Risalah Akhir Tahun (4): Gado-gado Gaduh di Dalam Negeri
Puisi
Gado-gado gaduh di dalam negeri
Bukankah ini saatnya untuk kembali dalam risalah akhir tahun?
Sebab sebaik-baik manusia yang berhati dan berpikir siapa diri sesungguhnya?
Maka kembali kepada jalur yang benar itulah pilihan orang cerdas dan pintar
_________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Emang boleh seasyik itu hidup di Indonesia
Masih bisa mesam-mesem seolah hidup tanpa masalah
Gado-gado gaduh ragam peristiwa yang tergores sepanjang masa
Seolah-olah negeri ini baik-baik saja tapi ya entahlah
Orang-orang yang dipundaknya ada SK pejabat negara
Dalam sanubari ada janji bermanfaat bagi semua
Eh tetiba jadi sumber berita viral di mana-mana
Rompi orange dengan tulisan tersangka jadi out fit barunya
Korupsi itu sudah biasa seolah menjadi budaya
Power tends to corrupt jadi kartu mati dalam sistem demokrasi
Tiada banding kasus korupsi negeri ini yang tak terurusi
Mau data rilis selama 2004 sampai 2022? Ah rasanya kok gimana gitu
38 menteri dan kepala lembaga
31 hakim dan hakim konstitusi
8 komisioner KPU, KPPU, dan KY
Sampai-sampai presiden ingin mengevaluasi total sesuatu yang penuh misteri
Tempat ibadah mau diawasi dengan mata-mata jahat penuh delik lisensi
Dituding ditengarai penyebaran isu kebencian dan inspirasi kejahatan
Radikal diangkat terorisme ditebar jalanya kuat
Seolah agama selalu salah dan dibuat menjadi masalah
Agama pun dibuat lelucon dalam stand up comedy konyol
Hei, agama itu diturunkan dalam wahyu sebagai pedoman kehidupan
Bukan lelucon yang dipertontonkan dengan show garing miskin edukasi global
Cukuplah tahu diri untuk menjadi manusia yang sejati
Putra-putra terbaik bangsa gugur di medan konflik Papua
Sebuah lingkaran gelap tiada tahu akar masalah yang sesungguhnya
Riak-riak merdeka ingin pisah negara
Eh ternyata dapat dekengan dari pusat dunia dan tekanan politik bangsa penjajah
Janji-janji manis politisi pragmatis
Apakah semua itu bisa realistis?
Tidak ada makan siang gratis dalam kapitalisme sinis
Seperti tiupan terompet yang bunyinya tet-tet-tet
Ramai-ramai generasi yang katanya bonus demografi mendaftar pernikahan dini
Pusing kepala orang tua masa kini dan pejabat yang mengurusi ini itu anak-anak negeri
Kalau memang nikah didasari iman takwa dan kesiapan diri it's oke
Namun ini karena kecelakaan fatal lalu nikah pun dipercepat dan dipaksakan
Penyakit mental lebih parah dari penyakit fisik
Sudah jauh dari solusi agama malah milih solusi yang tiada guna
Kondisi kian toxic dan lingkungan hidup bertambah pelik
Butuh untuk ruang kembali agar berguna memikirkan tujuan hidup di dunia ini
Kondisi keluarga cukup memprihatinkan dunia
Ekonomi yang tak berpihak ke rakyat dan kaum papa jadi alasan pemicu masalah
Duda di mana-mana meski usia masih muda
Janda meningkat setiap wilayah naik angka-angka nilainya
Gado-gado gaduh di dalam negeri
Bukankah ini saatnya untuk kembali dalam risalah akhir tahun?
Sebab sebaik-baik manusia yang berhati dan berpikir siapa diri sesungguhnya?
Maka kembali kepada jalur yang benar itulah pilihan orang cerdas dan pintar
Jangan ada lagi duka dalam gaduh di dalam negeri ini
Jangan ada lagi sedih dalam gelumat di dalam negeri ini
Jangan ada lagi benguk dalam abuh di dalam negeri ini
Jangan ada lagi enas dalam ripuh di dalam negeri ini [By]
#puisi #puisihanifk #sastra #sastraindonesia #risalahakhirtahun2023