Umat Butuh Parpol Islam Sejati
Surat Pembaca
Kehadiran partai politik Islam sangat dibutuhkan umat
agar bisa membimbing umat ke jalan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Riuh dan ramainya pesta demokrasi masih terus berlanjut, sebelumnya ada Pilpres di awal tahun 2024 dan kini menjelang Pilkada.
Di mana parpol-parpol mulai berstrategi untuk saling berebut kemenangan. Bisa jadi awalnya saling berseberangan, tapi akhirnya saling bermesraan dan berkoalisi.
Bahkan ada koalisi besar yang mengusung calon tunggal di 25 daerah. Kemunculan politik dinasti pun mewarnai Pilkada ke depan, di mana ada calon yang didukung oleh mayoritas parpol yang ada.
Melihat fenomena di atas, lalu muncul pertanyaan. Benarkah parpol yang ada saat ini berjuang untuk kepentingan rakyat? Atau tujuan mereka hanya mencari kekuasaan dengan memanfaatkan suara rakyat?
Jika dicermati, ternyata ada dua kepentingan yang menonjol yaitu kepentingan kelompoknya sendiri dan kepentingan para kapitalis oligarki.
Dalam mengesahkan undang-undang, DPR lebih mementingkan para oligarki. Hal ini nampak dalam UU Cipta Kerja yang merugikan kepentingan buruh, petani, nelayan, dan masyarakat.
Hal yang sama ketika DPR mengesahkan Undang-Undang Minerba. UU Minerba terbukti hanya menguntungkan para pengusaha tambang batu bara. Sebaliknya sejumlah RUU bagi kepentingan rakyat semisal RUU Perampasan Aset Tindak Pidana untuk para korupsi malah tak kunjung disahkan.
Pemerintah justru membuat kebijakan nonfaedah yang merugikan rakyat, seperti pembangunan kereta cepat. Proyek kereta cepat tidak bisa dinikmati oleh rakyat, justru menambah beban utang yang sangat besar.
Nampak jelas peran parpol sebagai pembawa aspirasi rakyat sangat minim. Demokrasi dengan slogan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat hanya pepesan kosong. Kenyataannya rakyat hanya dibutuhkan suaranya saja, ketika suara rakyat berhasil mengantarkan kepada kemenangan dalam kontestasi politik, maka rakyat kembali ditinggalkan.
Begitulah dalam sistem demokrasi, parpol bersikap pragmatis, oportunis, dan tidak konsisten. Di mana kemarin mengutuk politik dinasti, hari ini secepat angin mereka bergabung dengan rezim pendukung politik dinasti.
Para politisi tersandera dengan modal yang mahal dalam kontestasi demokrasi. Bahkan KPK menyebutkan untuk Pilkada saja menelan biaya Rp80-Rp100 miliar. Akibatnya banyak parpol menerima sumbangan resmi maupun tidak resmi dari kaum kapitalis agar mereka bisa maju ke Pilkada.
Maka tidak heran ketika mereka terpilih, otomatis terikat kontrak politik dengan para cukong yang telah membiayai. Alhasil kekuasaan bukan milik rakyat, tetapi milik para oligarki.
Begitu pun dengan lembaga eksekutif dan legislatif yang menjadi perpanjangan tangan para kapitalis. Alhasil, muncul berbagai aturan yang tidak berpihak kepada rakyat. Tragisnya tidak sedikit kepala daerah dan kader parpol terjerat skandal korupsi.
Dari sinilah urgensinya parpol sahih. Parpol yang berlandaskan Islam dan memiliki spirit menegakkan amar makruf nahi mungkar. Menurut Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani rahimahullah, partai politik Islam harus berasas akidah Islam, para anggotanya wajib terikat dengan syariat Islam. Tujuan berdirinya partai politik dalam pandangan Islam adalah untuk menegakkan Islam.
Partai politik Islam wajib membongkar kebatilan paham ideologi selain Islam seperti sekularisme, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, dan komunisme. Juga membongkar siasat jahat negara-negara adidaya kafir dan konspirasi mereka dengan penguasa muslim. Seperti membongkar bahaya utang luar negeri dan ancaman pangkalan militer asing.
Dengan demikian, partai politik memikul tugas utamanya yaitu dakwah, baik terhadap penguasa ketika menerapkan kebijakan yang bertentangan dengan Islam, maupun terhadap sesama rakyat ketika mereka tergelincir menyalahi syariat Islam.
Partai politik Islam secara terus-menerus menyadarkan umat dengan Islam, agar terbentuk opini umum dan kesadaran yang kuat di dalam tubuh umat.
Selanjutnya umat akan bergerak dan menuntut kehidupan Islam yakni penerapan syariat Islam dalam naungan Daulah Islamiyah.
Maka kehadiran partai politik Islam sangat dibutuhkan umat, agar bisa membimbing umat ke jalan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahualam bissawab. [EA/ MKC]
Delfiani