Palestina akan Terus Berdarah Tanpa Khilafah
OpiniTanpa meremehkan perjuangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina, hingga saat ini, kemenangan belum terwujud akibat ketiadaan kepemimpinan Islam
Negara-negara muslim hanya bisa mengecam dan memberi bantuan obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Hal tersebut akibat tersekatnya muslim oleh nasionalisme. Sekat nasionalisme membatasi setiap negara untuk bisa masuk ke negara lain karena regulasi yang berlaku di negara tersebut
____________________________
Penulis Sumiati
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Tragedi kemanusiaan terbesar di dunia terjadi lagi setelah Hamas meluncurkan ribuan roket ke arah Israel sebagai balasan kekejian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Sebagaimana dilansir media CNN Indonesia bahwa usai digempur lewat serangan darat, laut dan udara oleh Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pemerintah Israel secara resmi mendeklarasikan perang terhadap kelompok militan Palestina. Negaranya akan balas dendam besar dan siap berperang panjang dan sulit ungkap Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.
Tank dan kendaraan pengangkut personel telah dikerahkan di dekat perbatasan Israel-Gaza setelah deklarasi perang yang memicu operasi militer besar-besaran di Gaza. Hingga Minggu (8/10) jumlah warga Israel yang tewas sebanyak 700 orang dan warga yang terluka lebih dari 2000 orang. Sementara, lebih dari 400 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel. Hanya beberapa jam setelah usai serangan Hamas pada Sabtu (7/10) kabinet Israel menyepakati pernyataan perang.
Perang antara Palestine dan Israel kembali menyeruak. Setelah pasukan Hamas meluncurkan roket ke arah Israel pada Sabtu. Sontak, warga Israel lari tunggang langgang mencari perlindungan. Hal tersebut merupakan bentuk perlawanan warga Palestine terhadap perlakuan Israel berpuluh-puluh tahun lalu. Namun, beberapa negara seperti Israel, Amerika, Kanada dan Jepang menilai bahwa hal tersebut merupakan aksi terorisme yang sangat keji.
Israel merekayasa berita bahwa pasukan Hamas memenggal anak-anak dan menyerang wanita tanpa bukti. Mereka terus bernarasi dan memojokkan Hamas bahwa Hamas yang bersalah sudah memulai peperangan sehingga banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak.
Sebenarnya akar masalah dari konflik antara Palestina dan Israel adalah penjajahan, perampasan hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Persoalan Palestina bukan merupakan persoalan agama namun merupakan persoalan untuk mewujudkan keadilan dan kemanusiaan.
Konflik antara Israel dan Palestina akan terus berulang akibat perbedaan persepsi tentang hak atas tanah Palestina. Dilihat dari sejarah, Palestina sudah berabad-abad dihuni oleh mayoritas penduduk Arab termasuk Arab Palestina, komunitas Yahudi dan Kristen. Ketegangan mulai meningkat saat terjadi imigrasi besar-besaran pada tahun 1917. Inggris mendukung pembentukan rumah nasional bagi Yahudi yang terkenal dengan Deklarasi Balfour di Palestina. Sementara, Palestina tetap mempertahankan identitas Arab dan hak tanah mereka.
Untuk mendamaikan kedua negara tersebut, PBB tahun 1947 memutuskan untuk membagi dua wilayah Palestina dan Israel. Namun, keputusan tersebut bukan solusi tepat bagi kedua belah pihak terlebih pihak Palestina. Akhirnya, tahun 1948 terbentuk negara Israel dan mulai terjadi pengusiran bagi warga Palestina dengan cara sadis dan kejam hingga sekarang.
Tanpa meremehkan perjuangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina, hingga saat ini, kemenangan belum terwujud akibat ketiadaan kepemimpinan Islam. Negara-negara muslim hanya bisa mengecam dan memberi bantuan obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Hal tersebut akibat tersekatnya muslim oleh nasionalisme. Sekat nasionalisme membatasi setiap negara untuk bisa masuk ke negara lain karena regulasi yang berlaku di negara tersebut.
Dengan demikian saat ini yang kita butuhkan adalah kepemimpinan Islam yaitu Khilafah, kepemimpinan kaum muslim sedunia. Khilafah yang akan membebaskan negeri-negeri di seluruh dunia yang tertindas termasuk negeri Palestina. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Imam (khalifah) adalah perisai, di belakang dia kaum Muslim berperang dan berlindung." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Seorang khalifah akan memerintahkan kepada negeri-negeri muslim untuk bersatu mengirimkan pasukan perang melawan kafir Yahudi yang memerangi kaum muslim sebab setiap negeri yang sudah masuk dalam wilayah daulah Khilafah wajib tunduk terhadap perintah Khalifah baik lahir maupun batin. Untuk itu pentingnya umat untuk memperjuangkan agar Khilafah segera terwujud. Wallahualam bisssawab. [Dara]