Islam Berantas Pengangguran dengan Tuntas
Opini
Islam solusi sahih untuk permasalahan pengangguran
Islam akan menjalankan sistem ekonomi dan politik sesuai dengan aturan Allah Swt.
______________________________
Penulis Dewi Jafar Sidik
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - "Yang Muda Yang Berkarya" slogan motivasi untuk generasi muda supaya menjadi generasi yang mampu mengukir sebuah karya untuk dipersembahkan pada dunia. Menjadi generasi muda merupakan karunia Allah Swt. yang tidak boleh disia-siakan karena pemuda jiwanya penuh semangat, pemikirannya luas, dan banyak kreativitasnya.
Namun, fakta hari ini diketahui, ratusan anak muda berada dalam kondisi menganggur dan tidak hanya itu mereka merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan. (Tempo.co, 9/8/2024)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan ada sejumlah faktor yang membuat banyak anak muda alias Gen Z menganggur. Salah satu faktor penyebabnya adalah salah memilih sekolah dan jurusan. (cnbcindonesia.com, 21/5/2024)
Sungguh mengiris hati menyaksikan kenyataan di atas, yang muda yang tak bekerja. Ini merupakan masalah serius yang harus segera dicari penyelesaiannya. Dalam hal ini, negara yang paling bertanggung jawab untuk mencari solusi masalah ini yaitu dengan cara membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Apabila dicermati lebih dalam, faktor yang membuat anak muda menganggur bukan hanya faktor salah memilih sekolah atau jurusan saja. Faktor sistem yang diadopsi oleh negara turut menjadi penyebab sulitnya anak muda mencari pekerjaan.
Sistem yang dianut oleh negara turut andil dalam kondisi anak muda yang saat ini banyak yang tidak memiliki pekerjaan, dan bisa jadi karena langkanya lapangan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pemuda pencari kerja.
Kelangkaan lapangan kerja ini menunjukkan sebuah kegagalan negara dalam menjamin kesempatan kerja pada para kepala keluarga, termasuk para pemuda. Sementara memiliki pekerjaan bagi seorang ayah atau pemuda merupakan salah satu cara terwujudnya kesejahteraan keluarga.
Kelangkaan lapangan kerja buah dari penerapan sistem ekonomi kapitalis yang menjadikan pengelolaan SDA (sumber daya alam) diberikan kepada swasta dan asing. Dalam sistem ekonomi kapitalis juga akan lahir berbagai aturan yang justru sering kali menyulitkan rakyat untuk mendapatkan pekerjaan.
Sistem ekonomi kapitalis akan menyerahkan kebebasan kendali ekonominya pada swasta, bisa pada perusahaan ataupun perorangan yang memiliki modal besar untuk mengambil keuntungan. Salah satu caranya dengan investasi.
Kegiatan investasi tentu saja membutuhkan kepastian hukum. Yaitu peraturan yang akan memudahkan investasi dan keyakinan pada masa yang akan datang akan meraih keuntungan. Hal ini menyebabkan berbagai sarana publik yang menjadi kebutuhan rakyat diserahkan kepada swasta dan akan menjadi lahan bisnis bagi mereka. Alih-alih, rakyat tersejahterakan justru yang terjadi rakyat harus membayar mahal untuk kebutuhan mereka.
Kontribusi investasi swasta, baik dalam dan luar negeri turut memengaruhi perekonomian suatu negara. Besarnya investasi yang diraih, harusnya menjadi angin segar bagi masyarakatnya, apalagi lazimnya investasi akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi, dan membuka lapangan kerja.
Namun dalam kenyataannya tidak banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, angka pengangguran tetap saja masih tinggi. Yang ada justru kesempatan kerja kadang kala diberikan kepada tenaga kerja asing hingga menyingkirkan kesempatan pekerja dalam negeri untuk mengakses pekerjaan.
Inilah akibat dari negara yang mengadopsi sistem ekonomi kapitalis sekuler. Dalam sistem ini demikian tampak ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Sistem ini tidak akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, kesejahteraan hanya untuk sekelompok orang yang punya modal saja. Maka dari itu, sistem ini tidak layak dipertahankan karena terbukti telah gagal memberi jaminan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Berbeda dengan Islam. Islam solusi sahih untuk permasalahan pengangguran. Islam akan menjalankan sistem ekonomi dan politik sesuai dengan aturan Allah Swt., termasuk dalam pengaturan dan pengelolaan SDA yang merupakan harta milik umum. Pengelolaan SDA oleh negara akan menjamin tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai.
Islam hadir untuk mengembalikan peran pemimpin dan negara seutuhnya sebagai pengurus dan penjaga rakyat, khususnya pemuda. Negara sebagai pengelola harta milik umum akan menyejahterakan serta memenuhi kebutuhan rakyat dan pemuda. Termasuk memfasilitasi pendidikan secara maksimal, sehingga industri pun akan mendapatkan SDM yang layak, optimal, dan memuaskan.
Rasulullah saw. bersabda:
"Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR Al-Bukhari)
Negara wajib menerapkan kebijakan anti pengangguran. Para pemuda dan para ayah akan mendapat dukungan dari berbagai arah. Mulai dari jaminan pendidikan dengan mental yang kuat, kesehatan dengan fisik dan jiwa yang sehat, dan multi skill. Sebab setiap laki-laki, memiliki kewajiban sebagai pemberi nafkah atau kepala keluarga.
Dengan mekanisme seperti di atas, rakyat dan pemuda akan mendapat pekerjaan optimal tanpa beban mental karena akan tercukupi semua kebutuhannya. Mereka pun akan berkarya secara optimal berdasarkan keilmuan tanpa dihadapkan dengan tekanan biaya hidup yang mahal.
Sistem Islam telah terbukti mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya, karena sudah diterapkan di masa Rasullulah saw., sahabat, dan di masa kekhilafahan belasan abad lamanya.
Kesejahteraan itu dapat terwujud karena negara menerapkan seluruh peraturan yang berasal dari Allah Swt.. Negara tidak akan mengambil kebijakan dari sudut pandang keuntungan materi, melainkan dari sudut pandang Sang Pencipta Alam Semesta yakni syariat dan kemaslahatan umat. Wallahualam bissawab. [SJ/MKC]