Kekerasan Anak di Kota Bandung
Opini
Dalam Islam, kekerasan terhadap anak sangat dilarang dan dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama
Islam mengajarkan perlindungan, penghormatan, dan kasih sayang terhadap anak-anak
______________________________
Penulis Hanny N.
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Sepanjang tahun 2023, kasus kekerasan anak di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk laporan dari kepolisian, organisasi perlindungan anak, dan pemerintah kota, ada beberapa jenis kekerasan yang sering terjadi, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, penelantaran, dan kekerasan emosional.
Jenis Kekerasan yang Sering Terjadi
Ada empat jenis kekerasan yang sering terjadi. Pertama, kekerasan fisik, termasuk pemukulan, pencambukan, dan tindakan lain yang menyebabkan cedera fisik pada anak. Kedua, kekerasan seksual, yakni pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap anak. Sedihnya kekerasan seksual ini termasuk yang banyak terjadi di kota Bandung.
Ketiga, penelantaran, anak-anak yang tidak mendapat perhatian dan kebutuhan dasar dari orang tua atau wali mereka dengan alasan apa pun. Keempat, kekerasan emosional, yakni kekerasan verbal, intimidasi, dan perlakuan yang merendahkan martabat anak sehingga anak merasa rendah diri, tak berharga dan sebagainya.
Faktor Penyebab
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan anak. Bisa dari faktor keluarga, seperti adanya masalah ekonomi, konflik keluarga, kurangnya pendidikan orang tua mengenai hak-hak anak, dan ketidakharmonisan rumah tangga.
Ditambah faktor lingkungan sosial, seperti pengaruh lingkungan tempat tinggal yang rawan kekerasan, kurangnya pengawasan dari masyarakat sekitar, masyarakat yang individualis. Belum lagi kurang tegasnya penegakan hukum, hukuman yang tidak tegas terhadap pelaku kekerasan anak menyebabkan pelaku tidak jera dan mengulangi perbuatannya, juga menginspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan yang sama.
Diakui atau tidak inilah buah penerapan sistem sekularisme kapitalisme. Pengaruh sekularisme dan kapitalisme. Kapitalisme mendorong nilai-nilai materialisme dan individualisme. Fokus yang berlebihan pada keuntungan materi dan kesuksesan pribadi dapat mengabaikan nilai-nilai keluarga dan kebersamaan. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak.
Hadirnya disintegrasi keluarga karena penerapan sekularisme. Pengurangan peran agama dalam kehidupan sehari-hari bisa menyebabkan lemahnya ikatan keluarga dan kurangnya panduan moral dalam pengasuhan anak.
Belum lagi stres ekonomi yang hadir dari penerapan ekonomi kapitalis. Tekanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam sistem kapitalis bisa menyebabkan orang tua bekerja berlebihan, sehingga waktu dan energi yang seharusnya untuk anak-anak menjadi berkurang. Stres ekonomi juga bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga.
Upaya Penanggulangan
Harus ada upaya bersama untuk menanggulangi hal ini. Karena anak adalah masa depan bangsa yang harus kita jaga. Di tangan merekalah kepemimpinan negara akan dilanjutkan.
Dalam Islam, kekerasan terhadap anak sangat dilarang dan dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama. Islam mengajarkan perlindungan, penghormatan, dan kasih sayang terhadap anak-anak. Berikut adalah beberapa solusi menurut ajaran Islam untuk mengatasi kekerasan terhadap anak:
1. Pendidikan Agama
Islam menekankan pentingnya pendidikan agama untuk orang tua dan anak-anak. Dengan memahami ajaran Islam yang benar, orang tua akan lebih mengerti tentang kewajiban mereka dalam memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang baik bagi anak-anak.
2. Penerapan Akhlak Mulia
Islam menganjurkan penerapan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua diharapkan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak dengan menunjukkan sikap sabar, kasih sayang, dan tidak melakukan kekerasan.
3. Pentingnya Kasih Sayang dan Perlindungan
Al-Qur'an dan hadis menekankan pentingnya memberikan kasih sayang dan perlindungan kepada anak-anak. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR Bukhari dan Muslim)
4. Pendidikan yang Baik
Islam mendorong orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik dan memperhatikan kesejahteraan anak-anak. Ini termasuk pendidikan moral, agama, serta pendidikan formal.
5. Larangan Kekerasan
Dalam Al-Qur'an dan hadis, terdapat banyak larangan terhadap tindakan kekerasan. Misalnya, dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 31, Allah Swt. berfirman: "Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar."
6. Peran Komunitas
Komunitas muslim diharapkan untuk saling menjaga dan melindungi anak-anak. Ini bisa dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, serta saling mengingatkan untuk menjauhi kekerasan.
7. Keadilan dan Perlindungan Hukum
Islam menekankan pentingnya keadilan. Pelaku kekerasan terhadap anak harus diberikan sanksi yang setimpal sesuai dengan hukum Islam (syariat). Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mencegah kekerasan lebih lanjut.
8. Doa dan Dukungan Spiritual
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah Swt.. Doa orang tua untuk kebaikan anak-anak mereka sangat dianjurkan. Selain itu, dukungan spiritual dapat membantu anak-anak yang mengalami kekerasan untuk pulih secara emosional dan psikologis.
Dengan menerapkan ajaran Islam yang benar dan menyeluruh, diharapkan dapat menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih aman dan harmonis, sehingga kasus kekerasan terhadap anak dapat diminimalkan atau dihilangkan sama sekali. Wallahualam bissawab. [SJ]