya berkuasa. Sistem ini juga mengakibatkan tidak terdistribusinya SDA secara merata ke seluruh rakyat. Kekayaan hanya terpusat pada segelintir orang. Harta yang banyak dinikmati oleh beberapa orang kaya saja. Sementara jutaan orang miskin memperebutkan harta yang sedikit. Alhasil terjadi ketimpangan yang amat ekstrim. Yang kaya semakin kaya, sebaliknya yang miskin kian miskin. Tak sedikit rakyat mati kelaparan. Sering pula kita dengar pasien meninggal yang terlambat penanganan medis karena tak mampu membayar biaya rumah sakit. 


Sistem Islam Solusi Ampuh Atasi Kemiskinan


Problem kemiskinan ini tentu harus segera diatasi. Rakyat tak boleh terus menderita. Islam merupakan agama yang sempurna memiliki solusi dalam menyelesaikan berbagai problematik manusia. Islam pun mampu mengatasi kemiskinan hingga tuntas ke akarnya. Bukan sekadar basa-basi atau janji tanpa realisasi. 


Islam memiliki sistem ekonomi yang mampu menyejahterakan rakyat. Adapun sistem ekonomi Islam diterapkan dalam negara yang menerapkan aturan Islam secara kafah. Sistem ekonomi ini akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat. Kebutuhan pokok ini mencakup barang berupa pangan, sandang dan papan serta jasa mencakup pendidikan, kesehatan dan keamanan. 


Adapun pemenuhannya diberikan oleh negara dengan 2 cara. Pertama, kebutuhan yang dipenuhi oleh negara secara langsung yaitu pendidikan, kesehatan dan keamanan. Ketiga hal tersebut diberikan oleh negara kepada rakyat secara gratis atau dengan biaya yang murah dengan kualitas yang baik.


Kedua, kebutuhan yang dipenuhi negara secara tidak langsung yaitu pangan, sandang dan papan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok ini setiap individu negara diwajibkan untuk bekerja memenuhi nafkah keluarganya. Tugas ini dibebankan kepada kepala keluarga yang memiliki tanggungan. Dalam hal ini negara akan menciptakan lapangan pekerjaan seluas mungkin agar semua rakyat bisa bekerja mencari penghidupan. 


Jika ada kepala keluarga yang tak mampu memenuhi kebutuhan tanggungannya, maka ahli waris atau kerabat diperintahkan untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, tetangga terdekat yang mampu diwajibkan untuk membantu tetangganya yang kelaparan. Namun jika masih ada rakyat yang tidak tercukupi kebutuhannya, maka negara akan memenuhi kebutuhan pokok mereka secara langsung. Negara akan mengambil dana dari kas negara (Baitulmaal) seperti harta zakat.


Demikianlah jika upaya di atas direalisasikan, maka akan menjadi solusi ampuh dalam mengatasi kemiskinan. Maka sudah saatnya kita mengambil sistem Islam dengan menerapkan aturan Pencipta. Saatnya campakkan sistem Kapitalisme yang telah menimbulkan berbagai kerusakan khususnya dalam bidang ekonomi. Wallahualam bissawab