Alt Title

Perundungan Kian Menjadi, Kita Perlu Solusi

Perundungan Kian Menjadi, Kita Perlu Solusi

 


Dengan adanya pemahaman agama yang dimiliki berperan penting untuk membentuk pola pikir dan perilaku anak

Anak yang memiliki pemahaman agama bisa memilih mana yang baik dan yang buruk, senantiasa takut kepada Allah

___________________


Penulis Nur Indah Sari

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Penggiat literasi


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Sudah tak terhitung lagi berapa banyak kasus perundungan yang terjadi di negeri ini. Kasusnya beragam dari yang ringan hingga yang berat bahkan ada yang sampai menghilangkan nyawa.  


Baru-Baru ini telah terjadi kasus perundungan yang disiarkan secara langsung lewat akun TikTok pada tanggal 24/4/2024. Perundungan tersebut terjadi di daerah Mekarwangi, Bandung dikutip dari www.jabar.idntimes.com, pelaku melontarkan kata-kata yang kasar dan tidak senonoh ke korban dengan logat bahasa Sunda dan melemparkan botol hingga korban menjerit kesakitan. Pelaku mengaku tidak takut jika dipidana. Korban merupakan seorang pelajar SMP.


Kejadian diatas memperlihatkan kepada kita bahwa kasus perundungan sudah sangat terbuka dan tak malu-malu lagi. Perbuatan jahat atau buruk sudah dianggap biasa, wajar bahkan dianggap keren oleh remaja.


Hal tersebut merupakan bentuk dari kesalahan berpikir, yang merupakan hasil dari sistem pendidikan yang rusak. Abainya peran serta individu, keluarga, masyarakat dan negara dalam membentuk perilaku para remaja, bebasnya media massa, serta sistem hukum atau sanksi yang lemah.


Asas pendidikan saat ini dibentuk dari sistem kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Pelajaran agama memiliki porsi yang sangat sedikit dari jam belajar anak-anak tiap minggunya. Setidaknya hanya satu minggu sekali. Dan hanya satu sampai dua jam itupun kadang hanya sebagai formalitas belaka. 


Dengan adanya pemahaman agama yang dimiliki berperan penting untuk membentuk pola pikir dan perilaku anak. Anak yang memiliki pemahaman agama bisa memilih mana yang baik dan yang buruk, senantiasa takut kepada Allah. Sehingga, kasus perundungan tidak akan terjadi atau bisa diminimalisir.


Pelajar dalam sistem kapitalis berorientasi pada kepentingan ekonomi. Sebagai penopang utama dari ekonomi adalah penghasil cuan. Sehingga dalam sistem ini abai mengenai pembentukan pola pikir yang baik, perilaku serta akhlak yang baik. Sistem kapitalis membuat masyarakat jadi individualis. Tak jarang jika ada kasus perundungan atau pertikaian para pelajar hanya sebagai tontonan tidak ada peran untuk melerai, menasehati, dan menyudahi.


Negara juga abai dalam pembentukan generasi, sistem sanksi yang tidak tegas membuat perilaku buruk tidak terselesaikan kasusnya dan tidak bisa dicegah. Media sistem saat ini  bebas dalam menyajikan berbagai bentuk informasi. Baik itu konten keburukan dan konten kekerasan. Tidak adanya filter menjadikan semua boleh mengakses konten kekerasan tersebut. Sehingga kita jadi terbiasa melihat yang buruk dan aneh melihat sesuatu yang baik. Akibatnya, lahir generasi yang tega menyakiti orang lain dan minim empati.


Sudah saatnya kita memiliki solusi atas segala permasalahan yang terjadi pada generasi. Jika, generasi sudah rusak bagaimana nasib negeri ini ke depannya.


Solusi hanya dalam Islam

Rusaknya generasi akibat sistem kapitalis saat ini harus kita campakkan dan sudah saatnya kita melirik serta mengambil sistem terbaik untuk manusia, yakni Islam. Generasi terbaik hanya ada dalam Islam yang diterapkan oleh negara secara kafah dalam sistem pemerintahan Islam.


Asas pendidikan berakidah Islam bertujuan untuk membentuk pola pikir dan pola sikap yang bertakwa kepada Allah Swt., senantiasa menjalankan syariat Islam, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Aktivitas amar makruf nahi Munkar senantiasa dikondisikan. Seorang muslim akan selalu merasa diawasi oleh Allah, sehingga tidak akan ada yang berani berlaku buruk bahkan melakukan perundungan.


Dalam hadis Mutafaq 'alaih dari Ibnu Umar Rasulullah saw. bersabda, "Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain ia tidak akan menzaliminya dan tidak meninggalkannya bersama orang-orang (hal-hal) yang menyakitinya"


Muslim juga harus senantiasa berkata yang baik dan tidak boleh berkata buruk bahkan mencemooh sesama muslim. Dalam riwayat Muslim dari 'Aisyah ra, "Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, sesungguhnya Allah tidak menyukai kata-kata kotor dan perbuatan keji"


Sistem sanksi dalam Islam juga tegas, apabila sudah baligh akan diberikan sanksi kepada para pelaku perundungan baik yang ringan maupun berat. Sistem sanksi yang diterapkan akan mampu membuat jera para pelaku sehingga meminimalisir bahkan meniadakan kejahatan. Bahkan, sampai menghilangkan nyawa hukumannya akan dibayar dengan nyawa. Bila keluarga memaafkan hukuman akan diperingan. Hukuman di dunia sudah berat, sehingga membuat jera dan membuat takut yang lain untuk meniru. 


Media masa dalam sistem Islam akan diatur sedemikian rupa sehingga dapat memfilter konten yang unfaedah atau  membahayakan. Kerjasama antar individu, keluarga, masyarakat dan negara akan membentuk generasi terbaik yang senantiasa beramal saleh  dan bermanfaat bagi umat. Semua ini hanya dapat dilakukan dengan menerapkan sistem Islam secara kafah yang sesuai syariat. Wallahuallam bissawab. [Dara]