Sprint di Puasa Ketiga
Puisi
Sprint di puasa ketiga
Semoga sampai finish di hari terakhir puasa
Bukankah Engkau suka melihat hamba yang mendekati-Mu dalam sujudnya?
Bukankah Engkau cinta mendengarkan rintihan doa dalam rapalan kata-kata?
_________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Banyak tertinggal mengawali puasa Ramadan
Sadari 11 bulan lalu telah meninggalkan Allah di setiap waktu
Berkehidupan jauh dari Islam
Berpolitik dan bernegara mencampakkan agama
Mencoba untuk bisa meraih segala janji-Nya
Pahala sunnah dihitung perkara wajib
Yang wajib dilipatgandakan tiada kira
Setiap amal sangat merugi jika terlewatkan
Sprint di puasa ketiga
Start di awal tak ingin tertinggal salat Tarawih
Datang lebih awal sebelum bedug Magrib ditabuh
Bahkan hadir di awal Subuh menjemput berkah dan doa pagi harinya
Sprint di puasa ketiga
Menjaga nafas panjang di tengah keislaman yang gersang
Menyiapkan jaket tebal di tengah kedinginan umat yang belum paham
Menyalakan api di atas tungku di tengah pemimpin yang berpangku
Sprint di puasa ketiga
Menghidupkan jiwa semoga istikamah
Membekali jiwa dalam istitha'a
Menabur benih asa meyakini kebenaran janji-Nya
Sprint di puasa ketiga
Jadikan kaki sebagai saksi untuk tegak dalam salat selamanya
Tak ingin Ramadan usai jiwa ini kembali kosong
Tak hanya Ramadan jiwa ini terkoneksi dengan pusatnya pusat
Sprint di puasa ketiga
Semoga sampai finish di hari terakhir puasa
Bukankah Engkau suka melihat hamba yang mendekati-Mu dalam sujudnya?
Bukankah Engkau cinta mendengarkan rintihan doa dalam rapalan kata-kata?
Tak perlu berlari cepat-cepat
Perlahan tapi pasti sembari mengisi ruhani
Tak perlu tergesa-gesa ibadah
Yang pasti sesuaikan semua dengan syariat
Berlomba dalam kebaikan di bulan penuh ampunan
Ingat saudara di Palestina yang gembira menyambut Ramadan
Di tengah kesulitan dan himpitan kelaparan
Kekuatan imanlah yang menyalakan semuanya
Sprint-lah menuju ampunan Allah
Yang surga luasnya bumi dan langit
Dijanjikan dan diberikan kepada yang bertakwa
Hakikat puasa berimanlah menuju derajat takwa [By]