Alt Title

Setelah Merdeka

Setelah Merdeka

 


Setelah merdeka pelajaran hidup bertukar tak lagi mengakar

Pendidikan penjajah diwarisi dengan pemisahan agama dari kehidupan

___________________


Penulis Hanif Kristianto 

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Setelah merdeka 79 tahun yang lalu masih terngiang

Pahlawan yang telah berjuang rela nyawa meregang

Merdeka...! Merdeka...! Kata ajaib pembakar gelora

Hidup mulia atau mati syahid tercatat sebagai syuhada


Setelah merdeka pekerjaan rumah berserakan di mana-mana

Betul penjajah Belanda, Inggris, Jepang, dan Portugis sudah pulang ke kampung halamannya

Hanya penjajah tak rida negeri kaya ini merdeka tanpa kontrolnya

Dipasanglah penguasa boneka dan diterapkan hukum warisan penjajah


Setelah merdeka jangan lupa cara menikmatinya

Lepaskan kebodohan berpikir dengan terus update diri dengan informasi benar lagi positif

Urai keruwetan berfikir dengan mengkaji tsaqofah yang membentuk ilmiah

Aplikasikan yang dikaji dengan tindak tanduk dalam kehidupannya


Setelah merdeka menjaganya perlu tenaga ekstra

Salah arah kemerdekaan telah terkudeta jiwa

Bukan orang yang prima dan kapabel tampil di depan rakyatnya

Rakyat salah pilih orang ditopang sistem demokrasi yang membingungkan


Setelah merdeka warna merah memudar di bendera

Sikap berani berubah pengecut lebih menyintai dunia yang kecut

Darah merah berubah pink dan lebih luwes kurang tegas

Kondisi terpojok di sudut gelap yang pengap


Setelah merdeka warna putih berubah kusam

Janji suci yang terucap atas nama Tuhan dalam sumpah jabatan terlupakan

Putih tulang kini tinggal belulang yang daging telah disantap binatang buas

Kondisi terkontaminasi tak lagi berapi-api jujur dan adilnya


Setelah merdeka pelajaran hidup bertukar tak lagi mengakar

Pendidikan penjajah diwarisi dengan pemisahan agama dari kehidupan

Agama ditaruh di ruang kotak-kotak phobia akut

Barangkali bangga tanpa agama lupa dunia ini milik dan ciptaan siapa?


Setelah merdeka kiblat negara bersilih 

Berawal mengadopsi campur saripati agama, nasionalisme, dan komunisme

Di tengah memungut kapitalisme, demokrasi diktator, dan liberalisme kroninya

Di pucuk tiba mengangkat komunisme dan cenderung anti syariah diterapkan di dunia


Setelah merdeka

Sikap biasa saja

Yang penting hidup

Hidup yang penting setelah maut


Setelah merdeka 

Dalam diam seribu peribahasa menggambarkan negeri ini

Tuhan bolehkah mengadu dan menengadah tangan pada-Mu?

Apakah berpangku tangan menunggu bercakap dua mata atau bersuara lantang mengurangi ketidakadilan? 

Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]