Gen Z Melek Politik, Islam Pilihannya!
Surat PembacaGen Z harus sadar kapitalisme yang diterapkan oleh negara ini
hanya akan mementingkan urusan materi
__________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Menjelang pilkada serentak yang akan dilakukan pada bulan November ini, para politisi mencoba memanfaatkan suara gen Z untuk mendulang suara.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menarik perhatian para gen Z. Sosok Ibu Risma yang belakangan ini sering menginspirasi gen Z pun kian menarik antusias ratusan gen Z dalam acara "Emakkuh Pahlawanku Talkshow bareng Bu Risma" Petungwulung, Petungasri, Pandaan, pada Jumat, 08-11-24 lalu. (cnnindonesia.com, 10-11-24)
Memanfaatkan Potensi Gen Z
Gen Z sebagai generasi yang memiliki berbagai potensi memang sangat mudah untuk dipengaruhi pola pikirnya. Namun, generasi yang hebat adalah sebuah generasi yang bisa berpikir dengan cerdas dan cermat ketika menemukan berbagai hal-hal baru. Dunia politik memang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi dalam sistem saat ini, yang mana para pemimpin dan wakil rakyat yang berhasil duduk setelah melewati pertarungan di pesta demokrasi acap kali ingkar terhadap janji-janji manis yang pernah diucapkan saat kampanye.
Oleh karena itu gen Z harus benar-benar bisa memberikan suaranya terhadap calon pemimpin yang tepat. Namun, perlu kita sadari pula bahwa pemimpin yang tepat tidak akan pernah duduk dalam sebuah sistem yang salah. Sebaliknya, pemimpin yang benar hanya akan ditemui dalam sebuah sistem yang benar pula.
Rusaknya Landasan Sebuah Negara
Ideologi yang diterapkan pada sebuah negara adalah landasan awal yang menentukan roda perputaran berbagai kebijakan. Ibarat sebuah mesin pada pesawat yang rusak, sehebat apa pun pilot tersebut jika mesin yang digunakan rusak, maka ia tidak akan mampu mengendalikan pesawat dengan benar apalagi membawa penumpang ke tempat tujuan dengan selamat.
Gen Z harus sadar kapitalisme yang diterapkan oleh negara ini hanya akan mementingkan urusan materi. Begitu juga gen Z hanya dianggap sebagai aset untuk perekonomian yang akan menghasilkan keuntungan semata, sedangkan potensi lainya tidak akan dianggap penting.
Hal ini sangat wajar terjadi dalam sistem saat ini. Adapun makna politik dalam demokrasi hanya seputar bangku kepemimpinan semata. Berbeda dengan makna politik dalam Islam.
Mengenal Politik dalam Islam
Islam memandang politik sebagai pengaturan berbagai permasalahan umat, mulai dari bangun tidur hingga bangun negara. Oleh karena itu, Islam akan memandang politik dengan makna yang luas.
Kursi kepemimpinan dalam Islam hanyalah sebuah wasilah/jalan untuk memudahkan dalam mengatur dan mengurusi permasalahan rakyat. Politik dalam Islam tidak dijadikan sebagai jalan untuk meraih kekuasaan dan mengambil keuntungan dari kepemimpinan tersebut.
Dalam politik Islam bukan hanya mengatur tentang kedudukan dan peran wakil rakyat. Lebih dari itu, politik dalam Islam memastikan pengaturan dalam berbagai hal.
Politik Islam akan mengatur bagaimana caranya agar akidah rakyatnya tetap terjaga meskipun dengan berbagai kesibukan dan aktivitas harian yang ada. Selain akidah, ibadah, jual beli, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan lainnya semua diperhatikan dengan cara pandang Islam.
Standar yang dijadikan tolok ukur adalah halal dan haram dengan menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman. Dengan demikian, keberkahan dan kesejahteraan akan mungkin dirasakan oleh rakyat. Tidak seperti saat ini, yang mana hawa nafsu manusia berkedok undang-undang yang dijadikan patokan. Walhasil, banyak terjadi permasalahan dan kerusakan di negeri tercinta ini.
Allah Swt. berfirman, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka." (QS. Ar- Rum ayat 41)
Islam Satu-satunya Sistem yang Tepat
Saatnya Gen Z bersatu dan sadar bahwa politik yang sebenarnya hanya ada ketika menerapkan sistem yang benar, yakni Islam kafah dalam bingkai negara. Jangan biarkan suara kalian dimanfaatkan oleh berbagai oknum untuk mendulang suara dan mencari keuntungan semata.
Gen Z harus berani mengubah haluan pada sebuah sistem yang benar, karena hanya dengan demikian berbagai potensi gen Z akan benar-benar bisa tersalurkan menjadi sebuah aset berharga yang akan membawa keberkahan untuk kehidupan di dunia dan akan menjadi amal jariyah untuk bekal kehidupan di akhirat. Wallahualam bissawab. [SM/MKC]
Penulis Agus Susanti
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi Serdang Bedagai