Mengenal Anatomi Tulisan Opini Islam
Sharing Kepenulisan
Karena dalam menulis opini kita mempunyai misi yaitu menyebarkan pemikiran Islam, maka yang diungkap adalah bagaimana pandangan-pandangan Islam dalam menanggapi fenomena-fenomena yang terjadi
______________________________
Penulis Elfia Prihastuti, S.Pd
Kontributor Tetap Media Kuntum Cahaya dan Praktisi Pendidikan
KUNTUMCAHAYA.com, SHARING KEPENULISAN - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mungkin tulisan opini Islam sudah tidak asing lagi buat teman-teman. Karena sekarang ini telah banyak kita jumpai di media-media online.
Bagi teman-teman yang sudah biasa menulis opini tidak ada salahnya jika ingin mengulik kembali hal apa saja yang ada pada tulisan opini. Siapa tahu ada yang lupa atau ada bagian yang tidak pernah didapatkan. Bagi teman-teman yang ingin mencoba menulis opini, mungkin apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat.
Kali ini saya akan mencoba sharing tentang anatomi tulisan opini Islam. Namun sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu apa sih tulisan opini itu? simak baik-baik, ya.
Pengertian Tulisan Opini
Opini adalah pendapat, tanggapan, pengetahuan, dan pola pikir yang dimiliki seseorang dalam menanggapi suatu fenomena yang belum terjadi, sedang terjadi, atau sudah terjadi yang didukung dengan fakta-fakta atau data-data dan bisa disampaikan secara lisan atau tulisan.
Karena dalam menulis opini kita mempunyai misi yaitu menyebarkan pemikiran Islam, maka yang diungkap adalah bagaimana pandangan-pandangan Islam dalam menanggapi fenomena-fenomena yang terjadi.
Apa, sih, yang penting untuk di-tatabu kemudian dianalisis dan diberikan pandangan menurut Islam dalam sebuah berita atau fakta?
1. Nilai/pemikiran
Nilai yang tidak sesuai dengan nilai Islam saat ini begitu masif diembuskan, mengacaukan pemikiran dan pemahaman umat. Contoh ide feminisme, Islam moderat, Islam nusantara, HAM dan lain-lain. Umat dicekoki berbagai nilai rusak yang dibalut dengan kata-kata manis dan indah oleh mereka agar umat jauh dari nilai Islam yang sesungguhnya.
2. Kebijakan penguasa
Hal ini patut disimak dan kita kritisi karena erat sekali kaitannya dengan rakyat dan kita semua tentunya mengetahui apa pun kebijakan yang lahir dari sistem kapitalisme sekuler tidak berbanding lurus dengan kebaikan, kemuliaan, dan kesejahteraan umat. Contohnya naiknya iuran BPJS, kebijakan impor, kebijakan pelarangan cadar dan lain-lain.
3. Peristiwa Politik
Segala sesuatu yang terjadi dan berkaitan dengan urusan umat dan peristiwa politik. Ini jangan hanya kita fokuskan pada peristiwa lokal tapi juga internasional karena umat Islam tidak terpisahkan oleh sekat negara. Kita juga patut mengetahui peristiwa yang terjadi pada umat di belahan dunia lainnya.
Anatomi Naskah Artikel Opini
1. Head/judul
2. By Name/ Nama Penulis dan Aktivitas/Latar belakang
3. Intro-Lead/Pendahuluan
4. Penyajian fakta
5. Bridge/Pengantar Masalah (Boleh dipakai, boleh diskip)
6. Body/Inti Analisa (Analisa dengan angle pilihan, analisa dengan sub-sub judul).
7. Closing/Penutup
Penjelasan:
1. Judul
Judul lebih baik ditentukan setelah tulisan sudah selesai, yang perlu ditentukan di awal adalah tema bukan judul. Karena judul adalah cerminan dari isi tulisan, alangkah baiknya kalau judul ditentukan di akhir.
- Buatlah judul seeksotis mungkin.
- Usahakan keluar dari kebanyakan judul yang sudah ada.
- Kita juga bisa bermain rima.
