Alt Title

Malapetaka Terulang, Islam Solusinya

Malapetaka Terulang, Islam Solusinya

 


Seringkali manusia melakukan perbuatan dilakukan sekedar bersenang-senang dan jauh dari produktif

Padahal masih banyak hal positif yang dapat dilakukan

____________________________


Oleh Muntaslimah 

Ibu Rumah Tangga dan Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA- Senin, 8 Juli 2024 kejadian tragis telah menimpa siswa berinisial FN. Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemerhati pendidikan dan dunia remaja Dian Sya Novi Susanti, S.Pt. menyayangkan peristiwa tragis yang terjadi di momen ulang tahun. (Kompas.com15/7/2024)


Merayakan ulang tahun dengan kejutan menjadi tren bagi remaja, sebagai bentuk eksistensi diri mereka. Alih-alih surprise di hari ulang tahun ini bisa mendatangkan kebahagiaan dan kesenangan, justru berujung dengan malapetaka yang merenggut nyawa.


Di satu sisi perilaku remaja seringkali spontan tanpa disertai pemikiran mendalam karena ketidakpahaman atas kaidah berpikir dan beramal. Mereka lupa  atau bahkan tidak memahami bahwa akan ada pertanggung jawaban atas setiap perbuatan di hadapan Allah Swt. Di sisi lain seringkali mereka abai atas resiko yang mungkin terjadi. 


Kita harus memahami, bahwa bangkitnya manusia bergantung pada pemikiran tentang hidup, alam semesta, dan manusia serta hubungan ketiganya dengan suatu yang ada sebelum kehidupan dunia dan yang ada sesudahnya. 


Adanya fenomena hidup atau meneliti salah satu bagian dari diri manusia, akan kita dapati bukti nyata dan meyakinkan adanya Allah Swt..


Firman Allah Swt. yang artinya:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal." (QS Ali Imran: 190)


Kejadian tragis apapun yang menimpa manusia merupakan musibah yang sudah ditetapkan Allah Swt. Bahkan tidak ada satupun manusia yang menginginkannya. 


Firman Allah Swt. yang artinya:

"Katakanlah sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang- orang yang beriman harus tawakal." (QS At-Taubah: 51)


Seringkali manusia melakukan perbuatan dilakukan sekedar bersenang-senang dan jauh dari produktif. Padahal masih banyak hal positif yang dapat dilakukan. 


Miris kondisi manusia saat ini. Mereka jauh dari aturan Allah. Kita melihat generasi saat ini sudah menjadi korban sistem sekuler kapitalis. Mereka memisahkan  agama dari kehidupan dan pada akhirnya memisahkan agama dari negara. Paham hedonisme dan permisivisme yang hanya mengikuti kesenangan dan kenikmatan duniawi.


Perayaan ulang tahun bukan ajaran Islam. Tetapi berasal dari budaya barat. Dan haram mengikuti budaya barat yang bukan berasal dari Islam. Jika sistem kapitalis sekuler tetap diterapkan, maka kejadian seperti ulang tahun yang merenggut nyawa akan terulang kembali. 


Islam memiliki sistem pendidikan yang mengajarkan kaidah berpikir, yang akan menghasilkan amal produktif yang dihasilkan dari berpikir dengan mendalam. 


Islam merupakan agama yang sempurna. Ketika hukumnya diterapkan maka akan mampu menjaga nyawa manusia. Nyawa manusia dalam pandangan Islam sangatlah berharga. Wallahualam bissawab. [EA/GSM-MKC]