Dialog Sama Nabi (7): Mahalul Qiyam
Puisi
Ya Nabi kenapa ya diri ini semangat tatkala salawat mahalul qiyam?
Ya Nabi kenapa diri ini lemah lunglai tatkala diseru memperjuangkan syariat?
Hamba tiba-tiba melupa tangan diangkat
Padahal hamba tadi semangat mengangkat tangan sambil salawat
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Syahdan malam ini hamba benar-benar larut
Salawat mengisi ruang-ruang penuh pengharapan
Sambil mahalul qiyam dalam genggam
Berdiri sigap penuh semangat semoga bermanfaat dapat syafaat
Ya Nabi, mau tanya sedikit saja
Boleh kan hamba merayakan maulid nabi
Sebagai ekspresi jiwa penuh mahabbah
Cinta ini tulus suci tanpa pamrih
Mahalul qiyam Ya Nabi Salam 'Alaika
Ya Rasul salam 'Alaika
Ya habib salam 'Alaika
Sholawatullah 'Alaika
Cinta nabi cinta salawat
Cinta nabi cinta Al-Qur’an
Cinta nabi cinta syariat
Cinta nabi cinta Khilafah
Ya Nabi kenapa ya diri ini semangat tatkala salawat mahalul qiyam?
Ya Nabi kenapa diri ini lemah lunglai tatkala diseru memperjuangkan syariat?
Hamba tiba-tiba melupa tangan diangkat
Padahal hamba tadi semangat mengangkat tangan sambil salawat
Cinta nabi cinta salat
Cinta nabi cinta sunnah
Cinta nabi cinta keluarganya
Cinta nabi cinta ngaji
Rasanya diri ini zalim ketika malas mengaji
Dalam lautan ilmu ada mahabbah Allah atas hamba-Nya
Dalam mengaji itu replika taman surga
Bertautan zikir sambil mikir
Mahalul qiyam
Saatnya tegak berdiri mengatur shaf-shaf rapi
Perjuangkan syariat sambil salawat bergema
Perjuangkan syariat itu bagian mahabbah
Cinta nabi cinta mejelis ilmu
Cinta nabi cinta Khalifah sesudahnya
Cinta nabi cintai Allah juga
Cinta nabi cintai tiga warisannya
Shallu 'ala Nabi Muhammad
Harapan hanya syafaat
Cukuplah perjuangan syariat itu bermanfaat
Bagi penyelamat dunia dan akhirat
#puisi #puisihanifk #sastra #sastraindonesia #maulid #maulidnabi #muhammad #cintanabi #cintasyariat