Alt Title

Bupati Bandung Dukung Pendirian Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren

Bupati Bandung Dukung Pendirian Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren

 


Visi dari sistem pendidikan Islam adalah mencetak generasi dengan pola pikir dan pola sikap Islam

_________________


Oleh Ummi Arif

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI- Di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang semakin menurun, masyarakat dihadapkan lagi dengan biaya pendidikan yang semakin mahal. Alhasil semakin bertambahlah beban hidup masyarakat pada saat ini. Sejatinya masyarakat menginginkan pendidikan yang berkualitas untuk putra-putrinya, akan tetapi di era kapitalis ini pendidikan yang berbasis agama dirasakan mahal biayanya oleh masyarakat. 


Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa, dirinya sangat mendukung pendirian perguruan tinggi berbasis pesantren di Kabupaten Bandung. Pernyataan dukungan itu disampaikan ketika beliau hadir di acara Doa Bersama Mengenang 42 Tahun Wafatnya KH Asep Syahroni, pendiri dan sesepuh Yayasan Mathla’ul Anwar, Pesantren Palgenep sekaligus moment memperingati maulud Nabi Muhammad saw. 1446 H. Bersamaan dengan  peresmian dan perbaikan Masjid Al Mukhlisin, di Ponpes Palgenep, Kecamatan Margahayu, Selasa (17/9/2024).


Dalam sambutannya Bapak bupati menyampaikan bahwa di sana ada SD IT, SMP, SMA, dan beliau pun menyampaikan keinginan dan dukunganya untuk mendirikan perguruan tinggi. "Insya Allah ke depannya kita dirikan perguruan tinggi, hal tersebut disampaikan sebagai tanda support keberlangsungan Pesantren Palgenep."


Menurut Bapak Bupati yang akrab disapa kang DS ini, mengenang 42 tahun wafatnya pendiri dan sesepuh yayasan Mathla’ul Anwar, merupakan usia yang sangat dewasa bagi Pesantren Palgenep.

Maka dari itu sebagai generasi harus bisa melanjutkan demi kemajuan Pesantren Palgenep agar bisa mencetak anak-anak bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah." ucap Kang DS.


Sistem Pendidikan Sekuler Tidak Bersahabat 

Di dalam sistem kapitalis, biaya pendidikan sangat mahal. Masyarakat yang tidak mampu tidak bisa melanjutkan pendidikan, banyak anak-anak putus sekolah karena biaya pendidikan tidak terjangkau, hanya orang-orang berduit saja yang bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. 


Inilah salah satu bukti kegagalan dari sistem kapitalis, di mana pendidikan pun menjadi lahan bisnis. Di sisi lain kurikulum sistem kapitalis sekuler ini memisahkan agama dari pendidikan, alhasil melahirkan generasi yang minim dari segi akidah dan akhlak. 


Pendidikan Tanggung jawab Pemerintah 

Sejatinya pemerintah adalah sebagai ra'in yang bertugas mengurusi umat. Begitupun dalam masalah pendidikan. Pemerintah bukan hanya sekedar mendukung pendirian sekolah atau perguruan tinggi oleh pihak swasta, akan tetapi pemerintah seharusnya memberikan sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk mengarungi kehidupan, baik laki-laki maupun perempuan. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan untuk seluruh warga negara secara gratis dan berkualitas. 


Seluruh warga negara harus diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi secara gratis, dan pemerintah harus menyediakan transportasi bagi warga yang ada di pelosok atau daerah terpencil sehingga mereka mudah mengaksesnya.


Pelayanan Pendidikan dalam Sistem Islam

Sistem pendidikan Islam melahirkan generasi cemerlang, yang lahir dari peradaban gemilang. Sistem pendidikan Islam berhasil membentuk karakter dan kepribadian para terdidik. Perpaduan keimanan dan ilmu pengetahuan adalah metode yang ditempuh oleh sistem pendidikan Islam, sehingga berpengaruh besar pada setiap amal perbuatan. 


Pendidikan yang melahirkan generasi cemerlang ini pernah ada pada masa peradaban Islam selama 13 abad lamanya. Banyak cendikiawan dan ilmuwan yang lahir pada masa itu. Seperti Al khawarizmi, seorang ahli matematika yang dikenal sebagai penemu Aljabar, Ibnu Hayyan seorang ahli kimia, Ibnu Sina dikenal sebagai bapak kedokteran dunia, dan sampai sekarang dunia kedokteran merujuk kepada karyanya, dan masih banyak lagi para cendikiawan muslim yang menjadi perintis kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi. 


Bahkan dunia Barat berutang budi atas sumbangsih yang begitu besar yang diberikan oleh peradaban Islam. Peradaban Islam yang telah berkontribusi dalam ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, sehingga manusia mencapai kemajuan teknologi seperti yang sekarang ini dan dirasakan oleh dunia. 


Visi dari sistem pendidikan Islam adalah mencetak generasi dengan pola pikir dan pola sikap Islam. Kurikulum disusun berlandaskan akidah Islam telah terbukti melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas dan memiliki keimanan yang kuat.


Ditopang dengan sistem ekonomi Islam yang diterapkan oleh negara dijamin akan mampu menyejahterakan masyarakat. Khalifah sebagai pemimpin negara dengan penuh keimanan, dan ketakwaan akan menjalankan amanah sebagai ra'in. Yaitu mengurusi seluruh urusan umat termasuk dalam hal pendidikan. 


Rasulullah saw. pernah melepaskan satu tawanan badar dengan syarat mengajarkan 10 orang kaum Muslim di Madinah. Inilah bukti betapa besarnya perhatian Islam terhadap dunia pendidikan, sehingga banyak melahirkan manusia-manusia yang berkualitas, cerdas dan berakhlak tinggi.


Khalifah sebagai ra'in dengan penuh keimanan dan ketakwaan, benar-benar menjalankan amanah untuk mengurusi seluruh urusan umat.


Inilah urgensi diterapkannya sistem Islam, agar para penguasa benar-benar mengurusi umat dengan amanah, penuh ketakwaan terhadap Allah Swt.. Sehingga masyarakat terpenuhi semua kebutuhan dasar nya termasuk pendidikan yang berkualitas. Dari pendidikan yang berkualitas ini akan melahirkan generasi yang cemerlang yang berlandaskan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Allah Swt. 

Wallahualam bissawab. [EA/MKC]