Contoh:
"Harga Kebutuhan Kian Tak Terukur, Rakyat Kian Tersungkur"
"Ancaman Ritel Menganga Prahara Minyak Goreng Membahana"
"Se-Amin Tak Se-Iman Meminta Pengakuan"
2. By Name/Nama Penulis dan Aktivitas/Latar belakang
Biasanya setelah judul di bawahnya kita tuliskan nama kita beserta aktivitas/latar belakang. Sebaiknya aktivitas atau latar belakang kita tidak berubah-ubah menyesuaikan apa yang menjadi latar belakang kita tersebut. Boleh kita tuliskan satu sampai dua aktivitas/latar belakang. Jangan lebih dari 2. Pilih yang paling sesuai dengan kita dan yang paling keren atau menjual.
3. Paragraf lead/strategi pembuka tulisan, bisa berupa,
a. Kutipan menarik dari tokoh, peribahasa, analogi, ungkapan, jargon, tagline dan lain-lain
b. Narasi sajak, puisi, lirik sebuah lagu
c. Deskripsi sepenggal kisah (menggelitik, nyentrik, humanis)
d. Kesimpulan penulis (logis, sindiran)
e. Survei terbaru, pertanyaan umpan fakta faktual, fakta miris/ironis
Seberapa penting lead atau strategi pembuka tulisan?
Strategi pembuka tulisan merupakan hal yang penting pada naskah opini. Bagaimana kesan tulisan kita terlihat eye catching salah satunya ada di strategi ini.
Targetnya untuk redaktur media adalah agar tulisan kita dimuat. Karena ini adalah salah satu faktor pendukung selain poin body/inti analisa dan lainnya yang menjadi penentu dimuatnya tulisan kita.
Targetnya untuk pembaca, tentu agar menarik dibaca. Ketika tatapan matanya menangkap sesuatu yang menarik di awal maka mereka akan terdorong untuk membaca lebih lanjut.
4. Penyajian fakta
- Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi sedangkan kalimat fakta merupakan kalimat yang di dalamnya mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Fungsinya, membuat pembaca percaya bahwa artikel yang ditulis itu benar.
- Sebuah fakta yang diangkat dan ditelaah merupakan hal yang esensial dalam penulisan artikel opini karena tulisan opini menceritakan sudut pandang dari seorang penulis terhadap fakta yang ia kaji dan diuraikan/dianalisa di dalam penulisan opini tersebut.
- Faktor dalam penulisan opini adalah item berita dan sebaiknya adalah berita yang sedang aktual atau up to date/bisa juga disebut berita yang sedang in/tren dan menjadi perhatian atau dialami dan dekat dengan masyarakat.
- Ketika menulis fakta hindari meng-copy, gunakan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
5. Bridge/Pengantar Masalah (Boleh dipakai, boleh di-skip)
Biasanya berisi kalimat yang dapat mengantarkan pada masalah yang kita bahas, bisa berupa kalimat-kalimat tanya atau berupa kalimat-kalimat yang kita ramu.
6. Body/inti Analisa (Analisa dengan angle pilihan, analisa dengan sub-sub judul).
- Analisa bisa dilakukan dengan angle pilihan. Angle ekonomi, politik, sosial dan lainnya. Bisa juga dengan sub-sub judul.
- Dalam sub-sub judul, hal-hal yang sebaiknya kita lakukan adalah mengkritisi hal-hal yang tidak sesuai fakta, membongkar keburukan sistem kapitalisme (Setidaknya ada 3 sisi yang bisa kita bongkar, penguasa tidak berperan sebagai pelayan rakyat, sekuler, dan ide kebebasan).
Hal ini perlu kita detili. Baru setelah itu kita ungkapkan solusi Islam.
Jangan setelah fakta, ujug-ujug "begitulah jika sistem yang diterapkan sistem kapitalisme, berbeda dengan Islam...." (sisi ketidaksesuaiannya perlu kita ungkap).
7. Closing/Penutup
Berisi simpulan dari tulisan opini kita.
Setelah tulisan opini selesai, jangan lupa dibaca ulang untuk dilakukan self editing.
Tanya jawab
Rosita
Alhamdulilah udah paham, teh, cuman mau nanya kalau untuk judul apakah harus sama dengan yg ada di analisa, ga?
Jawab
Judul mencerminkan isi tulisan, apa yang tertuang dalam judul akan digambarkan pada isi tulisan. Begitu intinya. Kalau kata-katanya boleh saja berbeda, yang penting maksud yang akan disampaikan antara isi dan judul sama.
Alhamdulillah seluruh materi telah tersampaikan dan sesi tanya jawab pun sudah selesai. Artinya, kegiatan sharing kita juga sudah selesai. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.