Nestapa Perempuan Palestina Akibat Kapitalisme
Opini
Penderitaan yang dialami muslimah Gaza seharusnya menjadi pelajaran bagi muslimah di seluruh dunia tentang pentingnya perjuangan memuliakan Islam
Para muslimah seharusnya ikut berjuang dalam menghapus dominasi penjajahan Barat dengan ideologi kapitalismenya yang telah jelas membawa malapetaka bagi muslimah
______________________________
Penulis Siska Juliana
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Sejak perang meletus tanggal 7 Oktober 2023 antara milisi Hamas dengan zionis Yahudi, meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak penduduk sipil Palestina, tak terkecuali para perempuan dan ibu. Sebanyak 1,4 juta warga Gaza di wilayah utara terpaksa mengungsi. Kondisi di pengungsian pun sangat tidak layak. (international[dot]sindonews[dot]com, 16/10/2023)
Zionis Yahudi telah melakukan blokade total terhadap jalur Gaza. Sehingga membatasi terpenuhinya kebutuhan dasar seperti air minum dan makanan. Selain itu, pasokan kebutuhan untuk fungsi reproduksi perempuan seperti kebutuhan kehamilan, nifas, menstruasi juga sangat terbatas.
Akhirnya, para ibu dan perempuan harus hidup di dalam penderitaan dan kesengsaraan. Karena mereka tidak dapat melindungi diri sendiri ataupun anak-anaknya dari hujan bom zionis Yahudi yang melanda wilayah pemukiman, sekolah, bahkan rumah sakit.
Seorang perempuan di Gaza yang berumur 20 tahun mengungkapkan ketakutannya dalam proses melahirkan di tengah konflik. Mulai dari proses menyiapkan perlengkapan bayi dan pasca melahirkan, selama proses persalinan, hingga meninggalkan rumah sakit dengan selamat setelah melahirkan. Bahkan terjadi persalinan caesar tanpa obat bius yang dijalani oleh seorang ibu hamil di Gaza, karena krisis obat di tengah blokade zionis Yahudi. (liputan6[dot]com, 01/11/2023)
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan terdapat 50 ribu perempuan hamil di Gaza dan lebih dari 180 melahirkan setiap hari. (beautynesia[dot]id, 01/11/2023)
Sebelum serangan zionis Yahudi, angka malnutrisi pada ibu hamil sudah tinggi. Hal ini berdampak pada kelangsungan hidup dan perkembangan anak, saat akses terhadap makanan dan air memburuk. Alhasil, para ibu kesulitan untuk memberi makan dan merawat keluarga mereka. Sehingga meningkatkan risiko kekurangan gizi, penyakit, hingga kematian.
Mengamati fakta tersebut, sungguh menggambarkan penderitaan para perempuan yang sebagian besar berperan sebagai ibu. Amerika yang merupakan pendukung terbesar zionis Yahudi terus memelihara konflik berkepanjangan ini. Hal ini telah menghinakan aspek keibuan.
Amerika mengemban ideologi (mabda) kapitalisme yang secara paksa diterapkan di negeri-negeri Muslim. Ideologi ini berasal dari akal manusia yang lemah dan syarat dengan hawa nafsu. Sehingga jelas tidak akan bisa memanusiakan manusia. Ideologi ini mengagungkan keuntungan materi dan manfaat duniawi, mencetak manusia-manusia yang rakus akan harta dan kekuasaan. Tak heran, apa pun bisa mereka lakukan meski harus merampas hak orang lain.
Hal yang dilakukan Amerika agar bisa menerapkan kapitalisme ke seluruh dunia adalah denpenjajahangan melakukan penjajahan modern. Karena hanya dengan , semua negara terpaksa menerima ideologi batil ini.
Penjajahan Palestina oleh zionis Yahudi sudah berlangsung bertahun-tahun dan ini merupakan bukti menjadikannya persoalan abadi di Timur Tengah. Harapannya agar negeri-negeri Arab terus disibukkan dengan masalah tersebut dan tidak menyatukan kaum muslimin di bawah naungan institusi. Alhasil ideologi kapitalisme akan tetap eksis dan kepentingan Amerika akan terus terpenuhi.
Umat Islam harus menyadari bahwa selama ideologi kapitalisme masih bercokol di dunia, maka kaum perempuan dan ibu akan terus hidup di dalam penderitaan. Tidak hanya muslimah di Palestina, tetapi muslimah seluruh dunia juga akan merasakannya. Hal ini disebabkan karena ideologi kapitalisme memandang perempuan sebagai objek eksploitasi untuk menghasilkan materi. Tanpa disadari telah menghilangkan peran keibuan dan kehormatan perempuan.
Ini nampak jelas terlihat dari diamnya dunia di antaranya Amerika, negeri-negeri Barat, PBB, negeri-negeri Arab terhadap nasib buruk yang menimpa perempuan di Palestina. Sampai saat ini, zionis Yahudi belum ada pernyataan akan melakukan gencatan senjata.
Tetapi, dunia diam atas kondisi ini. Kondisi ini diperparah dengan kesedihan atas syahidnya anggota keluarga mereka, bahkan suami dan anak-anaknya. Namun mereka tak pernah mengeluh dengan kondisi tersebut.
Banyak tersebar di media sosial, mereka bangga saat keluarganya memperoleh syahid atas izin Allah. Hal ini terjadi karena dorongan ruhiyah yang muncul dari diri mereka. Mereka betul-betul memahami bahwa perjuangan melawan zionis Yahudi adalah kewajiban yang harus ditunaikan sebagaimana perintah Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 191.
Para pejuang Palestina yang berusaha mempertahankan tanahnya dari penjajahan kaum kafir telah mengamalkan sabda Rasulullah saw.,
"Berjihadlah kalian melawan kaum musyrik dengan harta, jiwa dan lisan kalian." (HR. Ahmad dan Nasa'i).
Pejuang Gaza termasuk muslimah istikamah berjuang dengan dilandasi keimanan. Sebagaimana firman Allah,
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian itu adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung." (TQS. At-Taubah: 111).
Penderitaan yang dialami muslimah Gaza seharusnya menjadi pelajaran bagi muslimah di seluruh dunia tentang pentingnya perjuangan memuliakan Islam. Para muslimah seharusnya ikut berjuang dalam menghapus dominasi penjajahan Barat dengan ideologi kapitalismenya yang telah jelas membawa malapetaka bagi muslimah.
Maka penting bagi kita untuk berjuang menegakkan kembali ideologi Islam dalam sebuah institusi Khilafah yang akan mempersatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan dan menerapkan Islam kafah yang sesuai dengan fitrah manusia.
Khilafah akan mengusir penjajah yang menguasai tanah umat Islam, sekaligus melepaskan pemikiran-pemikiran asing yang membelenggu kaum muslimin. Hanya dengan penerapan aturan Islam secara kafah yang akan memuliakan perempuan dan para ibu. Wallahu alam bissawab.