Alt Title

Gen Z Berjuang untuk Islam Kafah, Why Not?

Gen Z Berjuang untuk Islam Kafah, Why Not?



Untuk menyelamatkan gen Z dari sistem kehidupan yang rusak dan merusak

dengan membina mereka agar terbentuk kepribadian Islam

__________________________


Penulis Nina Marlina, A.Md

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Gen Z alias gen zoomers saat ini sepertinya sedang menjadi pusat perhatian. Banyak pembahasan terkait gen Z ini di media dan seolah tak ada habisnya. 


Generasi yang terbentuk di era digital ini adalah generasi termuda setelah generasi milenial dan generasi alpha. Namun sayangnya ada banyak persoalan yang dihadapi gen Z saat ini yaitu pengangguran, gangguan mental, dan gaya hidup rusak seperti FOMO, konsumerisme dan hedonisme. 


Hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) untuk remaja 10-17 tahun di Indonesia menunjukkan satu dari tiga remaja Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental atau setara dengan 15,5 juta. 


Yang lebih mengkhawatirkan adalah satu dari dua puluh remaja (2,45 juta) terdiagnosis gangguan mental. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia. (Timesindonesia.com, 17-10-2024)


Tak hanya itu, angka pengangguran di kalangan Generasi Z (Gen Z) di Indonesia telah mencapai titik kritikal yaitu sebanyak 9,9 juta orang, artinya sekitar 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun masih belum memiliki pekerjaan stabil. (Radarjogja.com, 23-10-2024)


Fenomena di atas telah menimbulkan perdebatan, apakah mereka korban ekonomi atau beban bagi negara?


Gen Z Korban Sistem Kapitalis Sekuler


Segudang permasalahan yang dihadapi gen Z ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama untuk diselesaikan, agar tidak menjadi penghambat kemajuan peradaban.


Sejatinya mereka adalah korban dari penerapan kapitalisme dan sekularisme yang banyak melahirkan aturan rusak. Secara intelektual, mereka memiliki banyak kelebihan karena memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih terbuka terhadap segala sesuatu, memiliki motivasi tinggi terhadap suatu hal, serta multitasking atau dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu. 


Namun sayang potensi besar mereka kalah oleh penerapan sistem kapitalis sekuler. Misalnya, penyebab pengangguran di kalangan gen Z adalah karena sempitnya lapangan pekerjaan dan ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri.  


Negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya karena ekonomi kita dikuasai oleh asing dengan berbagai investasinya. Selain itu, menjadikan rakyatnya harus ikut bersaing dengan tenaga kerja asing. Baik di level tenaga ahli bahkan sampai tingkat buruh kasar sekalipun.


Sementara itu, gangguan mental yang marak di kalangan generasi muda juga akibat dari penerapan sistem yang rusak yaitu karena sistem kehidupan sekuler menjadikan individu jauh dari agama. Saat jauh dari agama, maka keimanan mudah lemah dan goyah, hidup pun kehilangan arah. 


Gaya hidup bebas pun berefek pada perilaku dan jiwa yang sakit. Tak aneh bila ada yang mengatakan gen Z adalah generasi stroberi karena dianggap generasi yang rapuh. 


Gen Z Tangguh dengan Islam Kafah


Dengan melihat kondisi Z yang demikian, tentu perlu ada yang menyelamatkan gen Z dari sistem kehidupan yang rusak ini. Caranya adalah dengan membina mereka agar terbentuk kepribadian Islam. 


Harus ada komunitas yang mewadahi pembinaan ini secara sahih sehingga mereka akan menjadi pembela dan pembangun peradaban Islam. Sebagaimana kita ketahui dalam Islam, pemuda memiliki peran yang sangat penting untuk membela Islam dan membangun peradaban Islam. 


Pemuda yang fisiknya masih kuat dan semangatnya masih bergelora amat dibutuhkan untuk perjuangan menegakkan Islam dengan dakwah dan jihad.


Bahkan Islam pun memberikan keistimewaan kepada para pemuda yang tumbuh dalam keadaan beribadah kepada Allah Swt.. Mereka akan diberikan kemuliaan di akhirat sehingga menjadi salah satu dari 7 golongan yang akan mendapatkan naungan di padang mahsyar nanti. 


Hal ini pun ditunjukkan oleh para sahabat di kalangan pemuda yang berjuang di masa-masa awal dakwah Islam bersama Rasulullah saw.. Mereka dibina oleh Rasulullah saw. dalam sebuah kutlah atau kelompok dakwah sehingga memiliki keimanan yang kuat dan tsaqafah Islam sehingga menjadi para pejuang Islam yang tangguh. 


Maka saat ini pun harus ada kelompok dakwah yang membina generasi dengan Islam kafah. Dengan ini akan terwujud generasi emas yang cerdas yang mencintai dan dicintai Rabb-nya, bukan generasi stroberi yang rapuh. Wallahualam bissawab. [EA/MKC]