Alt Title

Sistem Kapitalisme Hilangkan Naluri Keibuan

Sistem Kapitalisme Hilangkan Naluri Keibuan



Islam juga menumbuhkan karakter naluri keibuan yang baik

dalam mendidik anak, serta menjaga keluarga 

______________________________



Penulis Zulfi Nindyatami, S.Pd.

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Negara wajib untuk memenuhi kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Terlebih dari segi ekonomi dan kebutuhan rakyat, dengan membuka lapangan sebanyak-banyaknya, dan memudahkan rakyat dalam pekerjaannya. Jika rakyat sejahtera, maka keluarga pun akan sehat dalam segi fisik maupun psikis. Namun, saat ini negara masih terlihat abai dengan kondisi rakyat yang memilukan.


Seorang ibu di Medan, Sumatra Utara rela menjual bayinya seharga Rp20 juta. Menurut keterangan kepolisian, terdapat empat orang pelaku yang bertugas dengan perannya masing-masing, yakni sebagai penjual, pembeli, dan perantara. Latar belakang kasus tersebut, karena impitan ekonomi keluarga. Akibatnya para pelaku diancam dengan hukuman 15 tahun penjara. (metro.tempo.co, 27/08/2024)

Kasus seperti ini sering terjadi setiap tahunnya, dan lagi-lagi penyebabnya impitan ekonomi. Yang mengakibatkan hilangnya akal sehat dan matinya naluri keibuan. Impitan ekonomi berpeluang menjadikan seseorang dapat melakukan hal-hal negatif. Terlebih bila support system juga tidak berjalan, baik karena sama-sama miskin, ataupun kondisi individualistis.

Negara telah abai dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga. Juga abai dalam penyediaan lapangan kerja bagi kepala keluarga. Hal tersebut erat dengan sistem ekonomi yang diterapkan saat ini. Sistem ekonomi yang semakin merosot dalam menjernihkan akal manusia demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Kondisi saat ini juga memberikan peluang bagi seorang ibu untuk mencari nafkah, bahkan negara pun memfasilitasi para kaum wanita yang bekerja meninggalkan keluarga.

Sistem yang menjauhkan kehidupan dengan agama memberikan banyak peluang negatif, terlebih dalam tatanan naluri keibuan. Di mana seorang ibu yang seharusnya menjaga dan merawat anaknya dengan sebaik mungkin. Namun, ketika kondisi ekonomi terimpit, ia rela untuk membuang naluri keibuannya, demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah bukti sistem sekularisme yang rusak, tidak mampu untuk membenahi kehidupan.

Lain halnya dengan sistem Islam yang menetapkan peran negara sebagai raa’in. Kesejahteraan rakyat menjadi kewajiban negara untuk mewujudkannya. Islam memiliki sistem ekonomi yang menyejahterakan rakyat melalui berbagai mekanisme, termasuk banyaknya lapangan pekerjaan. Islam juga menumbuhkan karakter naluri keibuan yang baik dalam mendidik anak, serta menjaga keluarga.

Kemuliaan Islam dalam melindungi naluri seorang ibu sudah terbukti dengan lahirnya para generasi tangguh. Penerapan Islam kafah akan mewujudkan optimalnya fungsi keluarga. Menumbuhkan karakter seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap keluarga, serta menyejahterakan kehidupan ekonomi rakyatnya. Wallahualam bissawab. [SH/MKC]