Islam Mewujudkan Generasi Emas Tanpa Cemas
Opini
Jika kita menginginkan model generasi emas, maka dipersiapkan pendidikan yang berkualitas tinggi
Pendidikan yang mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap karakteristik generasi
_____________________
Penulis Tari Ummu Hamzah
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Menko PMK mengatakan, generasi muda saat ini lebih unggul dibandingkan generasi pemimpin pada usia yang sama dengan mereka. Hal tersebut disebabkan kemudahan mengakses informasi dan pengetahuan, serta paparan teknologi yang mumpuni sejak dini.
"Karena itu kita harus menyerahkan masa depan Indonesia ini kepada yang muda-muda. Itu suatu titah sunatullah yang tidak bisa kita hindari," Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77 Tahun "Bakti HMI Untuk Indonesia", yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta Pusat, pada Selasa (5/3/2024).
Menyerahkan masa depan suatu bangsa kepada generasi penerus memang suatu keniscayaan. Regenerasi itu penting. Melahirkan generasi yang unggul itu wajib bagi sebuah bangsa. Memang hal ini bukanlah sesuatu yang mudah.
Karena, pemuda harus memahami arah perubahan bangsa itu seperti apa. Karena, wajah suatu bangsa ditentukan dari model generasi penerusnya. Jika kita menginginkan model generasi emas, maka dipersiapkan pendidikan yang berkualitas tinggi. Pendidikan berkualitas parameternya bukan hanya paham bidang sains saja, tetapi pendidikan yang mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap karakteristik generasi.
Namun faktanya, pendidikan masa kini kian mengkhawatirkan. Bukan hanya perkara biaya pendidikan dan pemerataan kualitas pendidikan saja yang dikhawatirkan. Namun soal bagaimana pendidikan ini bisa memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan generasi. Faktanya, pendidikan saat ini tidak memberikan pengaruh dalam kehidupan anak-anak. Belum tampak dalam diri anak-anak moralitas atau akhlak yang baik. Bahkan, anak-anak zaman sekarang cenderung menampakkan sikap tidak ada akhlak. Mengapa demikian?
Kurikulum sekolah yang dihadirkan, adalah kurikulum sekuler. Mengedepankan akademis tetapi menyingkirkan pendidikan agama. Kurikulum yang diberikan cenderung bersumber dari pemikiran asing. Literasi yang diajarkan tidak jauh dari opini orang-orang barat. Akibatnya, para pelajar dicekoki dengan pemikiran asing yang memalingkan arah pandang kehidupan mereka.
Sehingga mereka akan kehilangan originalitas sebagai seorang muslim. Orientasi mereka bukan lagi mengejar perkara akhirat, tapi lebih sibuk mengejar materi. Karena, generasi muslim saat ini digiring untuk memiliki sikap dan berfikir ala orang barat. Di mana tujuan mereka adalah mengejar materi.
Inilah buah dari sistem pendidikan sekuler adalah munculnya generasi yang bebas dan kehilangan jati diri mereka sebagai seorang muslim. Tidak sedikit dari anak didik ini mengalami kerusakan mental. Rusaknya mental bisa ditandai dengan hilangnya rasa malu dan rasa takut di hati anak-anak. Ini jelas berbahaya, karena akidah dan moralitas mereka telah dikikis dengan gaya hidup bebas dan mengejar kesenangan. Sehingga pemuda saat ini tidak hanya kehilangan jati diri, tetapi kehilangan peran mereka di tengah masyarakat sebagai agen perubahan.
Maka, hal ini harus segera diberantas dengan mengubah sistem pendidikan kita yang awalnya sekuler menjadi pendidikan yang memberikan pendidikan bermoral dan berpengaruh terhadap kehidupan generasi kita. Karena, besarnya pengaruh pendidikan terhadap anak-anak akan menentukan kepribadian mereka. Sedangkan kepribadian Islam lahir dari pola pikir dan pola sikap sesuai dengan aturan Islam.
Di sinilah, tercermin kepribadian Islam yang tangguh. generasi yang memiliki kekuatan akidah dan moralitas yang tinggi, moralitas akan menciptakan integritas dalam diri setiap generasi. Itu semua akan didapatkan dalam pendidikan yang sistem pendidikannya berbasis sistem Islam. Pendidikan dalam Islam bukan hanya melahirkan generasi yang cerdas secara akademis, tetapi mampu melahirkan generasi yang bermartabat. Jika sistem negaranya sudah berbasis akidah Islam, maka pendidikannya sudah pasti sesuai dengan akidah Islam. Hanya Islam yang mampu melahirkan generasi emas yang memiliki manusia mulia.
Hanya Islam yang mampu melahirkan generasi emas tanpa perlu rasa cemas dan was-was. Karena, arah pendidikannya jelas. Yaitu Membentuk karakter Islam, dan mereka paham bahwa peran mereka di tengah masyarakat adalah agen perubahan. Jika peran ini diambil akan terlihat integritas pemuda muslim itu sungguh luar biasa.
Jika pendidikan mampu memberikan kejelasan arah kepada pelajar, maka pelajar paham bagaimana membawa arah perubahan suatu bangsa. Karena, mereka tahu bangsa itu harus diarahkan kepada ketaatan kepada Allah. Menerapkan syariatnya dan melaksanakan amar makruf nahi mungkar secara global. Itulah misi besar kaum muslimin. Aktivitas ini tidak bisa terbentuk jika tidak ada institusi negara yang berdasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Wallahuallam bissawab. [Dara]