Predator Anak Merajalela, Islam Kafah Solusinya
Surat PembacaAnak-anak yatim piatu berharap tinggal di panti asuhan akan diberikan kasih sayang, perlindungan dan pendidikan pupus
tergantikan dengan trauma berat yang mengganggu psikis dan mental
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Tindakan kriminal terhadap anak-anak kian meningkat. Mulai dari kekerasan fisik sampai kekerasan seksual.
Kasus dimulai dari skala internasional yaitu P.Diddy yang melakukan tindakan pelecehan, pencabulan hingga sodomi terhadap anak-anak. Kemudian tak lama muncul kasus serupa di tanah air yang dilakukan oleh Sudirman sebagai pimpinan panti asuhan. (bbcnewsindonesia.com, 10-10-2024)
Polres Tangerang menetapkan 3 orang pelaku yang salah satunya adalah Sudirman sebagai tersangka utama dalam kasus kekerasan seksual dan sodomi terhadap anak-anak di panti asuhan Tangerang, Banten. Korban diperkirakan mencapai 40 anak dan diperkirakan tindakan tersebut dilakukan hampir selama 20 tahun dari tahun 2006 sejak panti asuhan berdiri.
Hal serupa terjadi di Bandar Lampung. Seorang guru berinisial FZ di sekolah dasar swasta di Bandar Lampung ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap muridnya. Menurut pengakuan tersangka, tindakan tersebut telah dilakukan sebanyak tiga kali di dalam mobil tersangka.
Namun sayangnya, tersangka tidak ditahan karena telah memberikan uang jaminan sebesar Rp50 juta dan sertifikat hak milik. Padahal saat ini korban telah mengalami truma akibat peristiwa tersebut hingga tidak bersekolah berbulan-bulan. (Liputan 6, 1-11-2024)
Hasil Kegagalan Sistem
Sungguh miris menyaksikan persoalan yang menimpa anak-anak saat ini. Mulai dari skala dunia, negara, provinsi, kabupaten hingga skala desa bermunculan kasus-kasus serupa. Anak-anak yang seharusnya dilindungi justru sekarang menjadi korban dari para predator seksual.
Tak habis pikir, nafsu membuat naluri dan moral menghilang. Anak-anak yatim piatu berharap tinggal di panti asuhan akan diberikan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan pupus, tergantikan dengan trauma berat yang mengganggu psikis dan mental. Sosok pemimpin panti yang seharusnya menjadi sosok ayah justru menjadi predator mereka sendiri.
Guru yang seharusnya mengajarkan ilmu yang luas untuk menjadi bekal para muridnya dalam menggapai masa depan yang gemilang justru menjadi perusak masa depan. Saat ini tak ada lagi tempat yang aman bagi anak-anak.
Tak lagi memandang apakah pelaku adalah seorang ustaz, pimpinan, atau guru maupun yang lainnya. Karena nyatanya semua itu tak menjadi jaminan keamanan anak-anak. Siapa pun dapat menjadi predator anak ketika tidak berakidah Islam secara sempurna.
Seseorang boleh mengaku beragama Islam, namun ketika melakukan tindakan tersebut, maka dijamin tidak berakidah Islam secara sempurna. Agama hanya dijadikan sebagai status dan ibadah ritual semata tanpa ada pengaruh sedikitpun terhadap tingkah laku menjalani kehidupan.
Ini semua adalah hasil dari penerapan sistem kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan. Bahwa agama hanya boleh dianut dalam perkara ibadah ritual semata. Namun perkara kehidupan tidak boleh menggunakan agama.
Manusia bebas berhukum dengan apa pun dalam masalah kehidupan. Beribadah tetapi bermaksiat, inilah yang terjadi pada umat muslim kebanyakan. Alhasil, terlahirlah seorang ustaz menjadi predator bagi anak-anak dan guru perusak generasi.
Islam Kafah Solusinya
Islam merupakan agama sempurna, mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari hal terkecil sampai yang besar. Islam memiliki seperangkat aturan yang terperinci yang mudah dipahami oleh manusia.
Seluruh aturan ini harus diambil seluruhnya tanpa melihat apakah mencakup aspek ibadah atau kehidupan. Karena seluruh aturan ini yang dapat menjamin keselamatan umat manusia.
Sebagaimana Allah Swt. berfiman dalam surah Al- Baqarah ayat 208 yang memerintakan kepada manusia untuk berislam secara kafah (menyeluruh), agar keimanan sempurna dan tak ada celah untuk melakukan kemaksiatan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Hai orang-oarang yang beriman, masuklah kalian semua ke dalam Islam secara menyeluruh. Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian."
Jelaslah dalam ayat di atas, bahwa Allah Swt. memerintakan manusia untuk ber-Islam kafah (menyeluruh). Karena memang secara alami ketika manusia beragama, maka seharusnya akan terikat secara menyeluruh dengan agama yang dianut dalam segala aspek kehidupan.
Karena ketika tidak menyeluruh atau parsial (sebagian), akan ada celah untuk mengikuti langkah-langkah setan yang menjerumuskan dalam jurang api neraka. Wallahualam bissawab. [SM/MKC]
Aini Rahmah, S. Si.