Mengemis Kuasa
Puisi
Padahal jabatan itu amanah
Pertanggungjawaban di dunia dan akhiratnya
________________________
Penulis Hanif Kristianto
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Dijadikan dunia indah di mata penikmatnya
Dijadikan dunia elok di mata yang mencolok
Dijadikan dunia penuh rupa-rupa di mata manusia
Dan dijadikan dunia ada kuasa yang diminta
Dunia bak permainan bidak catur hitam dan putih
Berlomba menjadi sang pemenang dan bukan pemain kandang
Ada raja yang dilindungi benteng dan pionnya
Ada peluncur yang siap menghancur
Lomba-lomba Agustus usai sudah
Jeda lomba rebutan kuasa orang nomor 1 di Indonesia
Memanas sudah di akar bawah gegap gempita
Pendaftaran dibuka untuk yang mau berkuasa di daerah
Rakyat lelah usai lomba dan pesta
Sama lelahnya menagih janji yang diperpanjang selama kampanye tiba
Perubahan dan kesejahteraan jadi kata penyihir politik
Bukti bahwa rakyat negeri ini masih harus berjuang keras demi hidupnya
Yang di atas kini tampil berwibawa
Turun ke bawah kemudian menawarkan visi dan misinya
Mengamankan suara dan mengemis kuasa
Sebab kursi tahta suci dan diingini
Mengemis kuasa itulah nyata dunia
Mengusahakan bisa meski pengalaman tak punya
Meniadakan aturan integritas meski akses terbatas
Berkuasa ingin di atas selamanya
Sedih rasanya anak bangsa yang tuna politiknya
Jadi bahan mainan politisi yang besar ambisi
Padahal jabatan itu amanah
Pertanggungjawaban di dunia dan akhiratnya
Mengemis kuasa mengikis logika minta-minta
Sudah begitu manisnya kuasa dunia
Siapa yang tergoda masuknya tak tahu pintu keluarnya
Kenapa sebegitu rupa sampai merendah di hadapan manusia
Mengemis kuasa
Mengemis beban berat
Dunia yang sudah tua
Manusia sudah banyak terlena
Berkuasa boleh asal tahu rumusnya
Pertama beriman dan bertakwa
Kedua berakal dan mampu manajerialnya
Ketiga paham untuk menerapkan syariah kafah dalam berkuasa [Dara/MKC]