Adab Buruk di Kalangan Pendakwah
Opini
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua
tentang pentingnya cara berkomunikasi dan berbicara dengan bijak, serta wajib menjunjung tinggi adab
_________________________
Penulis Syifanillah
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Dunia dakwah sepertinya sedang disorot banyak pihak, terutama media massa.
Hal tersebut terjadi lantaran Gus Miftah seorang ulama dan tokoh masyarakat yang terkenal di Indonesia, terlibat dalam kasus yang menghebohkan publik mengenai sopan santun dan adab. Ia melakukan pernyataan yang dinilai merendahkan rakyat kecil yakni penjual es teh manis keliling, yang kemudian viral di media sosial.
Pernyataan tersebut menyebabkan kemarahan publik terutama rakyat kalangan bawah. Netizen dunia nyata maupun dunia maya ramai mencibir dan beropini kritis sehingga menggiring penjual es untuk mengajukan laporan ke pihak yang berwajib. Akibat tekanan keras dari masyarakat tersebut, polisi pun kemudian melakukan penyelidikan dan memanggil Gus Miftah untuk diperiksa.
Walaupun adanya tindakan dari pihak yang berwajib berupa penyelidikan terhadap Gus Miftah, serta dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada penjual es. Akan tetapi, kasus ini telah memicu perdebatan di tengah masyarakat mengenai kebebasan berbicara di muka umum serta batasannya.
Publik menyebutkan bahwa pernyataan Gus Miftah ini tidak pantas dan sangat merendahkan rakyat kecil. Hal tersebut memicu banyak orang menuntut Gus Miftah bertanggung jawab atas pernyataannya.
Reputasinya dalam hal ini dipertaruhkan. Terlebih sudah menjadi rahasia umum kalau beliau sendiri adalah bagian dari tokoh masyarakat dan staf khusus presiden. (Republika.co.id, 4-12-2024)
Adanya kasus Gus Miftah ini terjadi karena sistem yang dianut masyarakat Indonesia saat ini adalah sistem sekularisme yang memisahkan nilai agama dengan aturan kehidupan di dunia. Sistem kapitalisme yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat.
Menurut ahli psikologi dari Universitas Indonesia Prof Rose Mini Agoes Salim mengungkapkan bahwa seorang pendakwah seharusnya ketika berdakwah menjunjung tinggi nilai empati dan moral yang baik. Terutama ketika berbicara di ruang publik di tengah khalayak ramai.
Meskipun Gus Miftah telah meminta maaf, kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya cara berkomunikasi dan berbicara dengan bijak, serta wajib menjunjung tinggi adab dalam rangka menghormati orang lain.
Ustaz Felix Siauw pun memberikan tanggapan yang cukup mendalam terkait kasus Gus Miftah ini. Menurutnya, kasus ini tidak hanya tentang ucapan "goblok" yang diucapkan Gus Miftah, tetapi juga tentang persoalan mentalitas sosial dan sistem yang tidak berpihak.
Ustadz Felix menyoroti bahwa pola pikir yang terbentuk akibat kebiasaan Gus Miftah memborong dagangan pedagang kecil saat pengajian dapat memunculkan harapan besar dari para pedagang, seperti yang terjadi pada Sunhaji. Ia juga mengingatkan bahwa bantuan yang diberikan kepada Sunhaji dapat memunculkan dampak negatif, seperti kecemburuan sosial.
Selain itu, Ustaz Felix juga menekankan bahwa akar permasalahan yang sebenarnya adalah ketidakhadiran pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Ia menilai bahwa komunitas muslim, ormas, atau individu tidak seharusnya menanggung beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara.
Jika saja aturan Islam tegak, kasus es teh manis seharusnya tidak terjadi di negeri ini. Terlebih kasusnya terjadi antara seorang pemuka agama dengan rakyat kecil. Karena hakikatnya justru seorang pendakwah itu harusnya menjadi suri teladan yang baik bagi umat.
Agar semua itu tidak terjadi lagi, Islam memandang bahwa solusi yang tepat atas kasus ini adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia melalui penerapan syariat Islam. Karena sistem pendidikan Islam yang benar sesuai dengan tuntunan aturan Allah Swt. dan Rasulullah saw. akan melahirkan generasi berilmu yang mengedepankan adab. Seorang pendakwah yang lahir dari sistem pendidikan Islam, tentu akan lebih mengedepankan adab untuk menjadi suri teladan di tengah umat.
Adapun adab yang perlu diterapkan oleh seorang pendakwah yakni:
- Seorang pendakwah harus mempunyai niat yang lurus. Tujuan dakwah dilakukan untuk kemuliaan Islam semata lurus karena Allah Swt..
- Dakwah dilakukan dengan hikmah.
- Pendakwah harus memberikan contoh teladan yang baik.
- Kegiatan dakwah dilakukan dengan cara mengajak, mendorong, dan memotivasi umat agar taat terhadap Allah Swt..
- Dakwah dilakukan dengan ucapan yang tegas, jelas, dan sikap bijaksana.
- Dakwah dengan mauizatul hasanah (nasihat yang baik).
- Dakwah secara damai, tanpa kekerasan fisik maupun verbal, dan menenteramkan jiwa sehingga mad'u (yang diberikan dakwah) tersentuh dan tergerak untuk taat kepada Allah Swt..
Jika pendakwah menjalankan tugasnya sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw. Insya Allah kejadian penghinaan terhadap rakyat kecil tidak akan terjadi.
Selain perbaikan dalam sistem pendidikan, diperlukan pula perubahan sistem secara keseluruhan. Untuk dapat mengatasi kemiskinan yang sistemik, maka perlu melakukan upaya penerapan sistem Islam sehingga berbagai aspek bidang dijalankan sesuai syariat Islam yang bersumber dari aturan Al-Qur'an dan Sunah. Wallahualam bissawab. [GSM/MKC]