Rafah Memerah
Puisi
Rafah memerah
Menyala Rafah
Pemimpin muslim itu masih termangu
Sibuk mencari sangu
_________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Berita
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI -
Rafah sejenak membara bukan ingin berseteru dengan penjajah
Rafah sejenak menjadi tempat tinggal untuk bertahan di tanah keberkahan
Rafah sejenak memerah atas lumuran luka penuh darah
Rafah sejenak semua mata tertuju padanya
Rafah memerah mematahkan asumsi baik hati penjajah
Rafah memerah memarahkan jutaan manusia dunia
Rafah memerah penuh tipu daya penjajah
Rafah memerah membuat batas kesabaran dunia atas suasana yang tiada habisnya
Anak-anak di tenda Rafah sejenak berwasiat kepada dunia
Sudah di ambang batas kewajaran manusia yang mengklaim jadi manusia
Senjata yang terbeli dari sumbangan uang penjajah menjadi pemusnah massal
Kelaparan dan keguncangan pikiran sungguh tiada terkira berat begitu cobaan
Ibu-ibu yang menjaga anak-anak di tenda Rafah
Kesabarannya begitu berlipat-lipat tiada berkurang
Tertautnya jiwa dengan Allah azza wa jalla pemilik alam semesta
Setiap membersamai keluarga dalam pendidikan dalam masa pengungsian
Malam yang seharusnya syahdu berubah sendu
Anak-anak kecil sudah bersiap menuju peraduan sambil berdoa sebelum tiduran
Roket para pengkhianat meluncur dan menghancurkan mimpinya
Hingga anak-anak terbangun sudah beralih ke alam barzakh
Ah, rasa-rasanya membiarkan Gaza dan Rafah sendiri bukanlah tindakan ksatria
Apalagi tiada peduli pemimpin muslim yang sibuk diplomasi dan di meja perundingan
Penjajah kok diajak berunding ya tak sebanding
Justru harusnya diusir dengan pasukan sepadan biar mereka lari tunggang langgang
Ah, rasa-rasanya membiarkan Gaza dan Rafah di tepian kesedihan gambaran sikap picik
Terlalu licik menindas rakyat di negerinya sendiri hingga hidupnya tercekik
Musuh yang seharusnya diperangi dan ditumpas habis
Justru masih bermuka manis dengan nada sumbang kompromistis
Bangsa penjajah itu tak pernah kompromi
Bangsa penjajah itu pandir dan mudah membohongi
Bangsa penjajah itu sombong yang berotak kosong
Bangsa penjajah itu seolah-olah hebat padahal di ujung sekarat
Rafah memerah
Menyala Rafah
Pemimpin muslim itu masih termangu
Sibuk mencari sangu
Rafah menyalakan alarm kegentingan global
Keheningan dalam kekalutan mental
Kegetiran dalam amarah brutal
Stop sampai di sini karena akan ada Khalifah pembebas sejati
#puisi #puisihanifk #alleyesonrafah #stopgenocide #sastra #sastraindonesia