Sikap Tegas terhadap Israel adalah Kewajiban
OpiniIndonesia yang Merupakan Negara dengan Umat Muslim Terbesar Sedunia Semestinya Merasa Terluka dan Menolak Tegas Kedatangan Timnas Israel
Menjalin Kerjasama dengan Negara Penjahat seperti Israel adalah Bentuk Pengkhianatan Negara terhadap Kaum Muslim
Penulis Ummu Nasywa
Kontributor Media Kuntum Cahaya & Member AMK
KUNTUMCAHAYA.com-Pada tanggal 20 Mei sampai 11 Juni 2023 akan digelar Piala Dunia U-20 2023. Indonesia akan menjadi tuan rumah yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2021 kemarin, tetapi karena pandemi COVID-19 melanda dunia akhirnya FIFA memutuskan untuk membatalkan turnamen bergengsi tersebut. "Pada Desember 2020, sebagai konsekuensi dari pandemi COVID-19, Biro memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 edisi 2021 dan menunjuk Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menjadi tuan rumah kompetisi pada 2023," bunyi pernyataan resmi di situs FIFA. (Bola[dot]com, Jakarta, 26/03/2023)
Menurut jadwal, Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di enam kota yaitu Palembang, Bandung, Jakarta, Surakarta, Surabaya, dan Gianyar. Timnas Israel adalah salah satu yang lolos ke ajang sepak bola Piala Dunia U-20 dua tahun terakhir ini. Bersama Prancis, Italia, Inggris, dan Slovakia, Israel menjadi salah satu perwakilan dari konfederasi Eropa (UEFA). Akibat lolosnya Timnas Israel ke Piala Dunia U-20 2023 itu, mengundang banyak penolakan dari berbagai pihak di Tanah Air.
Penolakan ini datang dari Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Kabupaten Bandung Aam Muamar. Dengan bersikap tegas menolak tim sepak bola Israel untuk berlaga di Stadion si Jalak Harupat. Kedatangan Timnas Israel tidak sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa Palestina. Maka Israel sebagai negara penjajah harus ditolak bukan saja di Stadion Jalak Harupat tapi dari negeri Indonesia. (INILAHKORAN, Soreang, 15/03/2023)
Pemerintah menerima Timnas Israel sepertinya karena ada kepentingan ingin mendapatkan perhatian dan cari aman dari negara-negara adidaya kapitalis saja tanpa memperhatikan dampak besar akibat diterimanya Timnas Israel tersebut. Padahal negara Indonesia mendapatkan pengakuan pertama kali atas kemerdekaannya oleh negara Palestina. Oleh karenanya diterimanya Timnas Israel yang berasal dari negara penjajah sekaligus pembunuh warga Palestina merupakan pelanggaran konstitusi negara Indonesia sendiri. Indonesia yang merupakan negara dengan umat Muslim terbesar semestinya merasa terluka dan menolak tegas kedatangan Timnas Israel.
Palestina yang merupakan bagian dari umat Islam telah dijajah, dibunuh, dirampas hak-haknya, dibombardir, kehilangan rumah dan dirampas tanahnya sejengkal demi sejengkal oleh Yahudi Israel selama bertahun-tahun. Lalu, apakah pantas negeri ini merangkul penjahat yang telah nyata menghabisi saudaranya?
Menjalin kerjasama dengan negara penjahat seperti Israel adalah bentuk pengkhianatan negara terhadap kaum Muslim. Betapa kecewa dan sakit hatinya kaum Muslim Palestina ketika saudara yang harusnya mengusir penjajah dari negeri mereka malah menyambut dengan penuh suka cita. Mengutuk kejahatan Israel adalah suatu keharusan, begitupun dengan mengusirnya adalah kewajiban sebagaimana Israel telah mengusir dan menjajah saudara Muslim kita di Palestina.
Sebagaimana Allah Swt. juga memerintahkan untuk mengusir mereka yang mengusir kaum muslim: "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu ….” (TQS. Al-Baqarah [2]: 190)
Begitulah sikap tegas dan balasan keras yang seharusnya diwujudkan oleh kaum Muslim terhadap agresor dan perampas tanah kaumMuslim. Sikap tegas yang sama kepada semua penjajah yang merampas tanah Palestina dan tanah-tanah kaum Muslim di dunia. Semua itu adalah kewajiban kaum Muslim.
Allah Swt. berfirman: "…. Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan (pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan ….” (TQS. Al-Anfal [8]: 72)
Wallahualam bissawab.