Gempita Kenduri Cinta
Puisi
Gempita kenduri cinta di lautan manusia
Selawat jadi andalan umat demi selamat
___________________
Penulis Hanif Kristianto
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Ekspresi cinta tak kaleng-kaleng dinyana
Pada sosok yang mulia contoh hidup sempurna
Bukan Tuhan bukan dewa
Manusia pilihan yang sangat idaman bagi seru sekalian alam
Kehadirannya mengalahkan raja dipertuan rakyatnya
Sederhana gaya hidupnya
Bahkan sahabat pun prihatin dan menangis pilihannya sebagai kepala negara
Tak seperti kaisar lainnya yang hidup mewah dan berdinasti ke anak turunannya
Puji-pujian di sela-sela azan dan ikamah
Begitu mulia keturunan ibunda dan ayahanda yang lebih awal kembali kepada-Nya
Terawat oleh orang-orang hebat
Menyusuinya di waktu kecil adalah keajaiban di antara bayi-bayi
Kini gempita di mana-mana
Momen spesial bagi terkasih yang kalau di depan pusaranya ingin berlama-lama
Mengenang masa kehadiran di bumi yang menyambut juga
Ya Nabi salam 'alaika rindu tak terkira
Gempita kenduri cinta di momen Rabiul Awal tiba
Sudah jadi tradisi yang baik di sini
Menyambut baik cinta tak bertepuk sebelah tangan
Cinta yang bukan palsu seperti cinta pada pemilu
Gempita kenduri cinta
Cinta sejati pada yang tepat dicintai
Melebihi cinta pada diri dan keluarga pribadi
Cinta butuh bukti dan janji ditepati
Gempita kenduri cinta tanpa kata-kata
Cinta sejati merindukan syariah inti
Puncak dari mahkota kewajiban sebagai penjaga kemuliaan
Siapa yang berjuang mendapatkan piala kemenangan
Gempita kenduri cinta di lautan manusia
Selawat jadi andalan umat demi selamat
Salat jadi tiang agama untuk tegak selamanya
Dan syariah jadi jalan keselamatan bagi kehidupan manusia
Gempita kenduri cinta
Para kekasih tampil di hadapan umat mulia
Lebih terkasih menginginkan syariah diterapkan dalam hidup kini
Cinta nabi cinta syariah dari Allah Pencipta Bumi
Gempita kenduri cinta
Gempita cinta berjuang demi Islam mulia
Gempita dalam kerinduan akan kehidupan Islam
Gempita cinta dengan wujudkan cinta sejati dari hati dan jiwa raga wallahualam bissawab [Dara/MKC]