Alt Title

Hilang Naluri Ibu, Tega Cabuli Anaknya

Hilang Naluri Ibu, Tega Cabuli Anaknya

 


Sudah seharusnya kita kembali pada aturan Islam. Menjalankan kehidupan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnahh

Tindak kejahatan sulit ditemukan, karena masyarakat yang sudah tertanam akidah yang kuat

_________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Hari-hari yang ada tak lepas dari berita yang muncul dari berbagai media sosial media dan juga TV. Berbagai problematika umat muncul dipermukaan, dan ini menjadi PR terbesar bagi para pemimpin, pemerintah setempat. 


Baru saja muncul kasus seorang Ibu yang tega cabuli anaknya sendiri, benar-benar sudah hilang naluri Ibu. Dilansir media Detik.News (selasa 4 juni 2024) Jakarta - Seorang ibu tega melecehkan anaknya sendiri yang masih berusia 5 tahun di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kepada polisi, R (22) mengaku membuat video tersebut pada Juli 2023.


Sungguh miris, keji dan tega, Ibu sendiri melakukan hal tersebut karena diiming-imingi akan mendapatkan uang 15 juta, jika tidak mengirim video tersebut maka pelaku diancam akan menyebarkan foto bugilnya. 


Masalah ekonomi kerap kali menjadi sebuah problematika yang paling banyak terjadi, sehingga tak banyak yang kehilangan akal dan nalurinya, melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan harta yang ada, memenuhi kebutuhan sehari-hari. 


Sungguh tidak bisa dibenarkan, jika ia karena masalah ekonomi menghilangkan naluri yang ada, anak sendiri, darah daging sendiri diperlakukan semacam itu, yang membuat psikis anak pun terganggu. 


Pemerintah harus ikut andil dalam menyelesaikan problematika masyarakat yang ada, ekonomi menjadi faktor utama yang paling banyak terjadi. Seharusnya masalah kebutuhan pokok sudah terjamin, tapi ini malah sebaliknya semuanya serba sulit, serba naik, pajak makin banyak, dan aturan-aturan lain yang memberatkan masyarakat. 


Dalam aturan Islam sungguh indah. Semua terjamin dengan sempurna, berbagai tindak kejahatan sulit ditemukan, karena masyarakat yang sudah tertanam akidah yang kuat, satu pemikiran, satu perasaan dan satu aturan yang sama. Maka sudah seharusnya kita kembali pada aturan Islam yang datang dari Allah Yang Maha Sempurna, yang datang dari wahyu Allah. Menjalankan kehidupan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. 


Para ibu yang tidak stress memikirkan ekonomi, para ayah yang tidak tertekan hidupnya karena masalah ekonomi, semuanya berjalan penuh dengan kedamaian. 


Siapa yang tak mau jika hidup penuh dalam kedamaian, masyarakat yang satu pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama sehingga menimbulkan masyarakat yang baik. Tidak seperti sekarang di mana manusia lebih mengutamakan hawa nafsu dibandingkan peraturan agama itu sendiri. Banyak yang melanggar hukum-hukum tersebut, dan tak ada yang membuat jera para pelaku, malah makin banyak yang mengikuti. 


Bismillah, semoga saja tak lama lagi kita hidup dengan penuh kedamaian, Islam kafah mampu diterapkan di kehidupan ini. Aamiin. Wallahualam bissawab. [GSM]


Oleh Arsy Novianty