Alt Title

Pembuatan Patung Soekarno, Perlukah?

Pembuatan Patung Soekarno, Perlukah?

 


Miris sekali, di tengah kemiskinan yang mencengkram rakyat, justru akan dibangun patung yang menelan biaya 10 T. Padahal rakyat membutuhkan  kehidupan yang layak. Khususnya masyarakat sekitar yang hidupnya bertani, yang lebih membutuhkan pupuk maupun obat-obatan untuk keperluan bertani dibandingkan adanya patung

Dibangunnya patung seorang figur akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikap masyarakat. Artinya jika patung Soekarno dibangun, bisa jadi masyarakat akan mengkultuskan figur tersebut secara berlebihan

_____________________


Penulis Ummu Bagja Mekalhaq

Kontributor Tetap Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Rencana pemerintah untuk membuat patung Soekarno di Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat mendapat penolakan dari berbagai organisasi masyarakat Islam. Ketua FUUI (Forum Ulama Umat Indonesia) Athian Ali, mendesak untuk menggagalkan pembuatan patung Proklamator RI tersebut yang menurutnya sudah memantik keresahan di tengah masyarakat.


Pemerintah Jabar berencana akan  membuat patung Soekarno berukuran tinggi 100 meter dan dibangun di atas lahan seluas 1.270 hektare, dengan lokasi  di kompleks Perkebunan Nusantara Ciwalini, Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.


Kepala Dinas Penanaman Modal Maman Sulaeman, mengatakan progres pembuatan patung telah masuk ke tahap perizinan. Pengecekan kelayakan lahan pun dilakukan, agar patung aman dari bencana alam  dan lingkungan. (Kaltim POS 16 agustus 2023)


Ini artinya pemerintah serius ingin melanjutkan pembangunan patung Soekarno di Jawa Barat  yang notabene mayoritas penduduknya religius. Pemerintah tetap bersemangat tinggi untuk menggolkan rencana tersebut, dengan dalih dananya tidak diambil dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). 


Seharusnya pemerintah peka terhadap kondisi mayoritas rakyat yang jauh dari sejahtera. Miris sekali, di tengah kemiskinan yang mencengkram rakyat, justru akan dibangun patung yang menelan biaya 10 T. Padahal rakyat membutuhkan  kehidupan yang layak. Khususnya masyarakat sekitar yang hidupnya bertani, yang lebih membutuhkan  pupuk maupun obat-obatan untuk keperluan bertani dibandingkan patung. 


Untuk Kepentingan Siapa Patung Ini Dibuat? Bisa jadi pembangunan patung ini untuk kepentingan oligarki demi menguatkan ideologinya, di samping untuk kepentingan para pemilik modal. Diharapkan dengan adanya patung ini mampu mendatangkan para pengunjung yang selanjutnya akan menambah pundi-pundi uang. Begitulah ciri khas sistem kapitalis, yang selalu mengejar materi, tanpa memperhatikan dampak buruk dari pembangunan patung tersebut. 


Dibangunnya patung seorang figur akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikap masyarakat. Artinya jika patung Soekarno dibangun, bisa jadi masyarakat akan mengkultuskan figur tersebut secara berlebihan. Padahal hukum mengkultuskan seseorang adalah haram.


Telah tampak kerusakan sistem sekuler saat ini yang begitu besar pengaruhnya terhadap kehidupan, karena semakin menjauhkan masyarakat dari ajaran Islam. Serangan gelombang sekuler tersebut sangat terasa kemampuan daya merusaknya di setiap lini kehidupan, terutama merusak aspek yang paling sakral yaitu akidah. Sistem sekuler menjauhkan agama Islam dari kehidupan, dan merubah masyarakat yang agamis menjadi sekuler.


Berdalih atas dasar kecintaan yang berlebihan terhadap Sang Proklamator Soekarno, hingga berencana membangun patungnya, adalah kesalahan yang perlu diluruskan oleh para ulama terhadap seluruh masyarakat dan penguasa.


Pembuatan patung tersebut tentu akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Soekarno, tetapi akan banyak masyarakat yang menjadi korban. Soekarno sebagai seorang  pahlawan nasional, adalah manusia biasa yang cukup dikenang jasanya saja. Kita tidak perlu berlebihan dalam mencintainya, sehingga berencana membuat patung yang akan menelan anggaran triliunan rupiah di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang tidak baik-baik saja. Apalagi dalam pandangan Islam pembuatan patung adalah haram hukumnya.


Ini yang dikhawatirkan oleh Rasulullaah saw., hingga mewanti-wanti jangan sampai ada umat muslim yang membuat patung, karena siksa terberatlah yang akan diterimanya kelak di akhirat.


Kita berharap kepada Allah, Zat Pembolak-balik hati, ketika masyarakat mengkritisi kebijakan pembangunan patung, ketika masyarakat menolak pembangunan patung, semoga para penguasa mendengar keluhan dari masyarakat. Semoga para penguasa mau menerima kritik demi keselamatan bersama.


Akhirnya, mari kita para pengemban dakwah, para ulama, dan umara yang lurus terus menyuarakan kebenaran dan menolak kebatilan. Inilah bentuk sinergis amar makruf nahi munkar yang sesungguhnya. 


Khatimah 


Kita harus menguatkan akidah umat Islam dengan tetap memurnikan tauhid kepada Allah. Kita sebagai umat muslim dituntut peka terhadap perkara yang merusak akidah. Kita sebagai umat muslim berkewajiban amar makruf nahi mungkar kepada penguasa. Menyadarkan para penguasa dengan mendakwahkan Islam kaffah. Menyuarakan kebenaran dengan mengkritisi penguasa. Inilah bentuk sinergis amar makruf nahi munkar yang sesungguhnya. 


Wallaahualam bissawab [Dara]