Nasib Buruh dalam Sistem Kapitalis
Surat PembacaTerpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, keamanan dan kesehatan merupakan tanggung jawab pemimpin negara. Sayangnya kita masih hidup di dalam naungan sistem kapitalis dan sistem ini tidak mampu untuk menyejahterakan rakyatnya
Harusnya kita sadar apa yang kita butuhkan hanyalah sistem Islam
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Demo buruh kembali terjadi dengan tuntutan kenaikan upah 2024. Hal ini dilakukan untuk menuntut pemerintah yang terus menaikkan kebutuhan pokok dan para buruh juga meminta kenaikan upah yang lebih layak agar bisa memenuhi kebutuhan hidup yang makin tinggi.
Konfederasi Serikat Pekerjaan Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh mendesak pemerintah untuk menaikkan upah minimum sebesar 15% pada 2024. Buruh juga mengancam akan melakukan aksi mogok bila keinganannya itu tidak dipenuhi. (cnbcindonesia[dot]com, 27/10/2023)
Demo meminta kenaikan upah kembali terjadi karena posisi Indonesia dianggap menjadi negara yang berpenghasilan menengah, biaya hidup yang makin tinggi, naiknya harga pangan, dan kenaikan gaji PNS.
Fakta di atas baru yang terlihat dan terungkap di media, di antara ribuan kasus yang menimpa para buruh. Di sistem kapitalis banyak sekali buruh yang menjadi korban praktik yang menyebabkan banyaknya PHK di mana-mana dan upah para buruh yang masih minim.
PHK juga menjadi hal yang menakutkan bagi para buruh. Ekonomi yang kian sulit dan mereka harus kehilangan sumber mata pencahariannya. Sementara kebutuhan hidup setiap harinya harus dipenuhi. Lengkap sudah nasib para buruh yang masih hidup dalam naungan sistem kapitalis yang serakah ini.
Buruh dalam Sistem Kapitalis
Di sistem kapitalis, buruh makin diperas tenaganya. Ekonomi di dalam sistem kapitalis itu menggunakan prinsip bahwa bisnis adalah untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sekecil-kecilnya. Nasib buruh makin dieksploitasi tenaganya dengan upah yang minim untuk bisa menghasilkan tingkat produksi maksimal demi meraih keuntungan yang besar.
Mengharapkan hidup sejahtera di dalam sistem kapitalis rasanya hanya angan-angan belaka. Sistem ini sangat nyata menyengsarakan para buruh dan undang-undang cipta kerja bukti bahwa mereka tidak berpihak pada kepentingan buruh. Dengan disahkannya undang-undang cipta kerja menjadikan bukti nyata bahwa penguasa ada dipihak sistem yang keji ini.
Terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, keamanan dan kesehatan merupakan tanggung jawab pemimpin negara. Sayangnya kita masih hidup di dalam naungan sistem kapitalis dan sistem ini tidak mampu untuk menyejahterakan rakyatnya. harusnya kita sadar apa yang kita butuhkan hanyalah sistem Islam.
Nasib Buruh dalam Sistem Islam
Dalam pandangan Islam, pemimpin adalah pelayan untuk rakyatnya. Tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya, sebagaimana sabda Nabi saw.,
"Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Di dalam sistem Islam, kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat terjamin oleh negara, sehingga nasib buruh akan mendapatkan standar hidup yang sejahtera. Sebab negara akan menjamin semua kebutuhan rakyatnya dari lapangan pekerjaan sampai kebutuhan pokok lainnya.
Jadi, hanya dengan sistem Islamlah para buruh akan mendapatkan kedudukan yang layak. Perusahaan tidak akan bisa memperlakukan buruh seenaknya dan para buruh akan bekerja dengan lebih tenang dalam memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaanya. Dengan diterapkannya sistem Islam niscaya akan menjamin semua kebutuhan pokok dan pelayanan publik.
Wallahualam bissawab. [SJ]
Oktiana