Alt Title

Marak Bunuh Diri, Ada Apa dengan Sistem Pendidikan Negeri Ini?

Marak Bunuh Diri, Ada Apa dengan Sistem Pendidikan Negeri Ini?

 


Sistem pendidikan sekarang hanya berorientasi pada nilai materialistik tanpa diimbangi dengan nilai-nilai agama

Akibatnya, banyak mahasiswa mengalami depresi dalam menyelesaikan persoalan hidup

___________________________


Penulis Purwanti

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Dakwah


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI

"Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa: 29)


Fenomena memilukan terus berulang, kasus bunuh diri kian marak dilakukan oleh mahasiswa. Ini menunjukkan, fakta bunuh diri seakan menjadi tren dan solusi instan untuk menyelesaikan persoalan hidup yang makin pelik.


Dilansir dari Republika, 09/08/2024, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di kamar indekosnya. Selain itu, ada mahasiswa Universitas IPB  juga meninggal gantung diri di kamar mandi Hotel OYO, dan masih banyak lagi kasus bunuh diri lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa.


Maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa, telah menghadirkan banyak pertanyaan, ada apa dengan sistem pendidikan negeri ini?


Mental Lemah

Maraknya bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa, menunjukkan ada sebuah persoalan yang sistemik di dalam dunia pendidikan. Apalagi pelaku bunuh diri adalah mahasiswa yang notabene sebagai pelajar yang kedudukannya lebih tinggi dibanding pelajar yang lainnya. Ini berarti bobroknya sistem pendidikan kita, yang telah gagal membentuk kepribadian Islam, tapi justru berhasil melahirkan generasi bermental lemah dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.


Ditambah lagi, kebijakan kurikulum yang memberikan beban akademik cukup berat. Karena, sistem pendidikan sekarang hanya berorientasi pada nilai materialistik tanpa diimbangi dengan nilai-nilai agama. Akibatnya, banyak mahasiswa mengalami depresi dalam menyelesaikan persoalan hidup.


Sesungguhnya, krisis identitas sebagai muslim dan lemahnya keimanan membuat seseorang jauh dari aturan Sang Pencipta. Sehingga dalam menyelesaikan masalah, hanya bersandar pada akal dan hawa nafsu saja. Tanpa memikirkan apakah perbuatan tersebut termasuk dosa atau tidak?


Kegagalan Kapitalisme

Tren bunuh diri saat ini, disebabkan oleh penerapan sistem rusak kapitalis. Dengan asas akidahnya yang sekuler, yaitu memisahkan aturan agama dari aturan kehidupan sehingga membuat setiap orang yang menganutnya kehilangan arah dalam menyikapi masalah hidupnya.


Semestinya sebagai seorang muslim, harus meletakkan kebahagiaan semata-mata untuk meraih rida Allah. Dengan cara menaati semua peraturan dan larangan-Nya. Tapi faktanya, saat ini manusia hanya meletakkan kebahagiaan pada materi saja. 


Kurikulum pendidikan yang diterapkan berpijak di atas paham kebebasan. Kebebasan berpendapat, bertingkah laku, beragama, dan kebebasan kepemilikan. Hal ini menyebabkan siapa pun boleh melakukan perbuatan tanpa melihat halal dan haram, hanya berdasarkan pada manfaat.


Tujuan sistem pendidikan saat ini, hanya difokuskan untuk menjadi tenaga kerja demi memenuhi kebutuhan pasar. Tidak mengajarkan tentang kehidupan yang sesuai dengan syariat Islam. Padahal dalam Islam, setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt.. Akhirnya, yang terjadi seperti saat ini, maraknya bunuh diri sebagai solusi instan dalam menyelesaikan permasalahan hidup.


Pendidikan dalam Islam

Islam memiliki sistem pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertakwa, memiliki kepribadian Islam secara utuh. Yakni, pola pikir dan pola sikapnya didasarkan pada akidah Islam. Dalam sistem pendidikan Islam, materi akidah tidak diberikan berupa teori saja, melainkan lebih ditekankan pada pembentukan kesadaran dan keterikatan kepada hukum-hukum Allah Swt..

 

Melalui kesadaran ini, setiap siswa diarahkan pada ketundukan dan ketaatan kepada syariat Islam. Sehingga menghasilkan generasi yang memiliki mental yang kuat dalam menyikapi problem kehidupan.


Kurikulum pendidikan Islam juga dirancang berdasarkan akidah Islam. Dalam pengajaran tsaqofah Islam dan ilmu pengetahuan disandarkan kepada keimanan kepada Allah, bukan pada materi. Membekali peserta didik dengan keterampilan hidup yang dibutuhkan dalam masyarakat. 


Maka sebagai penyelenggaraan pendidikan, negara wajib menyediakan pendidikan yang berkualitas. Seperti fasilitas dan infrastruktur pendidikan, termasuk menyediakan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya. Negara juga akan menjamin pendidikan gratis untuk seluruh warga negara, baik muslim maupun non muslim.


Sistem pendidikan Islam akan sangat detail, terprogram dan sempurna. Ini hanya bisa dijalankan oleh satu institusi negara yang menerapkan sistem Islam secara kafah. Yaitu daulah Khilafah Islamiyah, yang pernah memimpin dunia selama 13 abad lamanya. Sistem ini telah terbukti menghasilkan lingkungan pendidikan yang sangat kondusif bagi terwujudnya generasi cemerlang. Wallahualam bissawab. [MGN-GSM/MKC]