Diundang ke Kartanegara untuk Mengurus Negara
PuisiDipanggil ke Kartanegara diminta mengurus negara
Tak perlu berbangga kalau tidak kapabel dan kompatibel sesuai bidangnya
______________________________
Penulis Hanif Kristianto
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Kepala negara terpilih berencana membentuk kabinet tanpa mode diet
Urusan rakyat menumpuk banyak dengan persoalan yang berat
Utang di depan mata menumpuk lebih dari 8.000 triliun rupiah
Masa-masa tak pasti ekonomi doyong ke kanan dan ke kiri
Wajah-wajah tamu undangan tampak jelas di layar kaca
Kandidat yang akan didaulat mengisi kabinet orang-orang hebat
Gemuk dan gemoy sudah pasti berisi
Semoga kelak tiada yang tertawa dan menari demi menyelamatkan diri sendiri
Dipanggil ke Kartanegara demi menjalankan amanat bernegara
Posisi menteri yang diincar partai koalisi
Si paling oposisi pelan-pelan merapat dapat kabar kursi
Sungguh nikmat jadi pejabat dengan kekuasaan di atas rakyat
Si paling vokal pun mendapat jatah kedudukan
Tasyakuran menjadi menteri dengan eksistensi diri
Pada yang memilih dan mendukung di pemilu lalu
Begitulah tingkah pola pejabat yang berbagi kuasa dengan kue manisnya
Rakyat berspekulasi dengan nama-nama yang tersebar di media sosial
Tanpa sumber yang jelas masih prakiraan cuaca dengan mendung hitam
Bisa jadi yang dipanggil belum tentu dipanggil ulang
Karena manuver dalam politik penuh seni dalam intrik jabatan
Dipanggil ke Kartanegara mengurus negara
Doa-doa rakyat di tahun 2019 akhirnya dikabulkan juga
Prabowo presiden menggantikan Jokowi yang habis masa tugasnya
Sungguh rakyat tak boleh melupa untuk tetap sebagai alarm pengingat
Dipanggil ke Kartanegara mengurus negara
Beban rakyat sungguh berat dengan jeratan pajak yang mengikat
Bicara kesehatan masih jauh dari pemerataan
Kesejahteraan masih jauh dan menunggu sampai benar-benar rakyat cemburu
Ingatlah mengurus negara tidak bisa main-main begitu saja
Mengurus negara tak bisa dengan aturan liberal yang telah nyata membelenggu kehidupan rakyatnya
Kedudukan menteri akan tiada arti jika berkebijakan tak berpijak pada hukum Tuhan
Ketundukan pada undang-undang yang jelas membelenggu mengatasnakaman rakyat atas penindasan rakyat
Mengurus negara sejatinya tidak bermain-main dengan logika
Anggaran yang harusnya diperuntukkan untuk rakyat sesekali jangan diembat
Hak rakyat yang seharusnya didapat jangan sesekali yang atas yang nikmat
Jargon dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat hanya tanda yang teramat singkat
Dipanggil ke Kartanegara diminta mengurus negara
Tak perlu berbangga kalau tidak kapabel dan kompatibel sesuai bidangnya
Tak perlu jumawa kalau tidak niat dalam hati demi mengurusi rakyat setulus hati
Tak perlu tinggi hati kalau nanti ujungnya ada yang tertangkap basah korupsi [Dara/MKC]