Nilai Ikhlas
Nafsiyah
Cukuplah Allah sebaik baik penilai, sebaik-baik pengharapan, dan sebaik-baik pemberi pemahaman sempurna
Pemberi balasan sempurna saat kita dihadapkan kepada satu hari yang tiada seorang pun dapat menolong kecuali amalan saleh bernilai ikhlaslah yang akan menyelamatkan kita sampai ke surga-Nya
_________________________
Penulis Ummu Bagja Mekalhaq
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, NAFSIYAH - Nilai ikhlas lahir dari akidah Islam yang sahih, hingga semua perbuatan yang dilakukan betul-betul memiliki nilai ibadah, melakukan semua amalan saleh tanpa pamrih, berharap hanya ridha Allah Taala saja.
Pada setiap gerak yang dilakukan berniat lurus, ringan tanpa paksaan tanpa beban, bahkan hati senang melakukan kebaikan dengan ringan, tanpa ingin diperhatikan oleh manusia apalagi berharap pujian manusia, tidak!
Karena dari pemahaman dan pengetahuan ajaran Islam sahihlah, didapatkan nilai ikhlas dalam semua perbuatan yang dilakukannya.
Namun, bukan hal mudah untuk memahami dan mengetahui sumber ajaran Islam Kafah selain mau dan harus berusaha mengambil peran untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan ajaran Islam kafah dari sumber dan rujukan yang jelas.
Adapun sumber dan rujukan yang jelas berasal dari sumber aslinya yakni Al-Qur'an dan sunnah melalui guru guru yang ahli di bidangnya.
Dengan diikuti kesungguhan belajar, kesungguhan mengamalkan ilmu yang dipelajari dan menyampaikan kepada yang lainnya, sehingga benar-benar, ilmu tersebut bermanfaat bagi dirinya dan bagi banyak orang, karena ia paham betul, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Artinya ketika memahami sebuah ilmu langsung dipraktekkan bukan teori melulu tetapi ada pengamalan di setiap ilmu yang dipahaminya.
Tidak menunggu sempurna, saat mau beramal, yang terpenting saat ada perintah dari Allah sekuat tenaga semampu kita, lakukanlah! tanpa syarat apapun (sami'na wa atho'na), karena setiap manusia diberi kekurangan, diberi keterbatasan, lakukan semampunya saja, setelah ikhtiar maksimal.
Selanjutnya, tidak ada kata berhenti untuk menambah ilmu, teruslah belajar sepanjang hayat, teruslah beramal baik yang benar tentu disertai nilai ikhlas dalam melaksanakannya.
Tiada amalan yang mulia, tiada amalan yang berharga di sisi Allah Taala, kecuali amalan tersebut memiliki nilai ikhlas.
Siapakah yang akan selamat dari tipuan godaan rayuan setan? Hanya mereka, orang orang yang ikhlas dalam beramal.
Siapakah yang pantas memasuki surga Allah? Hanya mereka, yang memiliki nilai ikhlas di setiap amal.
Cukuplah Allah sebaik baik penilai, sebaik-baik pengharapan, dan sebaik-baik pemberi pemahaman sempurna. Pemberi balasan sempurna saat kita dihadapkan kepada satu hari yang tiada seorang pun dapat menolong kecuali amalan saleh bernilai ikhlaslah yang akan menyelamatkan kita sampai ke suga-Nya. Wallahualam bissawab. [GSM]