Pentingnya Pertanian dalam Pandangan Islam
Surat PembacaDalam perspektif ekonomi Islam
penyuluhan pertanian memainkan peran kunci untuk meningkatkan produktivitas petani
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Penghargaan yang diterima Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ning Hendasah yang menandai keberhasilan Kabupaten Bandung dalam mendukung sektor pertanian.
Selain penghargaan utama tersebut, kelompok tani di kabupaten bandung juga meraih prestasi yang membanggakan adalah Kelompok Tani Bumi Mekar Laksana meraih penghargaan sebagai kelompok tani dengan budidaya organik tanaman hortikultura terluas di Jawa Barat. (SATUMEDIA.ID, 28-11-2024)
Pertanian Bagian dari Kehidupan
Pertanian merupakan kegiatan produksi biolagis yang berlangsung diatas sebidang tanah dengan tujuan menghasilkan tanaman dan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tanpa merusak tanah yang bersangkutan untuk kegiatan produksi selanjutnya.
Profesi petani belakangan sering menjadi bulan-bulanan berbagai bentuk ancaman industrialisasi di era sekuler kapitalis misalnya perkembangan industri yang cukup pesat turut menggeser profesi petani. Bertani yang dulu diminati bahkan cenderung dihindari dan ditinggalkan.
Belum lagi diperburuk dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada para petani. Dari harga, kelangkaan pupuk murah serta tidak terserapnya hasil pertanian oleh pemerintahan dan lain sebagainya.
Dalam perspektif ekonomi Islam penyuluhan pertanian memainkan peran kunci dalam meningkatkan produktivitas petani dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti keadilan dan tanggung jawab sosial.
Penyuluhan membimbing petani dalam praktik petani yang berkelanjutan dan motivasi mereka melalui program pemberdayaan ekonomi. Pendekatan penyuluhan tidak hanya berdampak pada peningkatan hasil pertanian, tetapi sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong kontribusi positif pada masyarakat.
Pertanian dalam Pandangan Islam
Islam sangat memuliakan profesi petani. Selain, mendapat manfaat ekonomi untuk mencukupi keluarga, bertani juga bernilai ibadah. Allah Swt. berfirman, "Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,.agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas (TQS. Nuh (71): 19-20)
Al-Qur'an telah mengemukakan kepada kita tentang paradigma Islam dalam bidang pertanian yang menunjukkan besarnya perhatian Islam terhadap dunia pertanian. Karena menyangkut kebutuhan primer mahluk Allah dalam melangsungkan kehidupannya, termasuk tentang keutamaan bercocok tanam di antaranya:
Pertama, pertanian dalam pandangan Islam bukan semata- mata kegiatan yang bersifat sekuleristik, melainkan usaha yang mempunyai nilai- nilai transedental. Ini bisa dilihat dari pemberian nilai sedekah sebagai penjelas adanya keterkaitan antara kegiatan menanam dengan keimanan kepada Allah Swt..
Kedua, kegiatan pertanian mesti berorientasi maslahat bukan hanya bagi dirinya, tapi diperuntukkan kebutuhan pangan orang lain juga generasi sesudahnya. Ini terlihat jelas tentang keutamaan bahwa Allah Swt. telah mengklasifikasikan kegiatan bertani sebagai perbuatan sedekah. Jika apa yang ditanamnya dikonsumsi oleh manusia maupun mahluk Allah lainnya.
Untuk itu, tentu harus ada institusi negara yang menerapkan aktivitas kemaslahatan yang akan membuat masyarakat sejahtera agar lebih mendorong dan memperhatikan dalam semua bidang, salah satunya pertanian yang bernilai ekonomi Islam dan ibadah dalam setiap kegiatan masyarakat.
Hanya dengan sistem Islam kafah semua akan terwujud. Tinggalkanlah kapitalisme sekuler dan kembali pada kehidupan Islam kafah. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]
Yani Riyani