Guru Berkualitas Mencetak Generasi Cerdas
Surat Pembaca
Sedangkan bagi umat, peran guru adalah untuk membangkitkan umat
Berbagai dukungan terhadap kehidupan guru yang layak amat dibutuhkan.
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Guru adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan. Jasa mereka sudah seharusnya mendapat apresiasi dan dukungan dari penguasa. Bahkan guru-guru secara sukarela mendedikasikan diri untuk mengajar generasi. Memberikan ilmu kepada anak didiknya supaya menjadi cerdas dan saleh.
Pendidikan sebagai jalan untuk mewujudkan generasi unggul, sudah seharusnya menjadi perhatian penguasa. Selain menerangkan kurikulum unggul, negara juga menyediakan sarana dan prasarana pendidikan.
Termasuk guru yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Penguasa yang berperan sebagai pengurus rakyat akan menjamin kecukupan guru yang berkualitas, untuk kelangsungan proses belajar mengajar bagi seluruh rakyat.
Berdasarkan Surat Edaran Mendikbudristek Nomor: 36927/ NPK.A/TU.02.03.2023, seperti ditulis dilaman Tribunnews (20/11/2023 ), seluruh instansi pemerintah, termasuk dalam bidang pendidikan, diinstruksikan untuk melaksanakan Hari Guru pada Sabtu, 25 Desember 2023. Tema yang diusung tahun ini adalah "Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar".
Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) kali ini seolah ingin menegaskan bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum yang digagas bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja dan dapat memenuhi kebutuhan industri.
Namun sayang, peringatan ini harus bersanding dengan kondisi generasi sekarang. Generasi penerus bangsa yang sedang terpapar banyak problematika seperti, maraknya kasus bunuh diri pada generasi muda.
Alasannya beraneka ragam, ada yang karena cinta, terlilit utang, hingga permasalahan keluarga. Selain itu, masalah lain seperti perundungan, perkelahian, perzinaan, narkoba, hingga pembunuhan yang dilakukan pemuda.
Berbagai macam kerusakan generasi ini harusnya menjadi pengingat bagi penguasa. Mereka perlu introspeksi untuk menemukan akar masalahnya. Namun alih-alih menemukan penyebabnya, mereka justru fokus pada hal-hal seremonial peringatan hari guru untuk memuluskan program merdeka belajar.
Wajar jika banyak yang prihatin karena pemerintah tampak tidak serius mengatasi permasalahan generasi. Fenomena kerusakan generasi mengindikasikan bahwa ada yang tidak beres dalam pembelajaran selama ini. Akan tetapi, bukan generasi bertambah baik, yang ada justru mengalami degradasi. Sudah sepatutnya kita mengoreksi akar masalah sebenarnya.
Tugas guru memang tak mudah. Di tangan merekalah kualitas dan masa depan generasi ini dipertaruhkan. Jika kualitas guru bagus, tentu akan mencetak generasi cerdas. Bagaimana cara guru meningkatkan kualitasnya, sedangkan negara tidak mendukung hal tersebut. Beban guru semakin berat, kesejahteraan terutama guru honorer, dan kehidupan semakin liberal membuat guru semakin sulit mendidik anak muridnya.
Padahal guru adalah salah satu faktor kemajuan bangsa melalui pendidikan. Sebagus apa pun guru yang tercetak, jika tidak disokong sistem pendidikan yang baik, maka kualitas guru tidak akan tampak secara signifikan.
Islam Solusi Tuntas
Guru termasuk orang berilmu yang akan Allah angkat derajatnya. Juga merupakan amalan jariyah. Sedangkan bagi umat, peran guru adalah untuk membangkitkan umat. Maka berbagai dukungan terhadap kehidupan guru yang layak amat dibutuhkan.
Selain mengganti kurikulum hari ini dengan kurikulum Islam, dan berbagai infrastruktur. Serta sarana dan prasarana pendidikan akan makin memaksimalkan peran pendidikan sebagai lembaga yang akan meningkatan taraf berpikir peserta didik. Wallahualam bissawab. [SJ]
Nur Aini Risanwenzal