Keterlibatan Perempuan di Dunia Narkotika, Ancaman Terhadap Peradaban
Opini
Racun liberalisme telah menyerang pemikiran para perempuan, sehingga pola pikir dan pola sikap mereka cenderung berdasarkan hawa nafsu bukan berlandaskan akidah. Akibatnya, pelanggaran terhadap syariat begitu mudah dilakukan tanpa memperdulikan dampak yang timbul
Sisi internal dari para perempuan semakin bermasalah akibat kerusakan akidah dan pengamalan terhadap syariat yang terabaikan
______________________
Penulis Yunita M
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Anggota Komunitas Sahabat Hijrah Balut-Sulteng
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Baru-baru ini Sat Narkoba Polres Banggai mengamankan seorang wanita berusia 36 tahun karena kepemilikannya atas barang haram yakni narkotika jenis sabu-sabu dengan jaringan pengendali peredaran narkoba Kota Palu. Pelaku diamankan di rumahnya yang berada di Desa Tontouan, Luwuk Banggai. (banggainews[dot]com, 02/10/2023)
Penyalahgunaan narkoba memang tidak memandang jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan dan dari segala jenis umur serta latar belakang. Semua orang mempunyai kemungkinan untuk terjerumus dalam lembah narkoba. Namun, penyalahgunaan narkoba yang menimpa seorang wanita jauh menimbulkan efek yang lebih serius. Efek yang ditimbulkan berkaitan dengan masalah kesehatan baik bersifat klinis atau psikologis. Hal tersebut akan mempengaruhi karakter dan tingkah laku mereka.
Melihat fakta tersebut pada dasarnya perempuan wajib memiliki ketakwaan kepada Allah Swt. Agar mereka terhindar dari perbuatan yang menyimpang pada syariat. Perempuan adalah sekolah pertama bagi generasi yang ia lahirkan sehingga, wajib bagi mereka mempunyai akidah yang benar. Bagaimana mungkin akan terlahir generasi terbaik sementara para ibu telah rusak akidahnya, bahkan jauh dari tuntunan syariat Islam. Begitu pentingnya peran perempuan dalam menyongsong peradaban, sehingga diibaratkan mendidik anak perempuan artinya kita telah mendidik seluruh generasi.
Perempuan Jauh Dari Islam
Saat ini banyak sekali berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi khususnya pada perempuan. Mulai dari prostitusi hingga keterlibatan mereka dengan narkotika. Entah menjadi pengedar, pemakai hingga bandar. Semakin memperlihatkan kepada kita bahwa karakter dan jati diri perempuan kian hari kian rusak serta semakin jauh dari fitrah.
Hal tersebut terjadi karena hari ini perempuan semakin jauh dari Islam sebagai aturan yang akan menyelamatkan mereka. Racun liberalisme telah menyerang pemikiran para perempuan, sehingga pola pikir dan pola sikap mereka cenderung berdasarkan hawa nafsu bukan berlandaskan akidah.
Akibatnya, pelanggaran terhadap syariat begitu mudah dilakukan tanpa mempedulikan dampak yang timbul. Sisi internal dari para perempuan semakin bermasalah akibat kerusakan akidah dan pengamalan terhadap syariat yang terabaikan.
Sekularisme Hilangkan Fitrah Perempuan
Hari ini, kita tak lagi kaget dengan keadaan karakter dan perilaku para perempuan yang tampak. Ini adalah dampak dari penerapan sistem kehidupan sekularisme yang makin kuat tertancap di benak umat Islam. Khususnya bagi para muslimah.
Aturan agama dijauhkan dari kehidupan diganti dengan sekularisme, aturan hidup barat yang mengedepankan kebebasan dalam berperilaku dan dalam memutuskan segala sesuatu. Akibatnya, kini akidah para muslimah semakin rusak. Menjadikan mereka terombang - ambing dalam kehidupan. Hingga terjerumus pada gelapnya dunia kemaksiatan. Yang jelas merusak fitrah kesucian mereka.
Kepedulian Islam Kepada Perempuan Sebagai Tonggak Peradaban
Dalam Islam perempuan adalah kemuliaan yang harus dijaga fitrahnya. Islam memandang kedudukan perempuan sangat penting. Maka, perempuan dijuluki sebagai tonggak peradaban. Jika perempuan telah rusak, terutama pemikirannya berarti peradaban tersebut akan rusak. Mengapa? karena perempuan adalah madrashatul ula yakni sekolah pertama bagi generasi yang lahir.
Hal ini sangat penting, sebab bagaimana mungkin generasi-genarasi kedepannya bisa baik, jika ia lahir dari rahim para ibu yang rusak akidah dan pemahamannya terhadap syariat. Di sanalah peran perempuan untuk membentuk peradaban dimulai.
Karena itu, Islam hadir untuk menjaga akidah umat dan memastikan pemahaman serta pengamalan setiap perbuatan harus sesuai syariat. Sehingga para muslimah senantiasa terjaga pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam.
Dalam kehidupan yang menerapkan sistem Islam, akidah akan menjadi landasan pendidikan untuk membina generasi. Termasuk bagi para muslimah. Sehingga mereka akan menjadi anak, istri dan ibu yang berkualitas yang mengedepankan orientasi hidup mereka hanya untuk Islam. Bukan untuk meraih kesenangan duniawi.
Untuk menyelamatkan para perempuan dari kerusakan akidah kita membutuhkan sistem yang terbaik dalam mengatur kehidupan. Sistem yang senantiasa menjadikan syariat sebagai tolak ukur dalam membuat aturan kehidupan sehingga Allah Swt,. rida dan melimpahkan keberkahannya. Semua itu hanya akan terwujud dalam penerapan Islam secara kafah di tengah-tengah kehidupan.
Waulahualam bissawab [Dara]