Alt Title

Kejutan Ulang Tahun Berujung Tragedi, Bagaimana Bisa?

Kejutan Ulang Tahun Berujung Tragedi, Bagaimana Bisa?


Perilaku remaja sering spontan dan kurang dipikirkan dengan matang

Hal ini karena ketidaktahuan tentang prinsip berpikir dan beramal yang benar serta tanggung jawab atas setiap perbuatan

_____________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Allah Swt. berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 9, yang artinya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.


Bagi seorang Muslim, ayat ini menjadi pedoman untuk merasa khawatir jika meninggalkan generasi yang lemah dan tidak menjadikan Islam sebagai landasan hidupnya.


Baru-baru ini, kita dikejutkan oleh berita tentang seorang siswa SMAN 1 Cawas, Klaten, yang meninggal akibat tersetrum di kolam ikan setelah mendapat kejutan ulang tahun dari teman-temannya yang menaburkan tepung dan menceburkannya ke kolam pada Senin (8/7/2024) (solopos.com, 08/07/2024).


Ajun Komisaris Polisi Umar Mustofa, Kepala Kepolisian Sektor Cawas, menjelaskan bahwa insiden tragis itu terjadi saat korban dan sekitar 30 teman OSIS-nya mengadakan pertemuan di sekolah. Mereka sedang mempersiapkan lomba pengembangan prestasi minat dan bakat siswa yang akan diadakan pada 25 Juli 2024. 


Ketika itu, teman-teman korban mengetahui bahwa korban berulang tahun dan ingin merayakannya. Setelah makan siang dan salat zuhur, korban ditaburi tepung dan dicemplungkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya.


Umar menyampaikan bahwa setelah diceburkan ke kolam, korban berusaha naik. Namun, malangnya korban menginjak kabel listrik yang terpasang di kolam dan tersengat arus listrik.


Berita ini mengajarkan kita bahwa remaja saat ini sering terbiasa dengan perilaku yang mungkin tidak sesuai dengan ajaran agama. Perayaan ulang tahun dengan kejutan kini malah membawa bencana bukan kebahagiaan, anehnya hal ini dianggap biasa oleh remaja saat ini. Merundung seseorang yang berulang tahun dianggap wajar dan bahkan menjadi tren sebagai bentuk eksistensi diri di kalangan remaja.


Selain itu, perilaku remaja sering spontan dan kurang dipikirkan dengan matang karena ketidaktahuan tentang prinsip berpikir dan beramal yang benar serta tanggung jawab atas setiap perbuatan. Mereka sering mengabaikan risiko yang mungkin terjadi dan baru menyesal setelah hal buruk terjadi. Budaya prank telah menjadi bagian dari budaya anak muda saat ini, seringkali hanya dilakukan untuk bersenang-senang tanpa manfaat produktif. Ini sangat disayangkan.


Islam sebagai agama yang sempurna memiliki panduan dalam membentuk remaja agar memiliki kepribadian Islam. Islam memiliki sistem pendidikan yang outputnya adalah membentuk peserta didik yang memiliki kepribadian Islam, yakni memiliki pola pikir yang benar dan pola sikap yang benar. Sehingga menghasilkan tindakan produktif melalui pemikiran mendalam. Dalam ajaran Islam, setiap individu diajarkan untuk bertindak hati-hati serta mempertimbangkan suatu perbuatan sebelum dikakukan. Apakah perbuatan tersebut baik menurut syariat dan buruk menurut syariat. Jika baik dan mendatangkan kemaslahatan, maka perbuatan tersebut akan dikerjakan. Namun apabila menimbulkan keburukan atau kemudharatan maka perbuatan tersebut harus ditinggalkan.

Wallahualam bissawab. [EA-GSM/MKC]


Penulis Siti Aisyah, S. Pd. I

Pengajar RA