Alt Title

Palestina Makin Membara, Umat Harus Bergerak Nyata

Palestina Makin Membara, Umat Harus Bergerak Nyata

 



Para pemimpin negeri muslim hanya bisa mengecam

di belakang podium-podium tanpa aksi nyata

__________________________

 

Penulis Khusnawaroh

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pemerhati Umat


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil Palestina. Ini dilakukan setelah serangan udara Israel di Beit Lahiya, Gaza yang menewaskan 87 warga.


Koordinator PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland mengatakan hal ini terjadi setelah berminggu-minggu operasi intensif Israel yang mengakibatkan banyak korban jiwa dari warga sipil dan hampir tidak adanya bantuan kemanusiaan yang menjangkau masyarakat di wilayah utara.(Tempo.co, 21-10-2024)

Palestina Membara

 

Palestina terus membara dan sampai saat ini tidak ada yang sanggup untuk membebaskannya padahal Palestina adalah negeri yang diberkahi sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Wahai Kaum-Ku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.” (QS. Al-Maidah: 21)



Palestina selain negeri yang diberkahi juga merupakan negerinya para nabi, karena banyak para nabi lahir dan tinggal di sana. Palestina merupakan negeri bersejarah bagi umat Islam, tetapi sangat disayangkan kini umat muslim di dunia bagaikan buih di lautan, mereka sangat rapuh tidak ada  persatuan, tidak ada daya kekuatan untuk menolong saudara-saudaranya di Palestina.



Palestina sudah hancur berkeping-keping bahkan kehabisan kata untuk menyiratkan penderitaan yang dialaminya. Bertambah sakit karena pengkhianatan yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negeri muslim. Mereka memiliki kekuasaan, tetapi tidak mampu membalas kekejaman yang dilakukan Zionis Israel. Mereka hanya bisa mengecam di belakang podium-podium tanpa aksi nyata.

 

Demikian pun PBB sebagai Badan Perdamaian Dunia tidak mampu berbuat apa-apa selain mengecam. Badan Perdamaian Dunia yang digadang-gadang mampu menjaga dunia dan memberikan hak hidup dengan aman dan damai bagi manusia di seluruh dunia nyatanya tidak mampu berfungsi dengan baik. Bahkan, taring PBB di hadapan Israel sekejap tumpul. Hanya kecaman demi kecaman yang dilontarkan padahal apalah arti pengecaman tanpa ada tindakan yang nyata.

Sekat Nasionalisme Biangnya


Sejatinya warga Palestina membutuhkan langkah konkret yakni mengerahkan seluruh kekuatan militer yang dimiliki negeri-negeri muslim. Seandainya hal ini dilakukan bukan tidak mungkin Israel bisa diusir keluar dari bumi Palestina.

 

Namun, sekat nasionalisme telah menjadi penghalang yang nyata. Inilah gambaran ketika sistem kapitalis sekuler merajai dunia. Individualisme, nasionalisme telah merasuk ke dalam tubuh kaum muslimin. Sekat nasionalisme sengaja dibuat oleh Barat sebagai alat agar umat Islam tercerai berai dan tidak bersatu. Alhasil, dengan penuh kerelaan para penguasa negeri-negeri muslim tunduk dan patuh terhadap keinginan negara adidaya.
 
 

Sesungguhnya ini adalah pengkhianatan terbesar terhadap saudara sesama muslim. Nasionalisme menghalangi pemimpin negeri muslim bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Kecintaan terhadap dunia, kekuasaan, jabatan membuat mereka mati rasa untuk membebaskan Palestina.

 

Betapa pedihnya pertanggungjawaban mereka kelak di hadapan Allah. Inilah pentingnya semangat dakwah ideologis. Umat harus dibangun kesadarannya untuk terus bersuara menuntut para pemimpin negeri muslim segera mengirimkan pasukan dan segenap kekuatan berjihad di tanah Palestina untuk menyelamatkan saudaranya dari kebiadaban Yahudi Israel.

Butuh Daulah Islam


Peristiwa genosida yang terjadi di Palestina dan pengkhianatan penguasa negara Arab serta negeri muslim lainnya adalah bukti nyata bahwa umat butuh persatuan di bawah institusi politik. Institusi yang akan menerapkan Islam secara kafah.


Khalifah akan menjadi perisai bagi seluruh kaum muslim di dunia. Daulah Islam akan menyatukan seluruh kekuatan besar berupa militer dan mengirimkan pasukan untuk jihad fisabilillah sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Sebab, Palestina tidak bisa dilepaskan kecuali dengan jihad fisabilillah.

 

Allah Swt. berfirman dalam surah At-Taubah ayat 14 yang artinya: "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman."

 

Memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa pahalanya. Sudah saatnya umat menyadari  untuk berhenti berharap menyerahkan persoalan Palestina kepada PBB. Sebab PBB terlahir dari ideologi yang berseberangan dengan Islam, yang dipimpin oleh Amerika dan sekutunya.

 

Umat Islam harus sadar bahwa siapa musuh dan siapa kawan. Suatu kebodohan jika menyerahkan persoalan kaum muslim kepada musuh yakni sama halnya menyerahkan nyawa-nyawa saudara kita sendiri untuk dibunuh dan Palestina adalah bukti nyata bahwa Barat tidak menginginkan kemerdekaan bagi Palestina. Saatnya kita kembali kepada Islam untuk mengatasi segala macam problem dalam kehidupan ini. sebagaimana yang telah dicontohkan oleh baginda Muhammad saw..

 

Umat harus senantiasa  membangun kesadarannya akan kewajiban menegakkan sistem Islam dalam naungan Daulah Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang sudah pasti akan memancarkan cahaya keberkahan dan rahmat Allah Swt., serta berusaha menyingkirkan sistem selain Islam yakni kapitalis sekuler yang hanya akan membuat kesengsaraan hidup umat manusia hingga kebiadaban layaknya perilaku binatang, bahkan lebih buruk daripada itu. Wallahualam bissawab.[EA/MKC]