Alt Title

Perpisahan yang Menyenangkan, Berakhir Pilu Akibat Tewasnya Seorang Siswa

Perpisahan yang Menyenangkan, Berakhir Pilu Akibat Tewasnya Seorang Siswa

 


Dalam Islam, hiburan dan jalan-jalan tidak hanya bermain semata dan tidak bernilai tetapi juga siswa bisa belajar dan mentadabburi alam

Juga mengarah pada penguatan akidah, dan dapat membekas pada diri para siswa sebagai penguat pemahaman

______________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Empat remaja asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terseret ombak di Pantai Pangandaran. Pada hari Kamis (13/6/24) pukul 08.30 WIB. 


Pada kejadian ini ada empat pelajar yang terlibat. Dari keempat pelajar tersebut, tiga di antaranya berhasil selamat sementara satu orang, warga Desa Bojongkunci, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, masih hilang.


Menurut wali kelasnya, keempat pelajar tersebut berenang memisahkan diri dan menyewa buggy boat dan berenang di lokasi yang berbeda dari teman-temannya. Awalnya, ada lima orang yang berencana berenang, tetapi satu di antaranya tidak ikut ke laut. "Yang berenang ke laut ada empat orang," ucapnya. Dan sebelum terseret mereka berhasil melawan empat ombak dan saat ombak kelima mereka terseret. (detik.com 13/06/2024)

 

Momen perpisahan yang seharusnya menjadi hiburan bagi para siswa, tetapi berbalik menjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya seorang siswa. Terlepas dari peristiwa tersebut bahwa kematian adalah ketetapan dari Allah Swt., kita sebagai manusia bisa menentukan jalan apa yang akan kita ambil ke depannya untuk kehidupan ini. Akankah itu menjadi kebaikan atau keburukan.


Untuk itu, alangkah baiknya peristiwa seperti ini kita jadikan evaluasi untuk ke depannya. Untuk lebih meningkatkan penjagaan pada saat berwisata dari pihak sekolah maupun pihak pengelola tempat wisata tersebut dan negara memberikan batasan-batasan yang aman untuk tempat yang dapat dikunjungi oleh masyarakat.


Agar para siswa juga berwisata tidak hanya berlibur semata. Seperti dalam Islam, hiburan dan jalan-jalan tidak hanya bermain semata dan tidak bernilai tetapi juga siswa bisa belajar dan mentadabburi alam yang juga mengarah pada penguatan akidah, dan dapat membekas pada diri para siswa sebagai penguat pemahaman.


Seperti yang disebutkan dalam firman Allah Swt., yang artinya:

"Islam memerintahkan umatnya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan juga betapa luasnya rizki yang Allah berikan pada kita." (QS Al-Mulk: 15).


Namun di samping itu, dalam setiap melihat fakta bahwa semua ini pemberian Allah, kita juga perlu menyadari akan tanggung jawab sebagai hambaNya dalam menjaga dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk kehidupan.


Untuk study tour itu, seharusnya anak ditumbuhkan sikap kepemimpinan dalam penjagaan baik alam itu sendiri, termasuk dirinya dan orang lain yang mesti berhati-hati dalam proses pembelajarannya.


Mereka juga mesti ditanamkan rasa bahwa mereka adalah generasi yang akan datang, yang harus siap mengemban tanggung jawab penjagaan pada alam ciptaan Allah Swt. yang indah ini. Wallahualam bissawab. [SJ


Syifa 

Remaja Palasari Bandung