Pancarkan Cahaya Kepribadian Islam di Tengah Umat
Opini
Seseorang dikatakan memiliki kepribadian Islam jika mempunyai pemikiran Islamiyah dan pola perilaku yang Islami berlandaskan syariat Islam
Sosok seperti inilah yang tidak akan mudah goyah meski terpapar oleh pemikiran selain Islam
______________________________
Penulis Ai Nurjanah
Kontributor Media Kuntum Cahaya, Penulis dan Aktivis Dakwah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Seluruh muslim di dunia menyambut dengan suka cita, tetapi hal yang sama tidak dirasakan oleh warga Gaza.
Ramadan tahun ini bukanlah hal yang mudah untuk dilewati. Mereka harus berdampingan dengan ribuan tank dan rudal yang mungkin suatu waktu bisa diledakkan tanpa aba-aba. Belum lagi krisis kelaparan yang makin parah telah membuat anak-anak mengalami gizi buruk sampai meninggal dunia. Betapa menyedihkan keadaan yang menimpa mereka.
Mendapati fakta keji ini, dunia mulai gencar menyuarakan pemboikotan terhadap produk-produk Zionis. Hal ini tentu membuat mereka ketar-ketir terlebih di bulan Ramadan yang biasanya menjadi momen penjualan besar bagi produk kurma yang mereka produksi.
Dikutip dari kumparan.com (03/03/24), merasa takut produk kurmanya tidak laku di pasaran, produsen Israel akhirnya bekerja sama dengan beberapa pembeli untuk mengubah label pada produk mereka.
Israel sebagai negara pengekspor kurma terbesar merasa panik karena tindakan boikot oleh kaum Muslim. Banyak produk-produk terkenal yang sudah menguasai pasaran, terutama Indonesia.
Hal ini diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, seluruh produk yang berasal dari Israel haram untuk dibeli. (tvonenews, 09/03/24)
Menanggapi ramainya seruan boikot produk Zionis, ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU ) yakni KH. Yahya Cholil Staquf menambahkan bahwa aksi boikot produk Israel saja tidak cukup membuat mereka menghentikan serangan pada rakyat Gaza. Namun harus ada tindakan lain yang lebih akurat untuk menghentikan genosida.
Sebuah semangat persaudaraan yang luar biasa, di mana kepedulian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kaum Muslim. Hal ini adalah salah satu tuntunan yang diajarkan oleh Islam.
"Siapa saja yang bangun di pagi hari, sementara perhatiannya lebih banyak tertuju pada kepentingan dunia, maka ia tidak berurusan dengan Allah Swt.. Siapa saja yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslim maka ia tidak termasuk golongan mereka." (HR. Al-Hakim dan al-Khatib dari Hudzaifah).
Perjalanan panjang Palestina dalam perjuangannya melawan penjajah adalah fakta yang diketahui oleh dunia. Segala bentuk pengorbanan sudah tidak bisa dihitung lagi banyaknya. Namun mereka tetap kuat, kokoh, dan berpegang teguh pada Allah Swt.. Apa pun yang mereka alami, selalu membuahkan kebaikan yang menjadi tamparan bagi yang lainnya.
Blokade yang dilakukan oleh Israel ternyata menjadi kekuatan mereka untuk tidak terpapar kebobrokan budaya luar. Sungguh sangat berbanding terbalik dengan negara-negara yang konon katanya 'tidak dalam penjajahan siapa pun'. Di mana justru hidup dalam penjajahan sistem sekuler. Baik perilaku maupun pemikiran, yang sudah tidak lagi berlandaskan Islam.
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita bangkit. Produk budaya Barat yang berserakan memang sulit untuk dilumpuhkan. Karena sudah tertancap kuat dalam diri manusia zaman sekarang.
Standar pemikiran yang tak lagi berpegang teguh pada Islam telah nyata membuahkan kemerosotan pemikiran. Sehingga kehidupan umat yang seharusnya berada dalam satu institusi pun dianggap tidak relevan, padahal itulah kunci kekuatan kaum Muslim.
Memboikot produk Zionis saja tidaklah cukup. Pemboikotan dan menanggalkan segala pemikiran dan budaya mereka yang hampir sebagiannya telah merasuki jiwa umat Islam adalah hal penting yang harus dilakukan.
Sebagai kaum muslim sudah seharusnya kita mempunyai kepribadian sesuai dengan yang Islam ajarkan. Berperilaku sesuai dengan yang diperbolehkan oleh Allah ataupun yang sudah dicontohkan oleh Rasulallah saw. dan para sahabatnya. Kepribadian yang tercermin dari cara berpikir dan cara bertindak.
Seseorang bisa dikatakan memiliki kepribadian Islam jika ia mempunyai pemikiran Islamiyah dan pola perilaku yang Islami berlandaskan syariat Islam. Sosok seperti inilah yang tidak akan mudah goyah meski terpapar oleh pemikiran selain Islam dan berperilaku tidak mengikuti hawa nafsunya.
Jika hari ini apa yang dihembuskan oleh musuh-musuh Islam adalah perpecahan umat dan ketidakpedulian pada saudara sesama Muslim. Maka kepribadian Islam yang tertanam pada setiap jiwa kaum muslim akan mencegahnya dari serangan pemikiran tersebut.
Sehingga yang ada adalah persaudaraan dan perjuangan untuk mengembalikan persatuan umat dalam satu kepemimpinan. Agar di muka bumi ini tiada lagi umat yang tersakiti baik kehormatan, jiwa, maupun hartanya. Wallahualam bissawab. [SJ]