Dalam Sistem Sekuler Banyak Nyawa Terabaikan
OpiniKehidupan hari ini, perkara bersosialisasi dan interaksi dengan tetangga kian jauh dibatasi sekat materi, jabatan, kekayaan dan aksesori dunia saja yang dipamerkan
Patut diwapadai jika masyarakat acuh tak acuh, hidup sendiri-sendiri, individualistis, tandanya sekuler liberal sudah menguasai benak kaum muslim. Agama tidak dijadikan petunjuk dalam hidup bermasyarakat. Terbukti dari rentetan beragam kejadian penemuan mayat terus menerus terjadi
______________________________________
Penulis Ummu Bagja Mekalhaq
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Dikutip dari kompas[dot]com, jasad seorang ibu berinisial GAH (68) serta anak laki-lakinya, DAW (38) ditemukan telah tewas membusuk di kediaman mereka, perumahan Bukit Cinere Depok, Kamis (7/9/2023).
Kasus kematian yang terjadi di rumahnya sendiri bukan pertama kali, tapi kasus tersebut terus berulang kali terjadi. Dan pasti tidak akan berhenti selama sistem sekuler liberal ini diadopsi oleh semua negeri. Termasuk diadopsi oleh negeri kita yang mayoritas muslim.
Maka dari sistem sekuler liberal lahirlah kebebasan dalam semua aspek kehidupan. Termasuk kebebasan bertingkah laku yang diatur oleh sekuler liberal. Darinya lahirlah sikap tidak peduli seseorang terhadap orang lainnya. Artinya lahir jiwa-jiwa individualistis, hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap kehidupan orang lain.
Padahal manusia adalah makhluk sosial. Dalam Islam mengharuskan bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat secara makruf (baik). Islam mengharuskan bertetangga dengan baik, saling memberi makanan dan hadiah, serta saling memuliakan.Tidak menyakiti tetangga, tidak membiarkan tetangga dalam kesulitan apalagi dalam kelaparan.
Sebagaimana hadis Rasulullah saw., "Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan disampingnya, padahal ia mengetahuinya." (HR. Ath-Thabrani)
Kisah Umar bin Khattab ra. pun bisa dijadikan kisah inspiratif. Saat Umar berkeliling malam, didapati ada keluarga yang kelaparan. Amirul mukminin betapa memperhatikan rakyatnya. Umar pun pergi ke Baitulmal untuk memanggul sendiri bahan makanan pokok, lalu diberikan kepada keluarga yang didapatinya sedang lapar tersebut.
Tapi apa yang terjadi saat ini? Adakah pemimpin yang seperti Umar ra.?
Kehidupan hari ini, perkara bersosialisasi dan interaksi dengan tetangga kian jauh dibatasi sekat materi, jabatan, kekayaan dan aksesori dunia saja yang dipamerkan. Patut diwapadai jika masyarakat acuh tak acuh, hidup sendiri-sendiri, individualistis, tandanya sekuler liberal sudah menguasai benak kaum muslim.
Artinya, agama tidak dijadikan petunjuk dalam hidup bermasyarakat. Terbukti dari rentetan beragam kejadian penemuan mayat terus menerus terjadi, penemuan mayat yang memalukan dan memilukan. Memalukan dikarenakan ada yang berasumsi mati karena kelaparan, malu bukan? Memilukan karena kematian mengenaskan dengan kondisi sudah bau busuk baru ditemukan, pilu bukan?
Pertanyaannya, kemanakah para saudaranya? Kemanakah para tetangganya? Kemanakah para pengurus setempat, RT dan RW-nya? Tidakkah ada komunikasi dengan warganya? Tidakkah saling memperhatikan satu sama lain?
Inilah PR untuk muslim agar menjadi pelajaran atas kasus-kasus kematian yang memalukan dan memilukan tersebut. Untuk meminimalisasi kasus-kasus tersebut, hendaknya semua masyarakat mau mengubah pola hidupnya dari sekuler liberal beralih kepada sistem Islam kafah.
Karena saat Islam kafah menjadi aturan hidup, maka rakyat akan terpelihara dengan baik, terjaga iffah dan izzahnya. Ingat semua aturan dalam hidup ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Tugas kita hanya mencontoh Rasulullah saw. dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam perkara bersosialisasi dengan tetangga.
Mestinya kita menyadari betapa sistem sekuler liberal ini harus segera diakhiri dan kembali kepada aturan Allah yang Maha Sempurna yakni syariat Islam. Dengan syariat Islam, maka krisis kematian memalukan dan memilukan pun akan berakhir, semua masalah akan tuntas, termasuk kematian mengenaskan (memalukan dan memilukan) yang sering terjadi saat ini.
Semoga kita bisa berpikir serius, berpikir sehat, berpikir cemerlang untuk terus melakukan amar makruf nahi munkar terutama pada penguasa yang menerapkan sistem sekuler liberal saat ini. Kita dianjurkan untuk muhasabah bil hukam (mengkritik penguasa) agar mengganti sistem sekuler liberal dengan institusi Islam kafah yang diwariskan Rasulullah saw..
Hanya dengan sistem Islam saja umat terhindar dari kerusakan, aman, nyaman, terlindungi jiwa dan hartanya. Sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika di Madinah. Semua rakyatnya terpelihara dengan baik di bawah aturan Islam kafah. Dan terakhir dialami oleh kekhilafahan Umar bin Abdul Aziz, rakyat makmur dan sejahtera. Wallahualam bissawab. [SJ]