Seorang Ibu Jadi Bejat di Habitat Sekularisme
Surat Pembaca
Ibu yang seharusnya menjaga, mendidik, menyayangi anaknya
malah merusak dengan cara yang sangat tidak masuk akal
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Apakah manusia saat ini sudah berubah jadi binatang? Sungguh miris berita yang dimuat di media Kumparan, bahwa seorang ibu mengantar anak remajanya untuk dicabuli kepala sekolah.
Remaja putri T disuruh melakukan hubungan badan dengan J seorang kepala sekolah (PNS) oleh ibunya E yang juga seorang PNS. Ibu korban menyetujui pencabulan itu untuk ritual penyucian diri. (kumparan.com, 1/9/2024)
Heran, ada ibu setega itu. Apa yang dipikirkan E sampai bisa berbuat seperti itu. Apakah E pengikut aliran sesat yang diharuskan mengikuti ritual sesat seperti itu? Apakah E dijanjikan sejumlah uang hingga rela mengantarkan putrinya berbuat maksiat? Apakah E sedang kesurupan jin kafir sehingga perbuatan yang dilakukannya di luar nalar akal sehat? Apakah E jelmaan setan atau iblis yang berbentuk manusia? Nyatanya ketika diinterogasi polisi J mengakui perbuatannya untuk memenuhi nafsu biologis semata, bukan untuk ritual penyucian diri.
Ibu yang seharusnya menjaga, mendidik, menyayangi anaknya malah merusak dengan cara yang sangat tidak masuk akal. Perbuatan keji yang dilakukan E menunjukkan matinya naluri keibuan, rusaknya pribadi ibu, dan rusaknya masyarakat.
Kejadian ini merupakan masalah sistemis dan lagi-lagi menunjukkan gagalnya sistem pendidikan sekuler membentuk orang baik yang bertakwa. Juga merupakan gagalnya sistem sanksi.
Islam menempatkan posisi ibu di posisi yang mulia, yaitu sebagai pendidik utama dan pertama. Kesempurnaan sistem Islam nampak pada sistem pendidikan Islam yang mampu membentuk seseorang berkepribadian islami. Dengan indikasi memiliki pola pikir islami atau aqliyah Islamiyah dan pola sikap islami atau nafsiyah Islamiyah.
Sistem sanksi dalam Islam bersifat jawabir dan zawajir. Jawabir maksudnya menjadi tebusan dia atas dosa yang dilakukannya. Zawajir artinya bisa menimbulkan efek jera bagi orang lain, maksudnya membuat seseorang berpikir seribu kali untuk melakukan perbuatan yang melanggar aturan tersebut.
Secara umum, sistem Islam mampu melahirkan generasi manusia terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia. Hal ini diakui oleh sejarawan Barat maupun bagian dunia lainnya. Bahkan diakui oleh Allah sebagai pencipta manusia, pencipta langit, bumi, dan seisinya.
Allah berfirman: "Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran dan beriman kepada Allah. Sekiranya beriman ahli kitab sungguh itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Ali Imran ayat 110)
Sistem Islam yang canggih luar biasa ciptaan Allah yang Maha Kuasa pasti mampu mencetak generasi terbaik, unggul, hebat, dan mampu menjaga setiap individu dalam kebaikan, ketaatan serta keberkahan Allah. Islam mewajibkan negara agar mampu menjaga fitrah ibu, anak juga manusia semuanya. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]
Mardiyah