Alt Title

Sekularisme Menjadikan Generasi Pelaku Aborsi

Sekularisme Menjadikan Generasi Pelaku Aborsi



 

Landasan hidup ini biasanya disebut sekularisme

Sebuah asas yang bermakna pemisahan agama dari kehidupan

______________________________


Penulis Siti Nurtinda Tasrif

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Dakwah Kampus


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Generasi adalah bagian masyarakat yang sangat penting. Darinya akan muncul para estafet kehidupan. Baik kehidupan masyarakat, pendidikan bahkan sekelas ilmuwan akan hadir.

Ia akan menjadi penerus dalam kancah kehidupan, bahkan skala negara berharap kepadanya. Hal ini sangat wajar mengingat generasi memiliki banyak sekali peran. Hal ini menunjukkan betapa generasi itu sangat penting.

Di satu sisi, setiap jenjang pendidikan memiliki tujuan dalam pembinaan pemuda. Tentu saja pembinaan ini untuk membantu pemuda atau generasi dapat menjadi pemimpin. Baik memimpin dirinya, masyarakat bahkan negara. Alhasil, pendidikan memiliki banyak sekali treatment untuk memenuhi tujuan tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu tidak lagi didapati demikian. Masalahnya para pemuda saat ini sudah sangat jauh dari nilai pendidikannya. Di mana, mengharapkan pemuda menjadi generasi yang berkualitas. Generasi saat ini hanya sibuk untuk menyelesaikan masalah yang awalnya tidak besar namun menjadi semakin besar.

Pergaulan bebas misalnya, bagi pemuda zaman sekarang pergaulan bebas itu hal yang biasa, salah satunya pacaran. Pacaran menjadi dalil terkuat untuk mengingat dua sejoli dapat melakukan hubungan suami istri, padahal sifatnya tentu saja berbeda. Tidak tanggung-tanggung, dari pacaran ini menyebabkan para pemuda menjadi pelaku aborsi, baik yang terdata atau tidak terdata.

Sebagaimana penulis kutip dari media mitrapol.com (30-08-2024) bahwasanya Polsek Kalideres Polres Jakarta Barat mengamankan sepasang remaja. Kedua pasangan sejoli itu ditangkap lantaran diduga melakukan tindak pidana aborsi janin bayi yang dikandungnya. Kedua tersangka sejoli berinisial DK (23) dan RR (28) menggugurkan bayi yang dikandung tersangka DK berusia 8 bulan.

Tersangka RR dan DK berpacaran, tinggal bersama dalam rumah kos di Ruko Permata Taman Palem, Pegadungan Kalideres. Lebih lanjut, kedua tersangka berhubungan gelap sejak Januari 2024. Kemudian diketahui kehamilan DK, kedua tersangka sepakat untuk menggugurkan kandungannya, karena RR sudah memiliki istri.

Sungguh ironis fakta generasi saat ini, generasi yang sangat diharapkan dapat meneruskan pengajaran yang baik bahkan menjadi pemimpin. Namun, semua hanya harapan semu, karena faktanya tidak demikian. Meski tidak semua generasi seperti ini, namun hal ini sangat buruk bagi generasi apalagi jika dianggap sebuah hal yang lumrah.

Inilah potret kehidupan yang terpengaruh oleh landasan kehidupan yang bersamaan darinya memengaruhi seluruh sistem. Landasan hidup ini biasanya disebut sekularisme. Sebuah asas yang bermakna pemisahan agama dari kehidupan. Dari sini semua gaya hidup berubah, bahkan sistem disesuaikan dengan asas ini.

Dari asas ini lahir pandangan berpikir yang biasanya disebut kapitalisme. Kapitalisme sendiri menjadi alat canggih untuk mengubah pandangan berpikir setiap manusia. Terutama tentang hidup, alam semesta, dan manusia. Bagi pandangan ini, semuanya bertujuan untuk materi. Segalanya hanya untuk materi.

Tidak heran jika saat ini generasi juga berkarakter demikian. Semuanya karena generasi sudah terpengaruh dengan pandangan hidup di atas yang segalanya boleh dilakukan asal mendapat keuntungan, manfaat, dan kebahagiaan. Meski kebahagiaan ini hanya semu karena yang dimaksud bahagia adalah mendapatkan semuanya di dunia.

Dari sini harusnya para pemuda memahami bahwa kapitalisme sudah merusak kemuliaan manusia. Di mana bisa dinilai dari sisi pergaulan yang semakin bebas, pendidikan yang dikomersialkan bahkan masyarakat yang individual. Semua ini tidak akan terjadi jika asas kehidupan dan pandangan berpikir yang dipakai adalah ideologi Islam.

Karena hanya Islam satu-satunya sistem sekaligus agama yang sempurna. Darinya hadir seluruh peraturan, baik mengenai negara, masyarakat bahkan individu. Bagaimana tidak, Islam jelas-jelas Allah sendiri yang turunkan, dan semua tentu sadar bahwa segala yang ada di muka bumi ini diciptakan oleh-Nya. Hanya Allah yang paling mengetahui hambanya, begitu juga yang dibutuhkan.

Dengan Islam, generasi akan terjaga. Pergaulan akan terkontrol bahkan tata kelola regulasi akan bagus. Islam memiliki sistem yang sempurna, namun sederhana dalam penerapan. Praktis untuk diterapkan dalam kehidupan dan masyarakat akan mudah dalam penerimaan.

Islam lebih sempurna penerapannya jika sudah berdiri institusi negara dengan sistem Islam. Tanpanya, syariat tidak bisa diterapkan. Saat ini, umat sangat butuh sistem Islam, sebab sistem tersebut akan memastikan bahwa pergaulan maupun pendidikannya hanya bermuara dengan sistem Islam.

Khususnya bagi sistem pendidikan dan pergaulannya. Islam memiliki tata aturan yang menjadikan setiap aktivitas sesuai standarnya yaitu halal dan haram. Alhasil, tidak akan ada yang namanya pacaran, berdua-duaan, campur baur laki-laki dan perempuan yang tidak ada ikatan darah, bahkan pandangan pun ditundukkan. Begitu pun pendidikannya akan berasaskan Islam. Fokusnya untuk mencerdaskan generasi melalui ketakwaan individu dan bermuara kepada masyarakat hingga negara. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]