Bertumbuh dari Rasa Kecewa
Inspirasi
Sesakit apa pun kecewa yang kita punya, Allah punya obatnya
Kembali pada-Nya, adukan semuanya
______________________________
Penulis Ummu Zhafira
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, INSPIRASI - Wahai hati, memiliki rasa kecewa itu hal biasa. Semua orang juga pernah merasakannya. Kadang kecewa datang pada diri sendiri. Sebab, merasa belum bisa berproses seperti yang diharapkan.
Ada juga kecewa pada manusia. Sebab, ketidaksempurnaan yang mereka punya. Wajar saja, kita ini manusia bukan malaikat bersayap. Segala rasa yang ada, semestinya jadi pupuk. Untuk bertumbuh menjadi lebih baik tentunya.
Meski merasa kecewa adalah hal biasa, tetapi berlarut dalam kecewa itu jadi masalah. Kita harus memahami bahwa, kita manusia yang tentu saja tak sempurna. Dalam perjalanannya, kita juga tetap melakukan salah. Tak apa, asal kita segera menyadari, hingga kemudian berusaha memperbaiki diri. Kadang kita juga membutuhkan kesalahan untuk bisa melakukan perubahan dan perbaikan.
Begitu pun dia dan mereka. Tak ada bedanya dengan kita. Manusia yang tak pernah luput dari salah dan dosa. Lantas, bagaimana bisa kita berharap mereka sempurna? Atau setidaknya, kita tuntut mereka sepenuhnya bisa mengerti kita? Allah telah titipkan potensi terbaik di satu sisi. Tentu saja ada kurang di sisi lainnya. Kita pun begitu, bukan?
Rasa kecewa ini bisa jadi alarm cinta. Bahwa Allah sedang cemburu pada kita. Kadang kita ini lupa, tanpa sadar menyandarkan harapan pada selain-Nya. Entah harapan itu kita sandarkan pada upaya kita, pada sahabat, suami, anak atau bahkan pada pemimpin. Kita menganggap bahwa semua itu akan benar-benar berjalan seiring dengan harapan kita. Akhirnya, kita terjebak pada rasa kecewa. Karena telah bersandar pada tempat yang salah.
Sedikit menyelinap dalam hati. Kalau kita sudah berusaha begini, maka sudah semestinya hasilnya begitu. Kalau kita telah memberikan ini, maka harusnya dia membalasnya dengan itu. Ketika diri sudah berusaha mengabdi sebagaimana tuntunan Ilahi, semestinya mereka juga bisa lebih peduli. Allahu Rabbi, kita ini tanpa sadar telah tergelincir pada maksiat besar. Ampunilah kelalaian kami, Ya Allah!
Padahal sungguh, hanya Allah yang pantas menjadi sandaran kita. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, surah Al Insyirah ayat 8, "Dan hanya kepada Tuhanmulah (Allah Swt.) hendaknya kamu berharap.”
Segala puji bagi-Nya yang telah menitipkan rasa kecewa. Dari rasa ini kita akhirnya memahami, bahwa Allah begitu mencintai. Sampai-sampai Dia tak rela kita menduakan-Nya dengan apa pun. Kita diminta untuk kembali lagi pada-Nya. Membersihkan lagi niat untuk benar-benar melakukan segalanya karena taat. Menyandarkan semuanya hanya untuk meraih rida-Nya semata. Kalaupun kita harapkan balasan, maka balasan itu biar Allah saja yang berikan.
Sedang tentang kita dan mereka, maka luaskanlah penerimaan. Terima bahwa, diri kita tak sempurna. Maka kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Esok masih ada kesempatan untuk melakukan perbaikan. Kuncinya mau terbuka untuk bertumbuh. Pun dengan mereka, makhluk tak sempurna. Jika kita terima kelebihannya, maka kita pun berupaya memaafkan kekurangannya.
Semoga keridaan yang kita sandarkan pada-Nya dalam menerima segala kondisi yang mungkin tak kita suka, justru jadi sebab Allah mengubah keadaan. Dia melembutkan hati yang keras, Dia memudahkan suatu yang sulit. Bahkan Dia mendatangkan keajaiban yang mungkin tak sedikit pun pernah terpikirkan dalam benak kita yang terbatas.
Maka tenanglah hati, kita punya Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Peduli. Sesakit apa pun kecewa yang kita punya, Allah punya obatnya. Kembali pada-Nya, adukan semuanya. Minta Dia memenuhi cinta di rongga dada kita. Dengan begitu, kita bisa senantiasa bertumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta. Meski luka dan kecewa kerap mampir dalam kehidupan kita. Karena sejatinya, kita sudah penuh dengan cinta dari Allah dan Rasul-Nya. Alhamdulillah.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah: 186)
Wallahualam bissawab. [SH-SJ/MKC]