Perhatian terhadap Generasi, Akankah Berlanjut di Era ini?
Opini
Kebijakan-kebijakan yang dibuat terutama di bidang pendidikan belum bisa menjadi solusi
Harusnya, pemerintah lebih mengutamakan dan memperhatikan generasi secara serius
______________________________
Penulis Ruri R
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Dakwah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Saat pembagian rapor kenaikan kelas, biasanya orang tua murid mendampingi atau menemani anaknya ke sekolah. Pada momen tersebut ada hal yang sangat mengharukan terjadi. Salah satu aparat dari kepolisian mendampingi siswa kelas satu SDN Cikuya, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, dalam pengambilan rapor. Karena, siswa tersebut tidak memiliki ayah. Sehingga hal ini menjadi berita viral di berbagai media sosial.
Sebelumnya, siswa yang bernama Ilham Ramadhan. Menuliskan surat yang ditugaskan oleh wali kelasnya dalam menyampaikan keinginan, harapan, atau cita-cita siswa-siswi saat akan kenaikan kelas.
Pada saat Polresta Bandung mengunjungi sekolah, dalam rangka melaksanakan program Goes to School. Wali kelas Ilham menyampaikan surat tersebut kepada salah satu aparat Kasatlantas Polresta Bandung, yaitu Kompol Galih Apria. Setelah mengetahui isi suratnya, beliau bersedia untuk menjadi wali Ilham dalam pengambilan rapor.
Menurut Kompol Galih, sosok Ilham merupakan anak yang tidak canggung dalam berinteraksi dan dapat berkomunikasi dengan baik, serta tidak takut terhadap aparat. Selain itu, semangat dalam menimba ilmunya tinggi. Padahal jarak tempat tinggal ke sekolah cukup jauh. Setiap hari pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Kondisi keluarga Ilham termasuk yang tidak mampu. Untuk itu, Kompol Galih berniat akan mencukupi kebutuhannya terutama untuk sekolah. (Tribunnews.id, Jum'at 28/06/2024)
Perhatian dari aparat terhadap generasi bangsa tersebut patut kita hargai. Tidak hanya bertugas mengamankan lingkungan. Akan tetapi, rasa sosial yang tinggi kepada masyarakat dalam bentuk kepedulian juga diembannya. Padahal, selama ini jajaran aparat dipandang kurang baik. Sebab, tidak sedikit kasus-kasus kemaksiatan yang muncul terjadi dari kalangan mereka.
Namun, permasalahan utama yang terjadi dalam kehidupan masyarakat masih banyak yang harus diperhatikan. Terutama masalah generasi saat ini dalam dunia pendidikan. Banyak sekali tindak kejahatan yang melibatkan para remaja yang masih duduk di bangku sekolah.
Hal tersebut menunjukkan begitu bobroknya sistem pendidikan saat ini. Dimulai dari bullying, pelecehan, pemerkosaan, pembunuhan, pembegalan dan lain-lain. Belum lagi permasalahan lain seperti, mahalnya pendidikan, sulitnya lapangan pekerjaan. Sehingga banyak orang tua kesulitan mencari nafkah, dan tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Yang membuat jumlah kemiskinan semakin meningkat.
Dari tahun ke tahun permasalahan di dunia pendidikan semakin tidak terkendali. Ini semua akibat dari penerapan sistem atau aturan kehidupan saat ini. Kapitalisme sekuler yang membuat semua permasalahan bisa terjadi. Karena, tidak menjadikan agama sebagai solusi untuk mengatur kehidupan.
Dalam kapitalisme sekuler, hanya materi yang dikedepankan. Para penguasa bisa bebas membuat aturan atau kebijakan yang menguntungkan mereka. Tanpa memikirkan nasib rakyat. Yang penting mereka untung meski rakyat yang buntung.
Pemerintah seakan kurang serius dalam menanggulangi semua permasalahan yang terjadi. Kebijakan-kebijakan yang dibuat terutama di bidang pendidikan belum bisa menjadi solusi. Harusnya, pemerintah lebih mengutamakan dan memperhatikan generasi secara serius. Agar tercipta penerus bangsa yang unggul dan berakhlak mulia.
Seharusnya pemerintah memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Menyediakan segala fasilitas pendidikan secara cuma-cuma. Kalau pun berbayar, harus terjangkau oleh masyarakat. Sehingga, pendidikan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, dalam mencetak generasi unggul merupakan tanggung jawab bersama baik individu, keluarga, masyarakat dan negara.
Dalam Islam, semua permasalahan umat yang terjadi dalam kehidupan akan diselesaikan secara tuntas. Seorang pemimpin dalam Islam akan mengurusi dan bertanggungjawab atas segala urusan umatnya. Terutama masalah pendidikan generasi. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda:
"Imam/khalifah adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari)
Sistem pendidikan Islam memiliki visi yang jelas. Yakni, mencetak generasi cerdas dan mulia dengan menerapkan kurikulum yang berlandaskan akidah Islam. Mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga tinggi. Sehingga benar-benar bisa menancapkan pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) Islam, sebagai elemen pembentuk kepribadian (syakhsiyah) generasi muda.
Negara akan menerapkan sistem ekonomi Islam. Yang menyejahterakan umat dengan memenuhi semua kebutuhan. Seperti sandang, pangan, papan, termasuk pendidikan. Serta membuat kebijakan yang bersumber pada syariat Islam. Dengan demikian, seluruh elemen masyarakat dapat merasakan hak pendidikan, kesehatan secara gratis serta keamanan yang terjamin.
Semua itu akan terwujud apabila aturan Islam diterapkan di muka bumi ini. Semua permasalahan dalam kehidupan akan mampu terselesaikan. Kesejahteraan seluruh rakyat akan terwujud. Serta jaminan rasa aman dan tenteram dalam hidup akan terlaksana. Wallahualam bissawab. [SH-Dara/MKC]