Dua Puluh Lima Ramadan Mau Pamitan
PuisiDua pilihan di antara pilihan
Ramadan yang sibuk berpamitan
Atau manusia yang rindu pamit
Di akhir menjelang puncak hari kemenangan
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis berita
KUNTUMCAHAYA.com - Akan ada kata selamat tinggal
Pada Ramadan yang akan berkesudahan
Atau Ramadan betul-betul tak akan kembali
Sebab Ramadan sembab menyaksikan manusia yang tak berbenah diri
Dua pilihan di antara pilihan
Ramadan yang sibuk berpamitan
Atau manusia yang rindu pamit
Di akhir menjelang puncak hari kemenangan
Sebagaimana ujian tulis di sekolahan
Inilah last minute mengisi kekosongan jawaban
Cek kembali target yang telah dituliskan
Periksa ulang jawaban pilihan ganda dan uraian
Perlahan manusia sudah berpamitan
Mohon izin masjid yang selama ini jadi tempat persujudan
Mohon dimaklumi hari raya sibuk memilih sarimbit keluarga
Aneka camilan dan makanan perlu disiapkan untuk dihidangkan
Permisi mau pamitan
Meski ada undangan akbar jemput lailatul qadar
Di antara sibuk dan bingung menentukan skala prioritas
Semoga Ramadan ini memberi bekas
Dalam hati ini belum ada rasa sedih
Meski Ramadan sebentar lagi angkat kaki
Entah sudah angkatan ke berapa?
Kok setelah Ramadan usai diri masih tetap saja?
Pamit
Permit
Amit
Alit []
#puisi #puisihanifk #sastra #sastraindonesia #puisiramadan #ramadhan1444h