Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda: Pemuda Harus Menjadi Agen Perubahan Sejati
Opini
Nyatanya saat ini para pemuda sedang terbawa arus oleh peradaban kapitalisme, yang telah menyeret para pemuda pada dunia liberal, hedonis, materialis serta apatis
Pada peradaban kapitalisme, justru menjadikan para pemuda bukan sebagai agen perubahan tetapi justru menjadikan ancaman bagi negeri tercinta ini
_________________________
Penulis Widdiya Permata Sari
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Komunitas Muslimah Perindu Syurga
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Masih terngiang di dalam pikiran kita ketika pak Soekarno menyatakan bahwa beri aku sepuluh orang pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia ini.
Di momentum hari Sumpah Pemuda ini, jiwa patriotisme para pemuda harus kembali digelorakan. Karena pada hari besar ini menjadi kesempatan untuk mengingatkan kepada bangsa Indonesia terhadap gotong royong bagi seluruh elemen pemuda. Bahkan saat itu pemuda berhasil menebarkan semangat jiwa patriotisme, juga berhasil menyatukan visi dari kebangsaan dalam Sumpah Pemuda yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan. (Kompas[dot]com, 28/10/2023)
Sangat jelas bahwa secara fitrah saja masa muda merupakan jenjang hidup yang sangat optimal, bahkan dengan adanya kematangan jasmani, perasaan serta akalnya. Maka pemuda memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan orang tua.
Oleh karena itu pemikiran kritis para pemuda sangat didambakan oleh para umat, sehingga para pemuda mendapatkan julukan sebagai agen perubahan. Dengan begitu mereka menyimpan harapan besar kepada para pemuda karena mereka percaya bahwa baik buruk nasib umat kelak bergantung pada pemuda saat ini.
Sehingga bisa diartikan bahwa pemuda adalah tulang punggung peradaban untuk kemajuan dunia, dengan begitu sebuah tongkat estafet peralihan suatu perdabaan ada pada diri mereka seperti halnya baik buruknya nasib suatu umat sangat bergantung pada kondisi pemuda saat ini.
Banyak contoh pemuda, mahasiswa yang berjasa menjadi pilar dalam hal menentukan kemajuan peradaban negeri ini. Sehingga potensi yang dimiliki para pemuda dalam perubahan dunia ini sangatlah dahsyat.
Nyatanya saat ini para pemuda sedang terarus oleh suatu peradaban kapitalisme, yang telah menyeret para pemuda pada dunia liberal, hedonis, materialis serta apatis. Pada peradaban kapitalisme, justru menjadikan para pemuda bukan sebagai agen perubahan tetapi justru menjadikan ancaman bagi negeri tercinta ini.
Bahkan kapitalisme mempunyai pandangan bahwa akan memberdayakan potensi besar pemuda hanya untuk kepentingan para kapitalisme, sehingga mereka akan kehilangan jati dirinya sebagai pemuda muslim, mereka akan menjadi pelaku kriminalitas serta rentan terhadap gangguan mental.
Dengan begitu, sangatlah penting untuk mengembalikan peran para pemuda sebagai agen perubahan dengan diarahkan untuk menjadi pemuda muslim yang membangun peradaban Islam. Pemuda muslim ketika di usia produktif seharusnya aktif untuk memikirkan permasalahan yang menimpa negeri saat ini. Tidak hanya itu pemuda muslim pun akan mencari solusinya.
Maka dengan begitu pemuda muslim harus segera diselamatkan serta menyelamatkan diri dari suatu pembajakan potensi yang dibuat oleh suatu peradaban kapitalisme yang bisa melemahkan keimanannya dan merusak ketaatannya, bahkan yang lebih parah menjauhkan para pemuda dari agen perubahan.
Berbeda sekali dengan pemuda muslim pada saat kepemimpinan Rasulullah, seperti Mush'ab Bin Umair, ketika di usia yang sangat muda ia dengan yakin sepenuh hati memilih agama Islam. Sehingga Mush'ab Bin Umair menjadi pemuda muslim yang visioner rela berjuang untuk kemuliaan Islam.
Tidak hanya itu dalam sejarah Islam, Mush'ab Bin Umair menjadi duta pertama yang diutus oleh Rasullulah untuk menyebarkan dakwah Islam ke Madinah, serta Rasulullah memintanya untuk mengajarkan Al-Quran kepada para penduduk madinah, dengan adanya izin dari Allah Swt. dakwah yang disampaikan oleh Mush'ab Bin Umair di Madinah mengalami perkembangan yang begitu pesat.
Dengan demikian tidak ada pilihan lain yang dilakukan para pemuda untuk mewujudkan suatu perubahan di negeri ini, yaitu dengan mengambil Islam sebagai suatu jalan perjuangan yang hakiki serta solusi dari permaslahan yang ada.
Inilah saatnya para pemuda berdiri di garda terdepan untuk meraih semua perubahan yang hakiki, dengan aturan syariat Islam mari kita guncangkan dunia.
Wallahualam bissawab. [GSM]