Alt Title

Islam Melahirkan Generasi yang Kritis Bukan Generasi Sadis

Islam Melahirkan Generasi yang Kritis Bukan Generasi Sadis

 



Pola asuh dalam sistem sekuler kapitalisme 

hanya untuk memenuhi kebutuhan materi anak saja tanpa diimbangi pemahaman Islam

_________________________


Penulis Luth Balqis

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan

Pegiat Literasi


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Media sosial dihebohkan dengan pemberitaan pembunuhan sadis yang dilakukan seorang remaja di bawah umur.


Seperti yang terjadi pada Sabtu (30-11-2024) di Jalan Lebak Bulus l, Cilandak , Jakarta Selatan. Pada Sabtu dini hari petugas keamanan perumahan menangkap MAS (14 tahun). Peristiwa ini mengakibatkan ayah dan neneknya tewas sedangkan ibunya luka parah.


AKBP Gogo Galesung menjelaskan bahwa MAS awalnya mengambil pisau di dapur lalu masuk ke kamar ayah dan ibunya. Kemudian MAS menusuk ayahnya yang dalam kondisi tidur, lalu ibunya bangun kemudian ibunya ditusuk walau tikamannya tak mematikan. Sang nenek yang terbangun juga ditusuknya. (beritasatu.com, 30-11-2024)


Pemicu Anak Berperilaku Sadis


Kasus anak membunuh orang tua tidak hanya terjadi satu dua kali. Namun, merupakan fenomena yang itu berarti merupakan problem karena persoalan sistematis.


Banyak faktor menjadi penyebab yang semuanya saling berkelindan. Semuanya terkait dengan sistem saat ini yaitu sistem sekuler kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini merusak fitrah manusia, termasuk mengubah karakter masyarakat menjadi masyarakat yang terbiasa dengan kekerasan.


Pendidikan dalam sistem kapitalis hanya berorientasi pada materi. Anak didik hanya dipersiapkan agar mampu menjadi tenaga pekerja. Pola asuh orang tua dalam sistem sekuler kapitalisme hanya untuk memenuhi kebutuhan materi anak saja tanpa diimbangi pemahaman lslam. Orang tua mengukur keberhasilan anak hanya dari nilai akademik dan prestasi.


Maka ketika anak dianggap kurang pada nilai akademik, orang tua menambah jam belajar dengan mengikutsertakan anak untuk mengikuti les tambahan yang tentu saja mengurangi jam istirahat siang. Hal ini jika terus menerus dilakukan akan mengakibatkan anak mengalami gangguan mental, stres, depresi, bahkan frustasi. Rapuhnya ikatan keluarga mengakibatkan lunturnya rasa saling menyayangi dan mengasihi antaranggota keluarga. 


Mahalnya harga bahan pokok serta mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan mengakibatkan orang tua sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan. Sulitnya mencari pekerjaan bagi seorang ayah memaksa ibulah yang harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan. 


Kurangnya menanamkan akidah lslam menjadikan seseorang lemah iman dan tidak mampu mengontrol emosi. Banyaknya media sosial yang mempertontonkan kekerasan menjadi inspirasi anak-anak melakukan kekerasan. Hal ini terjadi akibat kurangnya peran pemerintah dalam meriayah rakyatnya.


Akidah Kuat Penghalang Anak Berbuat Nekat


Berbeda dengan sistem lslam. Dalam negara lslam pemimpin adalah ra'ain atau pengurus yang bertanggung jawab atas urusan rakyatnya. Sebagaimana hadis Rasulullah saw., "Imam/Khalifah adalah raa'in/pengurus dia akan dimintai pertanggung jawaban atas rakyat yang diurusnya." (HR. lmam Bukhari)


Dalam sistem pendidikan lslam, pemerintah akan mempersiapkan kurikulum pendidikan berdasarkan akidah lslam sehingga menghasilkan generasi yang memiliki syakhsiyah lslam membentuk pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) sesuai tuntutan syariat. Akidah lslam membentuk kesadaran akan hubungannya dengan Allah sehingga apa yang dilakukan hanya untuk mencari rida-Nya.


Ketika mereka melakukan suatu perbuatan, mereka akan merasa selalu diawasi Allah Swt.. Tolok ukur perbuatannya berdasarkan halal haram. Diterapkannya sistem pendidikan lslam akan melahirkan generasi berkualitas dari segi keimanan, moral, akhlak dan potensi pengembangan diri, mampu menguasai sains dan teknologi serta berjiwa pemimpin.


Untuk menjaga akidah harus diterapkan syariat lslam secara sempurna untuk mewujudkan Maqashid Syariah sehingga kebaikan terwujud di dalam keluarga, masyarakat, serta negara. Penerapan undang-undang dengan syariat adalah proses penyatuan akidah dan syariah. Ketaatan pada syariat akan mengokohkan akidah. Penanaman akidah akan membuat orang taat pada syariat.


Negara lslam akan menjamin kesejahteraan masyarakat dengan diterapkannya ekonomi lslam. Negara menyediakan lapangan pekerjaan bagi seorang laki-laki agar mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.


Jika seorang suami mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya maka seorang istri tidak perlu keluar rumah untuk mencari tambahan penghasilan. Terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga maka ibu tak perlu keluar rumah, dia hanya menjalankan perannya sebagai ummu warabatul bait dan madrasatul ula. Ibulah yang berperan penting dalam menanamkan akidah lslam kepada anak-anaknya.


Dengan menerapkan sistem ekonomi lslam maka negara akan mampu menyejahterakan rakyatnya, karena dengan sistem ekonomi lslam peredaran uang akan merata tidak hanya dikalangan orang kaya saja. Negara juga menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi laki-laki.


Untuk aspek pendidikan negara akan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan seperti gedung yang layak, laboratorium canggih, serta tenaga pendidik yang kompeten. Bukan hanya dari aspek pendidikan saja, pemerintah pun menyediakan sarana kesehatan dan lain lainnya dengan harga murah bahkan gratis. Semua biaya diambil dari kas negara yaitu Baitul Mal yang dananya diperoleh dari jiziyah, ghanimah, fa'i, kharaj, harta kepemilikan umum dan lain lainnya.


Sejarah telah membuktikan bahwa peradaban lslam mampu melahirkan generasi yang tangguh dan mumpuni semisal Muhammad Al-Fatih, Harun Ar- Rasyid dan masih banyak lainnya. Hanya dengan penerapan lslam kaffah mampu mencetak generasi muda yang cerdas dan berkualitas.


Wallahualam bissawab. [SM/MKC]