Alt Title

Sekularisme Hilangkan Sikap Birul Walidain Anak terhadap Orang Tua

Sekularisme Hilangkan Sikap Birul Walidain Anak terhadap Orang Tua

Belum lagi saat ini sistem pendidikan yang diterapkan berasaskan sekuler yang jauh dari basis akidah Islam. Melahirkan generasi yang berfokus pada pencapaian materialisme namun miskin pada moral dan ketaatan kepada Allah Swt.

Maka tak heran hari ini banyak generasi yang kehilangan jati dirinya sebagai anak yang wajib berbakti kepada orang tua, dan sebagai seorang hamba yang bertakwa

___________________________________


Penulis Yunita M.

Kontributor Media Kuntum Cahaya, Anggota Komunitas Sahabat Hijrah Balut-Sulteng



KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Miris, seorang anak berusia 14  tahun di Kec. Nambo, Kab. Banggai, Sulteng tega mengancam ibu kandungnya menggunakan pisau hanya karena ponselnya yang rusak tak kunjung diperbaiki. Ia mengancam akan melukai ibunya jika permintaannya tak dituruti. (banggaipost[dot]com, 07/08/23)


Kasus kejahatan anak terhadap orang tua marak terjadi di tengah-tengah kehidupan saat ini. Tidak hanya mengancam, bahkan adapula yang tega membunuh orang tuanya. Seperti kasus serupa yang terjadi di Sumsel pada bulan maret lalu seorang pemuda tega membunuh ibu kandungnya yang tengah tadarus Al-Quran dengan cara menusuk menggunakan sebilah pedang.(detiknews[dot]com, 30/03/23)


Kasus di atas hanyalah dua dari sekian banyak kasus kejahatan anak terhadap orang tua yang terjadi di Indonesia. Hal ini menggambarkan rusaknya moral generasi saat ini, kesadaran dan kewajiban berbakti terhadap orang tua mulai terkikis ditengah arus kehidupan yang cenderung mengedepankan ego dan hawa nafsu. Kejahatan begitu mudah dilakukan jika kehendak diri tak dituruti, tak peduli siapa pun itu sekalipun orang tua.


Terkikisnya Akidah di Tengah Arus Sekularisme


Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap muslim tak peduli bagaimana kondisi mereka. Bahkan sekalipun orang tua seorang muslim adalah seorang yang kafir kewajiban berbuat ma’ruf tidak akan pernah gugur.  Kerusakan akidah di tengah-tengah kehidupan semakin parah, kewajiban dari Allah Swt. yang seharusnya ditaati kini cenderung diabaikan. Pengabaian-pengabaian ini lahir dari  kerusakan akidah dan ketidakpahaman seorang muslim akan tugas dan kewajibannya.


Sekularisme yang bercokol di tengah-tengah kehidupan saat ini telah berhasil merusak akidah generasi muda muslim. Sistem yang memisahkan aturan agama dalam kehidupan lambat laun mengikis ketaatan seorang muslim terhadap syariat. Sebab, aturan agama bukanlah asas dari aturan kehidupan. Agama hanya bersifat privat bagi setiap individu pada akhirnya batasan-batasan syariat cenderung banyak yang dilampaui.


Belum lagi saat ini sistem pendidikan yang diterapkan berasaskan sekuler yang jauh dari basis akidah Islam. Melahirkan generasi yang berfokus pada pencapaian materialisme namun miskin pada moral dan ketaatan kepada Allah Swt. Maka tak heran hari ini banyak generasi yang kehilangan jati dirinya sebagai anak yang wajib berbakti kepada orang tua, dan sebagai seorang hamba yang bertakwa.


Butuh Islam untuk Menyadarkan Generasi


Sebagai seorang anak maka sudah seharusnya berkati kepada orang tuanya. Hal ini yang senantiasa diperintahkan Islam kepada setiap muslim. Islam menyadarkan setiap muslim untuk berbakti kepada orang tua semata-mata karena ketaatan kepada perintah Allah Swt. Sebab, Allah Swt. sendirilah yang memerintahkan seorang muslim agar senantiasa memuliakan ayah  dan ibunya.


Kesadaran ini tentunya tidak didapat begitu saja harus butuh akidah yang lurus, ilmu dan pemahaman yang mendasar. Maka, dalam Islam negara akan membina setiap individu muslim agar senantiasa terikat dengan syariat islam. Melalui sistem pendidikan berbasis akidah dan penerapan syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan. Yang membuat setiap individu terikat dalam aturan syariat dimanapun ia berada. Paham akan kewajibannya sebagai anak yang  berbakti terhadap orang tuanya baik secara lisannya maupun perbuatannya.


Dalam Al-Qur’an Allah Swt. berfirman: "Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukannya pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali.” (QS. Luqman, 31: 15)


Dalam Islam diperintahkan agar seorang muslim senantiasa memuliakan orang tuanya. Maka, sejatinya hanya Islam yang akan menjaga dan menyelamatkan generasi dari kehancuran moral dan kerusakan akidah. Namun, hal tersebut akan terwujud dengan sempurna ketika Islam diterapkan secara kafah sebagai sistem kehidupan dan mencampakkan sistem rusak sekularisme yang menjauhkan seorang muslim dari agamanya dan kesadarannya akan perintah Rabb-nya. Wallahualam bissawab. [GSM]