Peran Generasi Muda dalam Mengaktivasi Perjuangan Islam Kafah
OpiniJika masih menggunakan sistem yang rusak
maka generasi kita akan terus menerus disesatkan oleh paham-paham kolonial Barat
____________________________
Penulis Titi Raudhatul Jannah
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Remaja merupakan generasi yang telah mengalami masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa di mana pada masa remaja meliputi kematangan fisik, mental, emosional, intelektual, sosial, dan ekonomi.
Meski generasi remaja ini memiliki kemampuan berpikir yang baik, namun banyak remaja saat ini yang masih menghadapi krisis kesehatan mental yang menjadi ancaman serius bagi generasi penerus bangsa.
Sebagai contohnya adalah seorang remaja laki-laki yang diduga bunuh diri di parkiran Mall Metropolitan Bekasi pada Selasa (22-10-2024) masih belum diketahui identitasnya. Seperti dilansir (kompas.id, 23-10-2024), seorang remaja melompat dari tempat parkir sepeda motor di Mall Metropolitan Bekasi.
Anak laki-laki itu mengenakan kemeja lengan panjang dan celana putih. Kemeja tersebut tidak memiliki saku. Terlepas dari siapa dalangnya atau apa motifnya, kasus bunuh diri remaja ini menyoroti isu kerentanan psikologis anak muda.
Dampak dari Sistem yang Rusak
Problematik tersebut akan terus berlanjut jika sistem generasi yang digunakan adalah sistem yang rusak. Penerapan sistem yang rusak yaitu sistem kapitalis sekuler demokrasi ini akan berdampak dengan rapuhnya mental remaja dan memperparah kondisi mereka. Paham-paham kolonialisme Barat telah tertancap kuat di dalam diri kaum muslim sehingga dapat merusak pemikiran mereka.
Bahkan hampir seluruh negeri kaum muslim disekularisasi, sebagai akibatnya negeri kaum muslim berjalan dengan menerapkan undang-undang sekuler Barat yang makin membuat kaum muslim jauh dari aturan yang disyariatkan oleh Islam.
Ini telah menjadi usaha kaum kolonial Barat untuk melemahkan kekuasaan Islam secara global yang sebelumnya berada di pemerintahan Khilafah Turki Utsmani. Tentunya kolonialisme Barat akan semakin gencar memengaruhi pemikiran kaum muslim agar semakin jauh dari aturan Islam bahkan kondisi terburuknya tidak lagi butuh terhadap agama sebagai pedoman hidup.
Tidak hanya itu saja, kita bisa melihat kerusakan demi kerusakan yang terus terjadi pada generasi muda dari segi pendidikan. Penerapan sistem pendidikan di negeri-negeri muslim masih menggunakan sistem pendidikan sekuler kapitalis. Kondisi ini semakin berbahaya karena menghasilkan para pengajar yang mempertahankan metode tersebut. Generasi yang dihasilkan sudah jelas yaitu generasi yang sekuler.
Kemudian kurikulum yang diterapkan yaitu kurikulum merdeka, di mana kurikulum tersebut hanya berfokus pada hasil tanpa memberikan jejak kebaikan terhadap pendidik maupun peserta didik. Hal ini tampak jelas bahwa sudah tidak ditetapkan lagi adanya "tinggal kelas" dan "harus lulus" bagi peserta didik di sekolah.
Lebih parahnya lagi, konten-konten liberal yang tersebar di media sosial menyebabkan generasi muda menjadikan sekolah sebagai tempat bullying terhadap sesama peserta didik. Dapat kita akui bahwa produktivitas generasi muda disesatkan oleh sistem kapitalis sekuler demokrasi.
Jika masih menggunakan sistem yang rusak, maka generasi kita akan terus menerus disesatkan oleh paham-paham kolonial Barat. Oleh karena itu, solusi yang hakiki dalam menyelesaikan problematik tersebut dengan mengganti sistem yang benar yaitu sistem Islam.
Peran Generasi Muda dalam Memperjuangkan Islam Kafah
Generasi muda adalah tonggak kebangkitan umat. Untuk itu, dalam mengaktivasi peran generasi muda dalam perjuangan Islam kafah tidak bisa diisi oleh generasi yang rapuh, melainkan harus generasi yang kokoh. Islam akan mengarahkan generasi muda dengan tujuan yang jelas.
Dengan Islam, generasi muda akan dididik melalui proses pembinaan dengan diberi pengkajian tentang akidah Islam, aktivitas dakwah menuju berdirinya Daulah Islam, dan gerakan dakwah dalam memperjuangkan cita-cita untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan meneladani metode perjuangan Rasulullah saw..
Pada awal perjuangan dakwah Rasulullah, beliau mengajak umat yang telah siap menerima dakwahnya dan menerima Islam. Rasulullah melakukan pembinaan lalu mengumpulkan mereka menjadi sebuah kelompok dan bersama-sama dalam mengemban dakwah. Kelompok ini mayoritas dari kalangan muda.
Mereka mengimani, mengikuti, dan menekuni dakwah bersama dengan Rasulullah. Saat Rasulullah dalam proses hijrah ke Madinah, para tokoh-tokoh muda menyambut dakwah Rasulullah sampai mereka siap menyerahkan kekuasaan kepada Rasulullah untuk didirikannya Daulah Islam.
Untuk mencapai tahap tersebut, dakwah yang dilakukan telah melalui tahapan pembinaan, interaksi terhadap umat, sampai penerapan hukum Islam di tengah-tengah masyarakat.
Dari seluruh rangkaian aktivitas dakwah Rasulullah tersebut bahwa generasi muda harus memahami visi dan misi hidup yang benar yaitu berlandaskan akidah Islam, menelusuri jalan kebangkitan dan perubahan pemikiran. Selanjutnya, generasi muda haruslah bergabung dengan jemaah dakwah yang mengikuti metode dakwah Rasulullah dan berjuang dalam mengembalikan kehidupan Islam serta menegakkan Daulah Islam di tengah umat.
Dengan terbentuknya kelompok jemaah dakwah inilah yang berperan dalam mengaktivasi peran generasi muda melalui pembinaan dengan tsaqafah Islam ideologis.
Proses pembinaan berjalan intensif sehingga menghasilkan pengemban dakwah yang siap menghadapi segala rintangan yang menghadang dakwah. Wallahualam bissawab. [SM/MKC]