Selamatkan Generasi dengan Islam
Opini
Lemahnya keimanan berakibat tidak maunya terikat dengan aturan syariat
Kebebasan bertingkah laku yang diaruskan sistem kapitalis berdampak pada makin jauhnya adab pemuda muslim dari kepribadian Islam
______________________________
Yayan Ummu Maryam
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Hari ini kita melihat generasi muslim makin jauh dari identitas Islam. Potensi generasi untuk membangun peradaban Islam telah dibajak menjadi sekadar tenaga kerja dan target pasar industri kapitalis. Bahkan, di era digitalisasi saat ini nasib generasi makin memprihatinkan.
Baru-baru ini, telah terjadi perang sarung antar-remaja, dalam semalam telah terjadi di 3 lokasi di Pangkalpinang. Lokasi perang sarung pertama terjadi di Jalan Gandaria 2, Kelurahan Kacangpedang, Pangkalpinang. Kemudian lokasi kedua perang sarung terjadi di Kelurahan Bukit Besar, sedangkan yang ketiga terjadi di Jembatan Jerambah Gantung.
Mirisnya pelaku perang sarung tersebut mayoritas dilakukan oleh pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). (bangka.tribunnews.com, 17/03/2024)
Sistem kapitalisme yang mengarahkan pada kehidupan konsumerisme dan hedonisme, industri gaya hidup, hiburan dan digital telah memalingkan generasi muslim dari identitas Islam yang sebenarnya.
Pemuda Islam tidak lagi berpikir mendalam dalam aktivitas kehidupannya. Eksploitasi ini menghantarkan pada proses hegemoni akal dan pikiran. Keberadaan akal yang seharusnya digunakan untuk menemukan jalan keimanan dan mengokohkannya.
Namun, akal pemuda saat ini malah teracuni. Pemuda hanya memikirkan kesenangan kehidupan duniawi semata. Sehingga pemuda muslim makin lemah keimannya kepada Allah Swt..
Lemahnya keimanan berakibat tidak maunya terikat dengan aturan syariat. Kebebasan bertingkah laku yang diaruskan sistem kapitalis berdampak pada makin jauhnya adab pemuda muslim dari kepribadian Islam. Alhasil, baik dan buruk, terpuji dan tercela, halal dan haram, tidak bisa dibedakan lagi karena standarnya tidak jelas.
Melihat potret menyedihkan generasi hari ini, umat Islam harus bersegera menyelamatkan generasi agar tidak terus-menerus menjadi korban sistem kapitalisme. Umat Islam harus berupaya mengembalikan akal dan kesadaran generasi sebagai hamba Allah Swt..
Umat Islam harus bersatu membangun visi politik bersama dengan pemuda untuk mewujudkan generasi khairu ummah. Umat harus mampu menggambarkan bahwa Islam itu adalah solusi. Islam memiliki paradigma dalam menyelamatkan generasi. Islam menerapkan seperangkat hukum yang menyelesaikan masalah mulai dari cabang hingga ke akarnya.
Negara dalam Islam akan melindungi generasi dari perusakan apa pun. Mekanisme perlindungannya akan dilakukan secara sistemik. Meliputi berbagai aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung, antara lain melalui berbagai pengaturan berikut:
Pertama, pengaturan sistem ekonomi. Dalam masalah ekonomi Islam mewajibkan negara menyediakan lapangan pekerjaan yang luas agar para kepala keluarga dapat bekerja dan memberikan nafkah untuk keluarganya.
Di samping itu, kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan dijamin oleh negara. Sehingga beban keluarga lebih ringan dan pendidikan anak bisa berlangsung sebagaimana mestinya.
Kedua, pengaturan sistem pendidikan. Negara dalam Islam berkewajiban menyelenggarakan pendidikan berbasis akidah Islam bagi seluruh anak. Dengan itu maka akan terbentuk kepribadian Islam pada anak yang standar berpikir dan bersikapnya adalah Islam.
Ketiga, pengaturan sistem kontrol sosial. Masyarakat dalam Islam akan selalu mengontrol agar individu tidak melakukan pelanggaran syariat. Budaya amar sehingga orang akan sungkan untuk makruf nahi mungkar dihidupkan melakukan perbuatan maksiat. Dalam rangka kontrol sosial ini, negara mengangkat qadhi hisbah yaitu hakim yang bertugas mengawasi ketertiban umum.
Keempat, pengaturan media massa. Media massa bebas dalam menyampaikan informasi, namun mereka terikat dengan kewajiban untuk memberikan pendidikan bagi umat. Media massa akan menjaga akidah dan kemuliaan akhlak serta menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
Media yang memuat pornografi, kekerasan, dan segala yang merusak akhlak dan agama dilarang untuk tayang dan akan diberi sanksi bagi pelaku pelanggaran ini.
Pemimpin dalam Islam memiliki dua fungsi, pertama fungsi sebagai pemelihara urusan rakyat.
Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda:
"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas pihak yang kalian pimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kedua, pemimpin berfungsi sebagai junnah atau perisai.
Rasulullah saw. bersabda:
"Sungguh imam (Khalifah) itu adalah perisai orang-orang akan berperang di belakang dia berlindung dari musuh dengan kekuasaanya." (HR. Muttafaqun 'alayh)
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan generasi dengan mengembalikan generasi kepada Islam secara kafah. Yang akan membangkitkan generasi dan menghantarkan Islam kepada puncak kegemilangannya. Wallahualam bissawab. [SJ]