Lima Belas Ramadan Purnama Pilu Belum Berlalu
PuisiMeski Ramadan telah purnama
Pilu umat di negeri para nabi belumlah berlalu
Masjid suci tujuan Isra dan Mikraj Baginda Nabi
Masih menjadi berita dan tonton dunia tanpa solusi nyata
___________________________________________________________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Berita
KUNTUMCAHAYA.com-Hampir-hampir tiada henti-hentinya mengusik rasa keadilan manusia
Kiblat pertama umat Islam ternoda dengan injakan sepatu penuh darah
Ramadan bulan khusyuk dan ibadah sejenak berlumur luka
Al Aqsha kembali paripurna bersama pilu umat sedunia
Ramadan sudah purnama dengan merah oranyenya
Bulan menggantung di sela-sela gedung
Menyaksikan kekejian manusia yang katanya manusia
Menyaksikan intoleran sesungguhnya di tengah gaung kebebasan beribadah
Ungkapan apalagi yang tepat
Menggambarkan kekejian tatkala umat khusyuk dalam peribadatan
Untaian sumpah serapah apalagi yang pas
Melukiskan keganasan akan syahwat ketakberperikemanusiaan
Meski Ramadan telah purnama
Pilu umat di negeri para nabi belumlah berlalu
Masjid suci tujuan Isra dan Mikraj Baginda Nabi
Masih menjadi berita dan tonton dunia tanpa solusi nyata
Oh Allah Ya Rabbi
Istighfar berkali-kali bagi hamba tak peduli
Istirja' berulang atas kematian nurani yang melayang
Hauqalah terus dikencangkan atas kelemahan belum tegaknnya satu kepemimpinan
Ramadan belumlah berlalu
Kesabaran pun diutus selalu
Bisakah mengakhiri semua pilu?
Perlu adanya junnah untuk Palestina dan negeri Muslim lainnya []
#puisi #puisiramadan #ramadan2023 #ramadan1444h #puisihanifk #freepalestine #bebaskanpalestina