Bencana Alam Melanda, Saatnya Bertaubat
Surat Pembaca
Kejadian ini bagi orang yang beriman seharusnya menjadi bahan perenungan dan muhasabah
Bahwasanya tidak semata-mata kejadian ini terjadi melainkan harus menjadi pelajaran berharga
_______________
Penulis Siti Aisyah, S.Pd. I
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Guru RA di Rancaekek
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Akhir-akhir ini beberapa daerah telah terjadi bencana alam, mulai dari angin puting beliung, hujan es, banjir, gempa dan kejadian lainnya. Dikutip dari tirto.id (6/3/24), menurut data dari BPBD Cirebon, banjir telah menimpa 36 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon sejak malam Selasa (5/3/2024) hingga saat ini. Dampaknya, setidaknya 20 ribu unit rumah terkena banjir dan dua orang telah kehilangan nyawa.
Selain itu, nasional.tempo.co (9/3/24) memberitakan bahwa petugas gabungan telah menemukan 10 warga Kabupaten Pesisir Barat, Sumatera Barat (Sumbar), yang menjadi korban banjir dan tanah longsor meninggal dunia. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menginformasikan bahwa pada pagi Sabtu, 9 Maret 2024, 10 korban tersebut ditemukan di bawah tumpukan material longsor di tiga lokasi yang berbeda.
Kejadian ini bagi orang yang beriman seharusnya menjadi bahan perenungan dan muhasabah. Bahwasanya tidak semata-mata kejadian ini terjadi melainkan harus menjadi pelajaran berharga. Jika kita coba renungkan manusia dengan segala kehebatannya, tak mampu menolak dan menahan terjadinya bencana.
Baru Allah Swt. goyangkan bumi ini dengan angin lebih dahsyat manusia tak bisa apa-apa. Bangunan yang kokoh tak mampu menahan bencana ini, semua porak poranda. Ini menunjukan bahwa manusia dengan segala kelebihannya, tetap hanya hamba Allah Swt. Kita, manusia bersifat lemah tak punya daya dan upaya kecuali yang datangnya dari Allah Swt..
Selayaknya bencana itu menjadi bahan kita lebih dekat kepada Allah Swt.. Meminta perlindungan Allah Swt. utamanya adalah meminta ampunan kepada Allah Swt.. Karena, selama menjalani kehidupan ini, manusia bisa melakukan kesalahan. Maka, hal yang tepat menyikapi kejadian ini adalah kita banyak intropeksi untuk memperbaiki diri serta bertaubat atas kesalahan yang kita lakukan. Selain itu, kita juga bisa memperbaki seluruh tingkah laku kita dari yang buruk menuju kebaikan.
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat terkait hal ini di antaranya Al Quran Surat Fussilat ayat 16: "Kami menghidupkan angin (topan) yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena kami hendak merasakan kepada mereka itu siksa yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Padahal siksa akhirat lebih menghinakan sementara mereka tidak diberi pertolongan."
Marilah kita bersama-sama kembali kepada Alah dan memperbaiki perilaku kita sehingga bencana ini jadi sebaik-baik peringatan. Karena, kita akan kembali kepada Allah Swt. dan diberikan tempat yang terbaik ketika kita mendapatkan rida Allah Swt.. Wallahualam bissawab. [Dara]